Gubernur Gorontalo Usul Kajian Akademik Dorong Reformasi Kebijakan Perikanan
Gubernur Gorontalo meminta Universitas Negeri Gorontalo melakukan kajian akademik untuk mereformasi kebijakan perikanan agar lebih berpihak pada nelayan tradisional di Teluk Tomini.

Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, mengusulkan dilakukannya kajian akademik oleh Universitas Negeri Gorontalo (UNG) guna mendorong reformasi kebijakan perikanan yang lebih adil bagi masyarakat pesisir. Usulan ini muncul karena nelayan tradisional di Teluk Tomini menghadapi sejumlah tantangan dalam menjalankan aktivitas penangkapan ikan.
Sebagian besar nelayan di Teluk Tomini adalah nelayan tradisional yang telah turun-temurun menggantungkan hidup dari laut. Mereka memiliki akar budaya yang sama dengan masyarakat pesisir Sulawesi Tengah, yaitu kultur Gorontalo. Kondisi ini menjadi pertimbangan penting dalam merumuskan kebijakan yang tepat dan berkelanjutan.
"Teluk Tomini ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk dikembangkan. Tapi nelayan kami juga dihadapkan pada kebijakan menggunakan kompas dan alat identifikasi ikan, kalau melaut lebih dari 12 mil, harus minta izin ke pusat," ungkap Gubernur Gusnar Ismail di Gorontalo, Sabtu.
Kebijakan Perikanan dan Tantangan Nelayan di Teluk Tomini
Teluk Tomini, sebagai wilayah peneluran ikan tuna dan termasuk zona penangkapan 715, berbatasan dengan zona 716 di Laut Banda. Perbedaan zona ini sering menimbulkan persaingan dan rebutan izin antar wilayah, mempersulit nelayan dalam menjalankan aktivitasnya. Kompleksitas regulasi ini menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi nelayan tradisional.
Gubernur Gusnar Ismail berharap kajian akademik dari UNG dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih efektif dan efisien. Kajian ini diharapkan dapat mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam pengelolaan perikanan di Teluk Tomini.
Dengan adanya kajian tersebut, diharapkan pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang lebih berpihak kepada nelayan tradisional, sekaligus memastikan keberlanjutan sumber daya perikanan di Teluk Tomini. Hal ini penting untuk menjaga kesejahteraan nelayan dan kelestarian lingkungan laut.
Peran UNG dalam Pengembangan Perikanan Berkelanjutan
Universitas Negeri Gorontalo (UNG) memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan perikanan berkelanjutan di Teluk Tomini. UNG memiliki Laboratorium Terpadu Teluk Tomini, yang merupakan salah satu fasilitas kelautan terlengkap di Indonesia.
Rektor UNG, Eduart Wolok, menyatakan bahwa antusiasme terhadap jurusan kelautan di UNG meningkat dalam dua tahun terakhir. Hal ini didorong oleh kebijakan kampus yang memberikan beasiswa kepada anak-anak nelayan di kawasan pesisir Teluk Tomini.
"Ini akan jauh lebih efektif ke depan ketika UNG memfokuskan pada pengembangan kawasan Teluk Tomini sebagai kawasan teluk terbesar di Indonesia apabila ada sinergi dan dukungan dari pemerintah daerah. Kami berharap betul laboratorium ini bisa berkontribusi buat pengembangan Gorontalo dan juga kawasan Teluk Tomini," ujar Rektor Eduart Wolok.
Laboratorium Terpadu Teluk Tomini UNG diresmikan langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI, Brian Yuliarto. Peresmian ini menandai komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan riset dan pendidikan kelautan di Indonesia.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah dan UNG, diharapkan pengelolaan perikanan di Teluk Tomini dapat dilakukan secara berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan nelayan, dan menjaga kelestarian lingkungan laut. Kajian akademik yang diusulkan Gubernur Gorontalo menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut.
Keberadaan laboratorium kelautan UNG diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan pengetahuan dan kesejahteraan nelayan. Data dan temuan dari penelitian di laboratorium ini dapat menjadi dasar bagi pembuatan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan efektif.