OJK Tasikmalaya Gencar Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan di Priangan Timur
OJK Tasikmalaya gencar melakukan edukasi keuangan di Priangan Timur, Jawa Barat, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi melalui program Gencarkan.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya gencar mengkampanyekan literasi dan inklusi keuangan di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat, sejak Januari 2025. Kepala OJK Tasikmalaya, Melati Usman, menjelaskan upaya ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah. Program Gencarkan (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) dijalankan melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan industri jasa keuangan. Hal ini dilakukan karena masih banyak masyarakat yang belum memahami pengelolaan keuangan yang baik, sehingga rentan terhadap pinjaman online ilegal dan investasi bodong.
Program ini penting karena meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan jasa keuangan, serta mengedukasi mereka tentang risiko investasi dan pinjaman ilegal. Dengan literasi keuangan yang baik, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan terhindar dari jebakan investasi bodong atau pinjaman online ilegal yang merugikan.
Melalui program ini, OJK Tasikmalaya berharap dapat menciptakan masyarakat yang cerdas dalam mengelola keuangan, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Priangan Timur. Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia.
Sosialisasi dan Edukasi Keuangan di Priangan Timur
OJK Tasikmalaya telah melaksanakan berbagai kegiatan edukasi di wilayah Priangan Timur, meliputi Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran. Kegiatan ini menyasar berbagai kalangan, mulai dari anggota Brimob, mahasiswa, pegawai Kementerian Agama, hingga masyarakat umum. Materi edukasi mencakup pengenalan tugas dan fungsi OJK, produk dan layanan jasa keuangan, serta pengelolaan keuangan yang baik dan aman.
Salah satu fokus edukasi adalah pencegahan terhadap pinjaman daring ilegal dan investasi ilegal. "Materi tersebut disampaikan bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat agar tidak terjerat pinjaman 'online' ilegal, dan investasi bodong," jelas Melati Usman. Sosialisasi ini dilakukan di berbagai tempat, termasuk kampus Universitas Koperasi Indonesia (Ikopin) di Sumedang dan Universitas Cipasung di Tasikmalaya.
Kantor OJK Tasikmalaya juga aktif berkolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia Provinsi Jawa Barat dalam menyelenggarakan sosialisasi edukasi keuangan. Kerjasama ini memperluas jangkauan edukasi dan memberikan akses informasi yang lebih komprehensif kepada masyarakat.
Selain sosialisasi, OJK Tasikmalaya juga berpartisipasi dalam rapat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bersama Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Dalam rapat tersebut, dibahas rencana kerja TPAKD tahun 2025, yang meliputi program simpanan pelajar, asuransi usaha tani padi, asuransi usaha ternak sapi/kerbau, 'business matching', dan sekolah pasar modal.
Pentingnya Literasi dan Inklusi Keuangan
Literasi dan inklusi keuangan merupakan kunci penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memahami pengelolaan keuangan yang baik, masyarakat dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak, merencanakan masa depan dengan lebih baik, dan terhindar dari jeratan hutang dan investasi bodong. Program-program edukasi yang dilakukan OJK Tasikmalaya merupakan langkah strategis dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas dan mandiri secara finansial.
Inklusi keuangan juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Ketika masyarakat memiliki akses yang lebih baik terhadap layanan keuangan, mereka dapat lebih mudah mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian di wilayah Priangan Timur.
Keberhasilan program literasi dan inklusi keuangan ini sangat bergantung pada kolaborasi yang kuat antara OJK, pemerintah daerah, industri jasa keuangan, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya. Dengan sinergi yang baik, diharapkan program ini dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di wilayah Priangan Timur.
Melalui berbagai program dan kegiatan yang telah dan akan dilakukan, OJK Tasikmalaya berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di wilayah Priangan Timur. Upaya ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.