Pendingin Ikan Tenaga Surya: Solusi Jabar Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan
Pemerintah Jawa Barat dan ITB berkolaborasi menghadirkan pendingin ikan tenaga surya untuk membantu nelayan di Subang, meningkatkan kualitas dan harga jual ikan serta kesejahteraan mereka, dan akan direplikasi ke sentra perikanan lain.
![Pendingin Ikan Tenaga Surya: Solusi Jabar Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/04/040025.001-pendingin-ikan-tenaga-surya-solusi-jabar-tingkatkan-kesejahteraan-nelayan-1.jpg)
Inovasi Pendingin Ikan Tenaga Surya di Jawa Barat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi meluncurkan inovasi teknologi tepat guna untuk para nelayan di Jawa Barat: pendingin ikan bergerak bertenaga surya (Mobile Cold Storage Solar Powered/MCS). Peluncuran perdana dilakukan pada Senin, 4 Februari 2024 di Kabupaten Subang, diberikan kepada Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Mina Fajar Sidik, Desa Blanakan. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan setempat dan menjadi solusi bagi permasalahan penyimpanan hasil tangkapan laut.
Mengapa Pendingin Tenaga Surya Penting?
Desa Blanakan, Subang, dikenal sebagai salah satu sentra perikanan potensial di Jawa Barat. Namun, nelayan seringkali menghadapi kendala dalam menjaga kesegaran ikan hasil tangkapan mereka. Minimnya sarana pendingin berkualitas memaksa mereka menjual hasil tangkapan dengan cepat, yang berdampak pada penurunan harga jual. Pendingin tenaga surya ini hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Bagaimana Cara Kerja Pendingin Ikan Tenaga Surya?
MCS yang dikembangkan oleh Pemprov Jabar dan ITB memiliki kapasitas penyimpanan hingga tiga ton ikan dengan suhu minimum 0 sampai -5 derajat Celcius. Sistem ini menggunakan panel surya (solar cell) berkapasitas 7,2 KWp dan baterai 20 KWAh. Dengan teknologi ini, nelayan memiliki waktu lebih lama untuk menyimpan dan mendistribusikan ikan, sehingga dapat menegosiasikan harga jual yang lebih baik. Hal ini diungkapkan langsung oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, saat peluncuran program tersebut.
Replikasi dan Kerja Sama untuk Perluasan Program
Keberhasilan program di Subang mendorong Pemprov Jabar untuk mereplikasi MCS di sentra perikanan lainnya di Jawa Barat. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, akan digencarkan untuk memperluas jangkauan program ini. Hal ini bertujuan untuk memberikan dampak yang lebih masif bagi nelayan di seluruh Jawa Barat.
Manfaat dan Keunggulan Pendingin Tenaga Surya
Selain meningkatkan kualitas dan harga jual ikan, MCS juga menawarkan sejumlah keuntungan ekonomi dan lingkungan. Berdasarkan data dari Dinas ESDM Jabar, penggunaan MCS dapat mengurangi emisi karbon hingga 8,62 ton CO2Eq per tahun, menghemat biaya genset hingga Rp141.474.000 per tahun, dan menghemat biaya listrik PLN hingga Rp15.112.220 per tahun. Penghematan biaya operasional nelayan diperkirakan mencapai Rp164.250.000 per tahun.
Respon Positif dari Berbagai Pihak
Wakil Rektor ITB Bidang Riset dan Inovasi, Prof. Brian Yuliarto, menyatakan kebanggaan ITB atas kolaborasi ini dan berharap inovasi tersebut memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kepala Dinas ESDM Jabar, Ai Saadiyah Dwidaningsih, menekankan potensi energi baru terbarukan (EBT) di Jawa Barat dan pentingnya pemanfaatan EBT di berbagai sektor, termasuk perikanan. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar, Hermansyah Manap, serta Ketua KUD Mina Fajar Sidik Blanakan, Dasam, juga memberikan respon positif terhadap program ini dan berharap program ini dapat berkelanjutan.
Kesimpulan
Program pendingin ikan tenaga surya ini merupakan contoh nyata kolaborasi pemerintah dan perguruan tinggi dalam menciptakan solusi inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan, program ini diharapkan dapat direplikasi dan diperluas untuk memberikan dampak positif yang lebih besar bagi sektor perikanan di Jawa Barat.