Kunjungan Prabowo ke Turki: Perkuat Hubungan Bilateral dan Tekankan Komitmen pada Palestina
Kunjungan balasan Presiden Prabowo Subianto ke Turki dinilai akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara, termasuk kerja sama ekonomi dan pengembangan teknologi pertahanan, serta menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap Palestina.

Kunjungan balasan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke Turki baru-baru ini telah menarik perhatian berbagai kalangan. Kunjungan tersebut, yang berlangsung pada pertengahan April 2024, diharapkan akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan pertahanan. Hal ini disampaikan oleh Kholifatus Saadah, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, yang menilai kunjungan ini sebagai langkah strategis dalam mempererat kerja sama kedua negara.
Menurut Kholifatus, salah satu poin penting dari kunjungan ini adalah rencana pematangan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Turki. Kerja sama ekonomi komprehensif diharapkan dapat segera terwujud berkat kunjungan ini. Selain itu, Presiden Prabowo juga menyatakan keikutsertaan Indonesia dalam proyek pengembangan generasi kelima Jet Tempur di Turki, sebuah langkah yang menunjukkan komitmen Indonesia dalam kerja sama teknologi pertahanan.
Namun, yang tak kalah penting adalah pernyataan Presiden Prabowo terkait rencana evakuasi warga Palestina yang terluka akibat serangan militer Israel di Gaza. Presiden Prabowo menegaskan bahwa rencana tersebut semata-mata untuk membantu kemanusiaan dan bersifat sementara, bukan upaya untuk merelokasi warga Palestina secara permanen. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo kepada wartawan, menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan relokasi tersebut. "Tidak, tidak, tidak. Kita ini untuk membantu," tegas Presiden Prabowo.
Pentingnya Kerja Sama Ekonomi dan Pertahanan
Kholifatus Saadah menekankan pentingnya kerja sama ekonomi yang akan diwujudkan melalui PTA. Ia melihat kunjungan ini sebagai langkah nyata untuk meningkatkan hubungan ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Keikutsertaan Indonesia dalam pengembangan Jet Tempur generasi kelima di Turki juga dinilai sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kapabilitas pertahanan Indonesia.
Lebih lanjut, Kholifatus menjelaskan bahwa latar belakang Presiden Prabowo dan preferensinya terkait kepentingan nasional menjadi faktor penting dalam menentukan arah kerja sama ini. Kunjungan ini, menurutnya, selaras dengan upaya pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional dan meningkatkan kemitraan strategis dengan negara-negara kunci.
Meskipun fokus utama kunjungan ini adalah kerja sama ekonomi dan pertahanan, Kholifatus juga menyoroti pentingnya sikap Indonesia terhadap konflik Palestina-Israel. Ia berharap kunjungan ini dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk kembali menegaskan komitmennya terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina dan melawan penjajahan, sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945.
Sikap Turki terhadap Konflik Palestina-Israel
Kholifatus menyinggung sikap tegas Turki yang mengutuk tindakan Israel terhadap Palestina. Sikap ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, setelah pertemuan Kelompok Kontak Gaza di Antalya. Turki dengan tegas menganggap tindakan Israel sebagai upaya genosida.
Sikap tegas Turki ini, menurut Kholifatus, menjadi harapan tersendiri. Ia berharap sikap tersebut dapat menjadi acuan bagi Indonesia dalam menentukan kebijakannya terkait konflik Palestina-Israel. Indonesia diharapkan tetap konsisten dalam mendukung kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Kholifatus juga menyoroti rencana pemerintah Indonesia untuk membantu relokasi pengungsi Palestina, yang menurutnya tidak selaras dengan perjuangan Indonesia sebelumnya. Ia mengingatkan bahwa Indonesia tidak meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 dan Protokol 1967, sehingga secara hukum internasional, Indonesia tidak diwajibkan menerima pengungsi Palestina.
Namun, Presiden Prabowo telah mengklarifikasi bahwa rencana evakuasi tersebut bersifat sementara dan hanya untuk membantu kemanusiaan. Rencana ini masih dalam tahap konsultasi dengan para pemimpin Palestina dan sejumlah negara di Timur Tengah.
Kesimpulan
Kunjungan Presiden Prabowo ke Turki diharapkan akan membawa dampak positif bagi hubungan bilateral kedua negara, terutama dalam bidang ekonomi dan pertahanan. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi momentum untuk menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap Palestina dan perjuangan kemerdekaannya. Kejelasan posisi Indonesia dalam isu Palestina-Israel tetap menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.