Banyuwangi Tanam 66 Ribu Bibit Pohon Cegah Krisis Lingkungan
Pemerintah Banyuwangi bersama PT Bumi Suksesindo tanami puluhan ribu bibit pohon di lereng Gunung Ijen untuk mencegah krisis lingkungan berupa perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi.

Banyuwangi, Jawa Timur, 26 April 2024 – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berkolaborasi dengan PT Bumi Suksesindo (BSI) dalam upaya mencegah krisis lingkungan global telah melakukan penanaman puluhan ribu bibit pohon di lereng Gunung Ijen. Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam menghadapi ancaman perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi yang tengah dihadapi dunia.
Inisiatif ini diprakarsai oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan. Penanaman pohon ini tidak hanya sekadar aksi simbolis, tetapi juga bagian penting dari rehabilitasi lahan kritis di wilayah tersebut.
Penanaman 66.000 bibit pohon secara simbolis dilakukan di Hutan Pinus Agatis Forest, Desa Banjar, Kecamatan Licin. Bibit pohon yang ditanam merupakan jenis multipurpose trees species atau pohon serbaguna, seperti alpukat, durian, dan petai, tersebar di lahan seluas 60 hektare. Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi lingkungan sekitar.
Upaya Pencegahan Krisis Lingkungan di Banyuwangi
Bupati Ipuk Fiestiandani menekankan pentingnya gerakan menanam pohon yang berkelanjutan. Beliau menyatakan, "Penanaman bibit pohon ini sebagai bagian dari rehabilitasi lahan kritis." Lebih lanjut, beliau juga menambahkan bahwa hutan merupakan warisan nenek moyang yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Oleh karena itu, kolaborasi dan tanggung jawab bersama dari berbagai pihak sangatlah penting.
Gerakan penghijauan ini diyakini mampu memberikan kontribusi besar dalam upaya rehabilitasi lahan kritis dan pelestarian hutan di Banyuwangi. Penanaman pohon-pohon serbaguna juga dipilih untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Bupati Ipuk juga menjelaskan tantangan global berupa triple planetary crisis, yaitu perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi. "Maka dari itu kami terus mengajak banyak pihak untuk terus menjaga lingkungan, di lereng Gunung Ijen sebagai kawasan hulu ini contohnya perlu kita tanami pohon yang dapat menahan air agar tidak terjadi banjir di hilir perkotaan," tegas Bupati Ipuk.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Kegiatan penanaman pohon tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, Dandim 0825 Letkol (Arh) Joko Sukoyo, Danlanal Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, dan Penjabat Sekda Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen dan dukungan penuh terhadap program penghijauan ini.
Partisipasi aktif dari berbagai instansi pemerintah dan pihak swasta menjadi kunci keberhasilan program ini. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan di Banyuwangi.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada penanaman pohon, tetapi juga pada perawatan dan pemeliharaan berkelanjutan. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen jangka panjang dari semua pihak untuk memastikan kelangsungan hidup pohon-pohon yang telah ditanam.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya mengatasi krisis lingkungan. Dengan menanam pohon, kita tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga memberikan warisan berharga bagi generasi mendatang.
Melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, diharapkan Banyuwangi dapat menjadi contoh dalam pelestarian lingkungan dan keberlanjutan.