Gubernur Khofifah Tinjau Pembangunan Monumen Reog Ponorogo: Hampir Rampung!
Gubernur Jawa Timur meninjau progres pembangunan Monumen Reog Ponorogo yang hampir rampung dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2025, menjadi ikon budaya baru Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan peninjauan langsung terhadap perkembangan pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) di Ponorogo pada Rabu, 14 Mei 2024. Kunjungan ini dilakukan di sela-sela kunjungan kerja beliau di Kabupaten Ponorogo. Pembangunan megah ini berlokasi di bekas kawasan tambang batu gamping, Kecamatan Sampung, Ponorogo. Kunjungan tersebut memberikan gambaran jelas mengenai kemajuan proyek ambisius ini yang telah mencapai tahap akhir pembangunan.
Khofifah, didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan beberapa staf, bahkan naik hingga ke puncak bangunan utama yang menjulang setinggi 126 meter, setara dengan bangunan 13 lantai. Pengalaman ini memberikan perspektif yang unik mengenai skala dan dampak visual monumen yang akan segera rampung tersebut. Dari ketinggian tersebut, beliau dapat melihat langsung sejauh mana perkembangan pembangunan dan keindahan lokasi sekitarnya.
Pembangunan monumen ini merupakan wujud nyata kebanggaan masyarakat Ponorogo terhadap kesenian Reog yang telah diakui dunia. Seperti yang disampaikan Khofifah, "(Kesenian) Reog Ponorogo sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Pembangunan monumen ini adalah ekspresi dari kecintaan yang sudah lama tertanam di hati masyarakat Ponorogo." Hal ini menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya sekadar bangunan, melainkan simbol identitas dan kebanggaan daerah.
Progres Pembangunan Mencapai 98 Persen
Menurut Gubernur Khofifah, progres pembangunan monumen telah mencapai 98 persen. Target penyelesaian pembangunan dijadwalkan pada pertengahan tahun 2025. "Insyaallah tinggal dua persen lagi. Mohon doa agar semuanya berjalan lancar dan monumen ini bisa memberi manfaat, tidak hanya bagi warga Ponorogo, tetapi juga bangsa dan negara," kata Khofifah. Optimisme beliau menunjukkan keyakinan akan terselesaikannya proyek ini tepat waktu dan sesuai rencana.
Khofifah juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Ponorogo atas kerja keras dalam merealisasikan pembangunan ikon budaya ini. Pembangunan yang dilakukan di atas lahan bekas tambang ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung untuk meningkatkan daya tarik dan kenyamanan pengunjung. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan destinasi wisata yang berkelas.
Bupati Sugiri Sancoko, atau yang akrab disapa Kang Giri, menambahkan bahwa pembangunan ditargetkan rampung pada bulan Juni 2024. Setelah pembangunan utama selesai, tahap selanjutnya adalah penyempurnaan sarana dan prasarana penunjang. "Setelah bangunan utama selesai, kami lanjutkan pembangunan tahap kedua agar kawasan ini benar-benar siap menyambut wisatawan," ujar Kang Giri. Pernyataan ini menunjukkan kesiapan pemerintah daerah untuk mengelola dan mengembangkan kawasan wisata baru ini.
Monumen Reog: Ikon Baru Pariwisata Jawa Timur
Pembangunan Monumen Reog bertujuan untuk memperkuat identitas Ponorogo sebagai kota budaya dan menjadikannya sebagai destinasi wisata unggulan di wilayah barat Jawa Timur. Dengan adanya monumen ini, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Monumen ini diharapkan dapat menjadi pusat informasi dan edukasi mengenai kesenian Reog, serta menjadi daya tarik bagi para pecinta seni dan budaya.
Selain itu, pembangunan MRMP juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, seperti peningkatan lapangan kerja dan perekonomian lokal. Dengan adanya fasilitas pendukung yang memadai, kawasan ini diharapkan dapat menjadi destinasi wisata yang terintegrasi dan nyaman bagi pengunjung. Proyek ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia di kancah internasional.
Dengan hampir rampungnya pembangunan, Monumen Reog Ponorogo siap menjadi ikon kebanggaan baru Jawa Timur, menarik wisatawan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana sebuah aset budaya dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Keberhasilan pembangunan ini menjadi bukti sinergi yang baik antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan dukungan semua pihak, Monumen Reog Ponorogo diharapkan dapat menjadi warisan budaya yang lestari dan membanggakan bagi generasi mendatang.