Kemdikbudristek Gandeng Peruri: Akselerasi Digitalisasi Ijazah untuk Cegah Pemalsuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) berkolaborasi dengan Peruri untuk mempercepat digitalisasi ijazah guna meningkatkan keamanan dan efisiensi sistem pendidikan Indonesia.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) resmi menjalin kerja sama dengan Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) untuk mendorong digitalisasi ijazah. Kerja sama ini diluncurkan di Jakarta pada Rabu, 23 April 2024, sebagai upaya percepatan transformasi digital di sektor pendidikan tinggi di Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah pemalsuan ijazah dan meningkatkan efisiensi sistem verifikasi ijazah.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Brian Yuliarto, menyatakan bahwa kerja sama ini diharapkan memberikan dampak signifikan bagi perguruan tinggi. "Melalui kerja sama dengan Peruri, yang tentunya lebih menguasai secara teknologi digitalisasi, ke depan kita berharap kerja sama ini bisa berdampak efektif untuk perguruan tinggi, seperti digitalisasi ijazah dan dokumen legal, serta surat berharga lainnya," ujar Mendikbudristek Brian Yuliarto.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap maraknya kasus pemalsuan ijazah yang menimbulkan dampak negatif, terutama dalam proses seleksi penerimaan karyawan dan berbagai keperluan lainnya yang membutuhkan verifikasi ijazah. Digitalisasi ijazah diharapkan mampu meningkatkan transparansi dan efisiensi layanan, sekaligus memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
Percepatan Digitalisasi Ijazah: Solusi Atasi Pemalsuan dan Tingkatkan Efisiensi
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Kemdikbudristek adalah tingginya angka pemalsuan ijazah. Praktik ini menimbulkan kerugian bagi individu dan institusi, serta merusak kepercayaan terhadap sistem pendidikan. Dengan menggandeng Peruri, diharapkan proses verifikasi ijazah menjadi lebih mudah dan akurat, sehingga pemalsuan dapat ditekan.
Kemdikbudristek berkomitmen untuk memastikan sistem ijazah digital yang terintegrasi dengan transkrip nilai dan proses legalisasi. Sistem ini akan memungkinkan verifikasi yang mudah dan cepat oleh pemberi kerja atau pihak lain yang membutuhkannya. Integrasi ini akan menyederhanakan proses verifikasi dan mengurangi potensi penipuan.
Mendikbudristek Brian Yuliarto juga menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) terkait manfaat dari sistem ijazah digital. "Kita akan meyakinkan teman-teman PTN dan PTS terkait keuntungan atau kelebihan dari sistem digital ini dibandingkan dengan sistem yang ada. Tujuan kita bukan semata-mata mendigitalisasi atau mengubah bentuknya, tetapi memang ada banyak hal lain yang didapatkan oleh semua pihak terkait pentingnya kita lakukan transformasi digital," jelasnya.
Dukungan Peruri untuk Transformasi Digital Pendidikan
Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya, menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh inisiatif Kemdikbudristek ini. Peruri, dengan keahliannya di bidang keamanan dan teknologi digital, akan berperan penting dalam membangun sistem ijazah digital yang aman dan andal.
Dwina Septiani Wijaya menambahkan, "Digitalisasi seperti digital ID, satu data, dan lainnya adalah sesuatu yang memang harus dibangun sebagai hal mendasar dalam pelayanan publik serta pendidikan. Karenanya kami akan senang sekali bisa terus melanjutkan kerja sama ini, membantu pemerintah untuk berbagai kebijakan yang lebih efektif dan efisien." Pernyataan ini menunjukkan komitmen Peruri untuk berkontribusi dalam memajukan sektor pendidikan di Indonesia melalui teknologi digital.
Kerja sama antara Kemdikbudristek dan Peruri ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata kolaborasi pemerintah dan sektor swasta dalam mendorong transformasi digital di Indonesia. Digitalisasi ijazah tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dan keamanan, tetapi juga akan memperkuat integritas sistem pendidikan nasional.
Dengan sistem ijazah digital yang terintegrasi dan aman, diharapkan proses verifikasi ijazah dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Hal ini akan memberikan manfaat besar bagi para lulusan, pemberi kerja, dan seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan Indonesia. Sistem ini juga akan membantu mengurangi potensi penipuan dan pemalsuan ijazah, sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap kredibilitas ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi di Indonesia.