Inspiratif! Penyandang Disabilitas di Gorontalo Produksi 150 Kg Cakang Asap per Hari
Ferdi Gionte, penyandang disabilitas di Gorontalo, sukses memproduksi 150 kg cakalang asap per hari dan memasarkannya hingga ke luar daerah, membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang meraih kesuksesan.

Ferdi Gionte, seorang penyandang disabilitas di Desa Talulobutu, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, telah berhasil membangun usaha pengolahan ikan cakalang asap (fufu) yang sukses besar. Setiap harinya, Ferdi mampu memproduksi hingga 150 kilogram cakalang asap, menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk meraih kesuksesan dan kemandirian ekonomi.
Usaha ini berawal dari kepedulian Ferdi terhadap minimnya pengusaha cakalang fufu di daerahnya pada tahun 2016. Melihat peluang tersebut, ia memulai usahanya dengan penuh semangat dan kerja keras. Kini, cakalang asap buatan Ferdi telah dikenal luas dan dipasarkan tidak hanya di Gorontalo, tetapi juga menjangkau Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, bahkan Jakarta.
Keberhasilan Ferdi juga berdampak positif bagi keluarganya dan lingkungan sekitar. Pendapatan dari usaha ini telah memberdayakan Ferdi untuk menyekolahkan anak-anaknya, membantu keluarganya, dan bahkan mempekerjakan beberapa orang sebagai karyawan. Kisah sukses Ferdi menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya penyandang disabilitas lainnya.
Rahasia Kesuksesan Cakang Asap Ferdi
Keunikan cakalang asap buatan Ferdi terletak pada proses pengolahannya yang berbeda dari yang lain. "Kalau ikan buatan saya, cara masaknya tidak digantung, tapi diletakkan di atas tatakan bambu, jadi daging ikan tetap empuk dan sari nya tetap berada di dalam ikan," jelas Ferdi. Metode ini menghasilkan cakalang asap dengan tekstur yang lebih lembut dan cita rasa yang lebih terjaga.
Harga cakalang asap Ferdi bervariasi, mulai dari Rp25.000 hingga Rp35.000 per kilogram, tergantung ukuran dan berat ikan. Meskipun demikian, produknya tetap laris manis di pasaran karena kualitas dan cita rasanya yang terjamin. Ferdi juga memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya secara daring, sehingga jangkauan pasarnya semakin luas.
Meskipun Ferdi menggunakan kursi roda dalam beraktivitas, keterbatasan fisiknya tidak menghalanginya untuk berkreasi dan berinovasi. Ia melibatkan saudara-saudaranya untuk membantu menjalankan usaha ini, menunjukkan pentingnya kolaborasi dan dukungan keluarga dalam meraih kesuksesan.
Dukungan Pemerintah dan Perkembangan Usaha
Kesuksesan Ferdi juga tidak lepas dari dukungan pemerintah. Pada masa pandemi COVID-19, Ferdi termasuk dalam 10 warga Desa Talulobutu yang mendapatkan bantuan pengembangan usaha dari pemerintah desa. Bantuan ini menjadi modal awal yang sangat berharga bagi Ferdi untuk mengembangkan usahanya hingga seperti sekarang.
Usaha cakalang asap Ferdi telah berkembang pesat sejak menerima bantuan tersebut. Ia mampu meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jangkauan pemasarannya. Keberhasilannya ini membuktikan bahwa dengan dukungan dan kesempatan yang tepat, penyandang disabilitas pun mampu berkontribusi besar bagi perekonomian daerah.
Kisah Ferdi Gionte menjadi bukti nyata bahwa semangat, kreativitas, dan kerja keras dapat mengatasi berbagai keterbatasan. Ia menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah pada keadaan dan terus berusaha meraih mimpi, meskipun dihadapkan pada tantangan.
Dengan konsistensi dan kualitas produk yang terjaga, usaha cakalang asap Ferdi diprediksi akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi dirinya, keluarganya, dan masyarakat sekitar. Suksesnya Ferdi menjadi contoh nyata bagi para pelaku usaha lainnya, bahwa keberhasilan dapat diraih dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan.