Mendikbudristek Dorong Ekonomi Berbasis Ilmu untuk Indonesia Maju
Mendikbudristek Abdul Mu'ti mengajak masyarakat membangun ekonomi berbasis ilmu pengetahuan, menekankan pentingnya integritas, hard skills, soft skills, dan sinergi pendidikan dengan agama untuk menciptakan SDM unggul, serta penyelesaian kemiskinan dan ke
![Mendikbudristek Dorong Ekonomi Berbasis Ilmu untuk Indonesia Maju](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000205.965-mendikbudristek-dorong-ekonomi-berbasis-ilmu-untuk-indonesia-maju-1.jpg)
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) mendorong pembangunan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan atau knowledge-based economy. Hal ini disampaikan Abdul Mu'ti dalam Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Selasa (4/2). Pernyataan ini menekankan pentingnya peran pendidikan dalam mencetak generasi bangsa yang unggul dan mampu bersaing di era global.
Mu'ti menjelaskan bahwa ekonomi modern bertumpu pada pengetahuan. Oleh karena itu, pendidikan berperan krusial dalam menyiapkan generasi yang berpengetahuan luas (knowledgeable person) dan memiliki integritas tinggi (al-aminu). Ia menambahkan bahwa keberhasilan karier sangat dipengaruhi oleh integritas seseorang. Tanpa integritas, kesuksesan profesional akan sulit diraih.
Selain pengetahuan, Mu'ti juga menekankan pentingnya pengembangan hard skills dan soft skills. Pendidikan harus mampu membekali peserta didik dengan keterampilan teknis dan non-teknis yang dibutuhkan di pasar kerja. Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya sinergi antara pendidikan formal dan nilai-nilai agama dalam membentuk karakter pekerja yang kompeten, jujur, dan dapat diandalkan.
Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan Nasional periode 2009-2014, turut hadir dalam sarasehan tersebut. Ia menyatakan bahwa pendidikan adalah solusi terbaik untuk mengatasi kemiskinan. Pemerintah perlu fokus membangun pendidikan berkualitas, khususnya bagi masyarakat kurang mampu.
Meskipun pertumbuhan ekonomi penting, Nuh mengingatkan adanya empat tantangan utama yang masih dihadapi Indonesia: kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan peradaban, dan ketidakadilan. Tantangan-tantangan ini membutuhkan perhatian serius dan solusi terintegrasi. Ia juga menekankan pentingnya pengembangan human capital sebagai kunci keberhasilan Indonesia Emas 2045. Pendidikan berperan dalam mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, dan sehat.
Kesimpulannya, upaya membangun ekonomi berbasis ilmu pengetahuan membutuhkan komitmen bersama pemerintah dan masyarakat. Pendidikan berperan sentral dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul, berintegritas, dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global. Hal ini selaras dengan tujuan untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.