Penduduk Kepri yang Bekerja Meningkat 13 Ribu Orang di Februari 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat peningkatan jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2025 sebesar 13,15 ribu orang, didominasi oleh sektor industri pengolahan, pemerintahan, dan perdagangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) baru-baru ini merilis data yang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2025. Berdasarkan data tersebut, tercatat sebanyak 1.016,54 ribu orang bekerja, meningkat 13,15 ribu orang dibandingkan Februari 2024 yang berjumlah 1.003,39 ribu orang. Kenaikan ini menunjukkan tren positif dalam pasar kerja Kepri. Data ini juga menunjukkan peningkatan jumlah pengangguran, meskipun relatif kecil, menjadi 75,21 ribu orang.
Peningkatan jumlah penduduk yang bekerja di Kepri pada Februari 2025 ini perlu dianalisis lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang mendorongnya. Apakah peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Kepri atau adanya program pemerintah yang berhasil menciptakan lapangan kerja baru? Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk dijawab agar pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang tepat untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkualitas di masa mendatang.
Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati, menjelaskan lebih rinci mengenai data tersebut dalam konferensi pers di Tanjungpinang. Beliau memaparkan sektor-sektor ekonomi yang menjadi penyumbang terbesar terhadap peningkatan jumlah penduduk yang bekerja, serta sektor-sektor yang mengalami penurunan. Informasi ini sangat penting bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk dapat mengambil langkah strategis dalam pengembangan ekonomi Kepri.
Sektor-Sektor Penyerap Tenaga Kerja Terbesar di Kepri
Berdasarkan data BPS Kepri, tiga sektor ekonomi utama yang menyerap tenaga kerja paling banyak di Kepri adalah industri pengolahan (20,81 persen), administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,17 persen), serta perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor (14,96 persen). Sektor-sektor ini menjadi tulang punggung perekonomian Kepri dan perlu mendapat perhatian khusus agar dapat terus berkembang dan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Penting untuk dicatat bahwa data ini menunjukkan proporsi penyerapan tenaga kerja, bukan jumlah absolut. Meskipun industri pengolahan memiliki persentase terbesar, jumlah pekerja di sektor lain mungkin juga signifikan. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami dinamika pasar kerja di Kepri secara komprehensif.
Selain tiga sektor utama tersebut, terdapat sektor-sektor lain yang juga berkontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kepri. Pemerintah perlu memperhatikan perkembangan di semua sektor untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Perkembangan Lapangan Usaha di Kepri
Margaretha juga memaparkan perkembangan lapangan usaha di Kepri. Terdapat enam lapangan usaha yang mengalami peningkatan tenaga kerja, dengan tiga lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, real estat, dan jasa perusahaan (14,21 ribu orang); sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (11,16 ribu orang); dan pertambangan dan penggalian, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang (7,04 ribu orang).
Di sisi lain, empat lapangan usaha mengalami penurunan tenaga kerja, dengan penurunan terbesar terjadi pada sektor konstruksi (13,83 ribu orang). Penurunan ini perlu diteliti lebih lanjut untuk memahami penyebabnya dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Perkembangan lapangan usaha ini menunjukkan dinamika yang kompleks dalam perekonomian Kepri. Pemerintah perlu melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan kebijakan yang tepat sasaran dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Status Pekerja dan Jenis Kegiatan
- Sebanyak 63,94 persen penduduk yang bekerja berstatus buruh, karyawan, atau pegawai.
- Hanya 3,60 persen yang berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar.
- 686,59 ribu orang (67,54 persen) bekerja pada kegiatan formal.
- 329,95 ribu orang (32,46 persen) bekerja pada kegiatan informal.
Persentase penduduk yang bekerja pada kegiatan formal mengalami kenaikan sebesar 0,74 persen poin dibandingkan Februari 2024. Ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas lapangan kerja di Kepri.
Data BPS Kepri ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi pasar kerja di Kepri pada Februari 2025. Informasi ini sangat berharga bagi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam merencanakan langkah-langkah strategis untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kepri.