1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. BACKPACKER

Mengenal Caci, Tarian Khas Labuan Bajo

Penulis : Rahmad

15 Februari 2019 20:46

Labuan Bajo terbilang sebagai destinasi wisata baru di wilayah NTT

Planet Merdeka - Bali dan Lombok menjadi dua destinasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara saat liburan panjang. Tak heran, karena kedua wilayah ini memang memiliki keindahan alam yang sangat indah, baik alam lautan dan pegunungannya.

Namun, cobalah untuk melaju sedikit menuju ke wilayah Labuan Bajo yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Labuan Bajo terbilang sebagai destinasi wisata baru di wilayah NTT. Padahal, potensi wisatanya begitu besar, pemandangan alamnya begitu indah, dan hamparan pantainya begitu luas dan memesona.

Seperti misalnya dataran tinggi Manggarai, tempat Anda bisa menyaksikan indahnya Labuan Bajo dari ketinggian. Tidak hanya itu, Anda pun bisa menikmati Tari Caci, salah satu tari tradisional di Labuan Bajo.

2 dari 3 halaman

Mengenal Tari Caci Khas Labuan Bajo

Jika baru menyaksikan pertama kali, Tari Caci mungkin sedikit menyeramkan untuk Anda. Tidak mengherankan, karena tarian khas Labuan Bajo ini menggunakan cambuk sebagai alat pukul dan tameng sebagai alat untuk melindungi diri.

Tarian ini dimainkan oleh masyarakat laki-laki daerah tersebut dengan diiringi alunan musik gong, gendang, dan nyanyian dare yang berasal dari para pendukung.

Tari Caci bercerita tentang perang atau pertandingan. Para penari diperbolehkan menyerang hanya pada bagian tubuh tertentu, seperti punggung, dada, dan lengan.

Tidak hanya itu, penari juga harus mampu menghindari serangan yang diberikan lawan. Tarian ini berakhir apabila salah satu penari dari pihak penyerang maupun bertahan terkena cambuk pada bagian mata.

Bukan hanya alat cambuk dan tameng yang membuat Tari Caci sedikit menakutkan, melainkan juga dengan dampak yang ditimbulkan dari cambukannya. Tak jarang beberapa pemain mengalami luka karena terkena cambukan.

Namun, nilai seni yang begitu tinggi justru membuat tarian ini sangat dinanti para wisatawan.

Tari Caci juga dikenal dengan Tari Perang Penjaga. Tak heran jika kostum yang dikenakan para penari identik dengan pakaian yang digunakan kala akan maju berperang.

Sebagai pelengkap, digunakan pangkal yang berfungi untuk menutup kepala, berupa topeng yang terbuat dari kulit kerbau dengan tekstur yang keras guna melindungi diri dari serangan lawan.

Sementara itu, celana panjang putih yang dibalut kain songket hitam dipilih menjadi busana bagian bawah para penari. Lalu, ditambahkan pula asesori berupa giring-giring yang akan mengeluarkan bunyi kala para penari mulai meliukkan tubuh. Tak lupa, cambuk beserta perisai dari kulit sapi atau kerbau kering sebagai senjatanya.

Dahulu, Tari Caci selalu dipertunjukkan hanya ketika musim panen tiba, sebagai bentuk rasa syukur masyarakat setempat atas berkah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, tarian ini juga biasanya digelar kala menyambut acara keagamaan.

Kini, wisatawan bisa menyaksikan Tari Caci tanpa perlu menunggu musim panen atau acara keagamaan di kawasan Labuan Bajo.
3 dari 3 halaman

Berkunjung ke Labuan Bajo

Nah, supaya bisa menyaksikan Tari Caci secara langsung, Anda tentu perlu berkunjung ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Kini, ada banyak maskapai Tanah Air yang akan mengantar Anda ke destinasi ini, salah satunya adalah Citilink Indonesia. Anda tidak perlu bingung memesan tiket Citilink, karena tiket maskapai ini bisa dipesan melalui website atau aplikasi Airy.

Memesan tiket pesawat online melalui Airy tentu lebih mudah. Tidak hanya harganya yang terjangkau, tiket yang sudah terlanjur Anda pesan juga bisa diubah jadwal, bahkan dibatalkan dan refund jika pemberangkatan menemui kendala.

Cara membayarnya pun sangat mudah dengan berbagai pilihan yang ditawarkan, mulai dari pembayaran dengan kartu kredit, transfer ATM, atau di gerai Indomaret terdekat. Wisata ke Labuan Bajo? Percayakan tiketnya pada Airy, ya!
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : rahmad

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya