Bali Genjot Digitalisasi UMKM: Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Pemerintah Provinsi Bali gencar mendorong digitalisasi pemasaran dan keuangan UMKM untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, dengan target rasio kewirausahaan mencapai 3,75 persen pada 2025.

Pemerintah Provinsi Bali tengah gencar menggenjot digitalisasi pemasaran dan keuangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya. Langkah ini diyakini akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat Bali. Inisiatif ini diluncurkan sebagai respons terhadap masih rendahnya angka UMKM Bali yang telah terdigitalisasi, meskipun jumlah UMKM di Bali terus meningkat.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, I Wayan Ekadina, mengungkapkan bahwa per Desember 2024, jumlah UMKM di Bali mencapai 448.434 usaha, meningkat 1,9 persen dibandingkan tahun 2023. Namun, yang mengkhawatirkan, baru sekitar 34 persen dari total UMKM tersebut yang telah menerapkan digitalisasi baik dalam pemasaran maupun pengelolaan keuangan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk mendorong transformasi digital di sektor UMKM.
Berbagai strategi telah disusun untuk mengatasi kendala tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kolaborasi dan peningkatan digitalisasi UMKM lewat program Bali Jagathita, yang tahun ini memasuki penyelenggaraan keenam. Program ini memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM mengenai transaksi dan manajemen keuangan digital, melibatkan berbagai pihak seperti Bank Indonesia, lokapasar, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Peningkatan Digitalisasi UMKM Bali: Upaya Menuju Ekonomi Kerthi
Program Bali Jagathita merupakan salah satu wujud nyata dari visi ekonomi Bali Kerthi yang dicanangkan oleh Pemprov Bali. Ekonomi Kerthi sendiri menekankan pada pelestarian kearifan lingkungan, pemanfaatan sumber daya lokal, peningkatan daya saing UMKM, serta inovasi dan keberlanjutan. Dengan demikian, program digitalisasi UMKM ini sejalan dengan upaya untuk mencapai visi tersebut.
Melalui program ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat meningkatkan efisiensi dan jangkauan pasar mereka. Digitalisasi juga akan membantu UMKM dalam mengelola keuangan dengan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan profitabilitas usaha. Pemprov Bali optimis bahwa dengan terdigitalisasinya UMKM, pertumbuhan ekonomi Bali akan semakin meningkat.
Selain Bali Jagathita, Pemprov Bali juga memiliki berbagai program lain untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Salah satu target yang ingin dicapai adalah peningkatan rasio kewirausahaan di Bali. Pada tahun 2025, Pemprov Bali menargetkan rasio kewirausahaan mencapai 3,75 persen, meningkat dari angka 3,50 persen sebelumnya. Peningkatan rasio kewirausahaan ini diyakini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Bali yang lebih tinggi.
Dampak Positif Digitalisasi UMKM terhadap Ekonomi Bali
Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV 2024 mencapai 5,19 persen, melampaui rata-rata nasional sebesar 5,0 persen. Angka ini menunjukkan dampak positif dari berbagai kebijakan pemerintah, termasuk upaya peningkatan digitalisasi UMKM. Seperti yang disampaikan oleh I Wayan Ekadina, semakin tinggi rasio pertumbuhan ekonomi, maka akan semakin mencerminkan kemajuan suatu daerah dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Data dari Kementerian Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM berkontribusi sekitar 60 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja. Oleh karena itu, peningkatan digitalisasi UMKM di Bali juga akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
Dengan menggenjot digitalisasi UMKM, Pemprov Bali tidak hanya berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Ke depan, Pemprov Bali akan terus berupaya meningkatkan dukungan dan fasilitasi bagi UMKM dalam proses digitalisasi. Kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun swasta, akan terus ditingkatkan untuk memastikan keberhasilan program ini. Dengan demikian, diharapkan UMKM di Bali dapat semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah dan nasional.