Mayoritas Konsumen Indonesia Lebih Suka Pesan Makanan Ringan Online, Ungkap JakPat
Survei JakPat menunjukkan mayoritas konsumen Indonesia, terutama Gen Z, lebih memilih memesan makanan ringan seperti martabak dan seblak secara online daripada membeli langsung.

Apa yang terjadi? Survei JakPat mengungkapkan preferensi konsumen Indonesia terhadap pemesanan makanan ringan secara daring. Siapa yang terlibat? PT Gongsin Internasional Transindo (GIT) melalui aplikasi survei JakPat melakukan riset ini. Di mana survei dilakukan? Survei dilakukan secara nasional di Indonesia. Kapan survei dilakukan? Survei dilakukan pada Maret 2025. Mengapa survei dilakukan? Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam memesan makanan secara online. Bagaimana survei dilakukan? Survei melibatkan 1.343 responden dari Generasi Z, Milenial, dan Gen X.
Hasil survei "Consumer Behavior in Online Food Delivery" yang dirilis JakPat menunjukkan fakta menarik tentang kebiasaan masyarakat Indonesia dalam memesan makanan secara online. Hampir separuh responden mengaku lebih sering memesan makanan ringan melalui layanan pesan antar makanan online. Martabak dan roti-roti bergaya Indonesia menjadi primadona, diikuti oleh jajanan khas Sunda seperti seblak dan cilok yang populer di kalangan anak muda Generasi Z.
"Survei mengungkapkan kesukaan masyarakat Indonesia terhadap makanan ringan atau snack yang tidak tergoyahkan," tulis JakPat dalam keterangan resminya. Temuan ini menunjukkan tren yang signifikan dalam industri makanan dan minuman di Indonesia, di mana kemudahan dan aksesibilitas layanan pesan antar online semakin digemari.
Tren Pesanan Makanan Ringan Online di Indonesia
Data yang dikumpulkan JakPat menunjukkan bahwa makanan ringan mendominasi pesanan online. Martabak dan roti-roti khas Indonesia menjadi pilihan utama, diikuti oleh seblak dan cilok yang populer di kalangan Gen Z. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran preferensi konsumen ke arah kemudahan dan kecepatan akses terhadap makanan favorit mereka.
Meskipun makanan ringan menjadi favorit, survei juga menunjukkan bahwa makanan cepat saji dan mi instan tetap menjadi pilihan utama untuk makan siang dan makan malam. Ini menunjukkan bahwa kedua jenis makanan tersebut masih memiliki tempat penting dalam pola konsumsi masyarakat Indonesia.
Menariknya, survei juga mengungkap perbedaan preferensi antar generasi. Generasi X (kelahiran 1965-1980) lebih banyak memesan masakan Padang untuk makan siang dibandingkan generasi yang lebih muda. Ini mungkin mencerminkan perbedaan selera dan kebiasaan makan antar generasi.
Pengeluaran dan Platform Pesan Antar Makanan
Survei JakPat juga mencatat rata-rata pengeluaran masyarakat Indonesia untuk makan siang mencapai Rp62.356. Angka ini memberikan gambaran mengenai daya beli dan kebiasaan pengeluaran konsumen untuk makanan.
Dalam hal platform pesan antar makanan, GoFood menjadi yang paling populer dengan 38 persen responden menggunakan aplikasi tersebut. ShopeeFood berada di posisi kedua (29 persen), diikuti oleh GrabFood (27 persen). Hanya 4 persen responden yang menggunakan aplikasi resmi restoran untuk memesan makanan.
GoFood menjadi pilihan utama bagi Milenial dan Gen X, menunjukkan loyalitas dan preferensi pengguna terhadap platform tertentu. Hal ini menunjukkan persaingan yang ketat di antara platform pesan antar makanan online di Indonesia.
Kesimpulan
Survei JakPat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai perilaku konsumen Indonesia dalam menggunakan layanan pesan antar makanan online. Tren pemesanan makanan ringan secara online semakin meningkat, terutama di kalangan Gen Z. Sementara itu, GoFood masih menjadi platform yang paling dominan, menunjukkan kekuatannya di pasar Indonesia. Data ini penting bagi pelaku bisnis di industri makanan dan minuman untuk memahami dan menyesuaikan strategi mereka dengan tren pasar yang ada.