OPOP Jatim Bertekad Memberdayakan 2.000 Pesantren hingga 2030
Tim Penguatan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis Pesantren (Ekotren) OPOP Jatim menargetkan 2.000 pesantren berdaya hingga 2030 melalui program pemberdayaan ekonomi.

Surabaya, 6 Mei 2025 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) melalui program One Pesantren One Product (OPOP) menargetkan pemberdayaan ekonomi hingga 2.000 pesantren di Jawa Timur sampai akhir tahun 2030. Target ambisius ini dibahas dalam Rapat Kerja (Raker) Tim Penguatan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis Pesantren (Ekotren) OPOP Jatim di Surabaya pada 5-6 Mei 2025. Raker ini menjadi tonggak penting pasca pengukuhan Tim Ekotren OPOP Jatim oleh Gubernur Jatim pada bulan April lalu.
Ketua Harian OPOP Jatim, Dr. Endy Alim Abdi Nusa, menjelaskan bahwa tugas utama Tim Ekotren adalah memperkuat dan mengembangkan ekonomi berbasis pesantren melalui OPOP. Program ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi pesantren dan memperkuat peran mereka dalam pembangunan daerah. "OPOP bertujuan menjadikan pesantren sebagai basis pemberdayaan ekonomi umat melalui tiga pilar: pesantrenpreneur, santripreneur, dan sosiopreneur," ujar Endy.
Endy, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, menambahkan bahwa dari 22.039 koperasi aktif di Jatim, terdapat 626 koperasi pondok pesantren aktif dengan jumlah anggota 85.472 dan volume usaha mencapai Rp870,78 miliar. Program OPOP diharapkan dapat memastikan seluruh unit usaha di pesantren berkembang dengan sehat, mandiri, dan kompetitif.
Roadmap OPOP Jatim 2025-2030
Raker OPOP Jatim membahas roadmap penguatan dan pengembangan OPOP Jatim 2025-2030. Salah satu fokus utamanya adalah meningkatkan kemandirian ekonomi pondok pesantren, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Dr. KH Akhmad Jazuli, M.Si., menekankan pentingnya program ini, mengingat pesantren memiliki tiga fungsi utama: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. "Mana mungkin pesantren bisa menjalankan fungsi pemberdayaan masyarakat dengan baik, kalau pesantrennya sendiri belum berdaya?" tegas Jazuli.
Jazuli juga menekankan pentingnya kekompakan tim dalam menjalankan program kerja OPOP Jatim. Ia berharap tim yang terdiri dari akademisi, praktisi bisnis, asosiasi, perangkat daerah, dan media dapat bekerja sama dengan baik. Sekretaris Tim OPOP Jatim, Mohammad Ghofirin, mengungkapkan target minimal 2.000 pesantren yang akan diberdayakan hingga akhir 2030. Optimisme ini didasarkan pada keberhasilan program OPOP periode 2019-2024 yang telah memberdayakan 1.210 pondok pesantren.
Ghofirin, yang juga dosen Universitas NU Surabaya, yakin bahwa dengan pengalaman dan kerja keras tim, target tersebut dapat tercapai. Raker OPOP Jatim yang berlangsung selama dua hari diikuti oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan Bank Indonesia Jatim, OJK Jatim, ITS, Unair, Unusa, ACSB, Kemenag, Kadin, RRI, TVRI, OPD terkait, dan beberapa perwakilan Pondok Pesantren di Jatim.
Pentingnya Peran Pesantren dalam Perekonomian Jawa Timur
Program OPOP Jawa Timur tidak hanya sekadar meningkatkan pendapatan pesantren, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Dengan memberdayakan pesantren, diharapkan akan muncul wirausahawan baru yang mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian lokal. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Keberhasilan program OPOP juga akan berdampak positif pada peningkatan kualitas pendidikan di pesantren. Dengan adanya peningkatan ekonomi, pesantren dapat meningkatkan fasilitas dan kualitas pendidikan yang diberikan kepada santri. Ini akan menghasilkan lulusan pesantren yang lebih berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja.
Selain itu, program OPOP juga diharapkan dapat memperkuat peran pesantren dalam menjaga nilai-nilai agama dan budaya. Dengan pesantren yang mandiri dan berdaya, mereka dapat lebih fokus pada dakwah dan pendidikan agama, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Kesimpulan
Program OPOP Jatim dengan target pemberdayaan 2.000 pesantren hingga 2030 merupakan langkah strategis dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Kerja sama dan kekompakan seluruh pihak yang terlibat sangat penting untuk mencapai target tersebut dan mewujudkan pesantren yang berdaya dan mandiri.