Menteri Bahlil Lahadalia Rayakan Lebaran di Jakarta dan Papua: Mengaitkan Dua Tanah Air
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia akan merayakan Idul Fitri 1446 H di Jakarta dan Papua, menunjukkan komitmennya pada kedua wilayah penting dalam hidupnya, di tengah lonjakan pemudik Lebaran 2025.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, akan merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah di dua tempat yang sangat bermakna baginya: Jakarta dan Papua. Perayaan Idul Fitri tahun ini menjadi simbol perpaduan antara karier politiknya di Jakarta dan akar budaya masa remajanya di Papua. Keputusan ini menunjukkan komitmennya terhadap kedua wilayah yang telah membentuk perjalanan hidupnya.
Bahlil mengungkapkan rencana perayaannya kepada awak media di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu pagi. Ia akan melaksanakan Shalat Id di Jakarta sebelum kemudian melakukan perjalanan mudik ke kampung halamannya di Papua pada malam hari. "Saya lebarannya Shalat Id di Jakarta, malamnya saya juga mudik ke Papua. Takbirannya di Jakarta," ujarnya.
Perjalanan mudik Bahlil ini bukan sekadar perjalanan pulang kampung biasa. Ini merupakan perwujudan dari rasa syukur dan penghormatan terhadap dua wilayah yang telah memberikan kontribusi besar dalam hidupnya. Jakarta, pusat pemerintahan dan karier politiknya, dan Papua, tempat ia menghabiskan masa remajanya dan membentuk karakternya.
Perayaan Idul Fitri di Tengah Lonjakan Pemudik
Perayaan Idul Fitri tahun ini berlangsung di tengah prediksi lonjakan pemudik yang signifikan. Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik mencapai 146,48 juta orang, mengalami penurunan sekitar 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 193 juta orang. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 Idul Fitri, yaitu tanggal 28 Maret 2025, dengan pergerakan masyarakat mencapai 12,1 juta orang.
Pemerintah telah memastikan kesiapan sektor energi untuk menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat selama periode Lebaran. Pasokan listrik, bahan bakar minyak (BBM), dan LPG dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya telah menyatakan bahwa ketahanan energi nasional berada pada level aman.
Kesiapan ini menjadi jaminan bagi kelancaran perjalanan mudik dan aktivitas masyarakat selama Lebaran. Pemerintah terus berupaya memastikan seluruh sektor pendukung terintegrasi dengan baik untuk memberikan kenyamanan kepada para pemudik.
Momen Refleksi dan Silaturahmi
Bagi Bahlil, perayaan Idul Fitri di Jakarta dan Papua bukan hanya sekadar perayaan hari raya, tetapi juga menjadi momen refleksi dan silaturahmi. Di Jakarta, ia dapat merayakan bersama rekan-rekan kerja dan para tokoh politik. Sementara di Papua, ia dapat berkumpul dengan keluarga dan masyarakat yang telah membesarkannya.
Perjalanan ini juga menjadi kesempatan bagi Bahlil untuk lebih dekat dengan masyarakat di kedua wilayah tersebut. Ia dapat merasakan langsung suasana Lebaran dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Hal ini menunjukkan kepeduliannya terhadap rakyat Indonesia, baik di pusat maupun di daerah.
Dengan demikian, perayaan Idul Fitri Bahlil Lahadalia di Jakarta dan Papua menjadi simbol dari komitmennya terhadap pembangunan nasional yang merata dan berkelanjutan. Ia tidak hanya fokus pada pembangunan ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan budaya masyarakat Indonesia.
Perayaan Idul Fitri ini juga menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan seseorang tidak terlepas dari dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak. Bahlil Lahadalia telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan komitmen yang tinggi, seseorang dapat mencapai kesuksesan dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Di tengah kesibukannya sebagai menteri dan ketua umum partai, Bahlil tetap meluangkan waktu untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai keluarga dan kebersamaan tetap menjadi prioritas utama baginya.
Kesimpulan
Perayaan Idul Fitri Menteri Bahlil Lahadalia di Jakarta dan Papua menjadi cerminan komitmennya terhadap pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Ia berhasil menggabungkan peran sebagai pejabat publik dengan tanggung jawabnya sebagai seorang putra Papua yang bangga akan tanah kelahirannya. Perjalanan mudiknya menjadi simbol penting dari perpaduan antara kemajuan dan akar budaya, serta komitmennya untuk selalu dekat dengan rakyat Indonesia.