Haji 2024: 32 Bus Ramah Disabilitas Antar Jamaah di Mekkah
PPIH menyediakan 32 bus ramah disabilitas dengan fasilitas lengkap untuk menunjang ibadah haji jamaah Indonesia di Mekkah, memastikan aksesibilitas dan kenyamanan selama perjalanan.

Jakarta, 13 Mei 2024 - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memberikan kabar gembira bagi para jamaah calon haji (JCH) Indonesia. Tahun ini, PPIH telah menyediakan 32 bus dengan desain khusus untuk memudahkan akses bagi jamaah penyandang disabilitas. Bus-bus ini akan melayani antar-jemput JCH dari hotel menuju Masjidil Haram dan sebaliknya, memastikan ibadah haji dapat dijalankan dengan nyaman dan aman.
Fasilitas ini merupakan wujud komitmen pemerintah Indonesia dalam menyediakan layanan haji yang inklusif. Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Agama (Kemenag), Akhmad Fauzin, dalam konferensi pers daring menjelaskan detail layanan tersebut. Menurutnya, "Tercatat ada 32 bus yang telah didesain khusus dengan low deck, ramah kursi roda, serta ruang penyimpanan khusus di dalam bus untuk alat bantu."
Bus Shalawat, demikian nama armada tersebut, beroperasi penuh selama 24 jam dan mencakup seluruh wilayah pemondokan JCH Indonesia. Kemenag memastikan keamanan dan kenyamanan jamaah dengan melengkapi setiap bus dengan GPS dan CCTV yang dipantau petugas secara berkala.
Layanan Bus Shalawat: Menjangkau Seluruh Wilayah Pemondokan
Untuk memastikan aksesibilitas yang maksimal, PPIH telah menunjuk terminal yang berbeda berdasarkan lokasi pemondokan JCH. Jamaah yang bermukim di wilayah Syisyah dan Raudhah akan menggunakan Terminal Syib Amir. Sementara itu, jamaah di wilayah Jarwal akan menggunakan Terminal Jabal Ka'bah, dan jamaah di wilayah Misfalah akan menggunakan Terminal Ajyad. Sistem ini dirancang untuk meminimalisir waktu tempuh dan memastikan kenyamanan bagi seluruh jamaah.
Kerja sama dengan lima perusahaan otobus ternama, yaitu Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer, menjamin kualitas dan profesionalisme layanan Bus Shalawat. Seluruh armada telah dipersiapkan dengan matang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah.
"Seluruh armada telah dilengkapi dengan GPS dan CCTV yang dapat dimonitor oleh petugas demi menjamin keamanan dan kenyamanan jamaah selama perjalanan," ujar Akhmad Fauzin. Hal ini menunjukkan komitmen PPIH dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan para jamaah selama menjalankan ibadah haji.
Biaya dan Etika Penggunaan Layanan
Kemenag memastikan bahwa layanan Bus Shalawat telah termasuk dalam biaya penyelenggaraan ibadah haji yang telah dibayarkan oleh para jamaah. Dengan demikian, tidak ada biaya tambahan yang perlu dikeluarkan oleh jamaah. Hal ini bertujuan untuk menghindari pungutan liar dan memastikan transparansi dalam pengelolaan biaya haji.
Lebih lanjut, Akhmad Fauzin menegaskan bahwa para sopir bus telah dibayar secara resmi. "Kami mengingatkan kepada seluruh jamaah bahwa layanan ini sudah termasuk dalam biaya yang dibayarkan pada penyelenggaraan ibadah haji," ucapnya. Oleh karena itu, tidak ada kewajiban bagi jamaah untuk memberikan tip atau bentuk pungutan liar lainnya.
PPIH mengimbau seluruh jamaah untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban selama menggunakan layanan Bus Shalawat. Dengan kerja sama yang baik antara PPIH dan jamaah, diharapkan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, lancar, dan penuh kekhusyukan.
Semoga dengan adanya fasilitas ini, para jamaah haji Indonesia, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik, dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih nyaman dan khusyuk. PPIH berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan demi kenyamanan dan keamanan seluruh jamaah.