Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Margono Djojohadikusumo Ditunda
SMSI menunda pengusulan gelar pahlawan nasional untuk Margono Djojohadikusumo atas permintaan keluarga, agar tidak dikaitkan dengan jabatan Presiden Prabowo Subianto.

Raden Mas Margono Djojohadikusumo, kakek Presiden Prabowo Subianto, usulannya untuk menjadi pahlawan nasional ditunda oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Penundaan ini diumumkan pada Kamis, 10 April 2023, di Gedung Dewan Pers, Jakarta, dalam sebuah seminar nasional yang membahas pengusulan tersebut. Penundaan ini atas permintaan keluarga, khususnya Hashim Djojohadikusumo, untuk menghindari interpretasi yang mengaitkan pemberian gelar tersebut dengan jabatan Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Umum SMSI, Firdaus, menjelaskan bahwa keputusan penundaan diambil untuk menghindari potensi polemik. "SMSI menyatakan tidak masalah ini kita tunda sampai waktu kita tetapkan di kemudian hari, tetapi penundaan ini bukan menunda proses," tegas Firdaus. Proses pengusulan sendiri telah dimulai jauh sebelum Prabowo menjabat sebagai presiden. Keluarga ingin menghindari kesan bahwa pemberian gelar ini merupakan bentuk memanfaatkan posisi presiden.
Margono Djojohadikusumo merupakan tokoh penting dalam sejarah ekonomi dan perbankan Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), sebuah lembaga keuangan yang berperan krusial dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Kontribusi beliau yang signifikan dalam membangun perekonomian nasional menjadi dasar utama usulan gelar pahlawan nasional ini. Usulan ini juga didukung oleh berbagai organisasi lain, bukan hanya SMSI.
Alasan Penundaan dan Dukungan Terhadap Margono
Firdaus menekankan bahwa penundaan ini semata-mata untuk menghindari potensi misinterpretasi publik. "Karena penanda tangan dari sertifikat itu Presiden. Nah, nanti kita kasihan juga dengan Presiden, kalau tiba-tiba baru ditandatangani, besok digoreng-goreng kan gitu, wajar kakeknya yang ditandatangani," jelasnya. Pihak keluarga, menurut Firdaus, ingin agar jasa-jasa Margono dinilai berdasarkan prestasi dan kontribusinya sendiri, terlepas dari posisi politik keluarga.
Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas), Yohanes Handojo Budhisedjati, yang juga penasihat panitia pengusul, mengatakan bahwa permintaan penundaan ini menunjukkan kebesaran hati keluarga. Ia menekankan komitmen Prabowo dan Hashim untuk bekerja tulus bagi rakyat. "Jadi, saya melihat kebesaran hati dan adalah apa yang diungkapkan yang dilakukan sesuai dengan keinginan hati dan hati presiden tulus yang ingin bekerja untuk rakyat," kata Yohanes.
Dukungan terhadap pengusulan Margono sebagai pahlawan nasional juga datang dari berbagai pihak. Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial, Mira Riyati Kurniati, menyatakan bahwa Margono telah mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan bangsa dan negara. Kontribusi beliau sebagai salah satu pendiri BNI, sebuah pilar ekonomi bangsa yang berdiri sejak awal kemerdekaan, sangat signifikan. Selain sebagai ekonom, Margono juga dikenal sebagai negarawan yang berdedikasi tinggi.
Kontribusi Margono Djojohadikusumo bagi Bangsa
Sebagai salah satu pendiri BNI, Margono berperan penting dalam membangun sistem perbankan Indonesia di masa awal kemerdekaan. Peran ini sangat krusial dalam menopang perekonomian negara yang masih dalam tahap pembangunan. Kontribusi beliau tidak hanya terbatas pada sektor perbankan, tetapi juga mencakup aspek-aspek lain dalam pembangunan nasional. Kepemimpinannya dan dedikasinya terhadap negara membuatnya layak dipertimbangkan sebagai pahlawan nasional.
Usulan gelar pahlawan nasional untuk Margono Djojohadikusumo awalnya terinspirasi dari seminar usulan calon pahlawan untuk Herman Fernandez. Meskipun penundaan terjadi, proses pengusulan tetap akan berlanjut di kemudian hari. Penundaan ini bukan berarti menghentikan proses, melainkan langkah antisipatif untuk menghindari potensi polemik dan menjaga integritas proses penetapan gelar pahlawan nasional.
Seminar nasional yang membahas pengusulan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan mengenai jasa-jasa Margono Djojohadikusumo bagi bangsa dan negara. Dengan demikian, dukungan terhadap usulan ini diharapkan akan semakin meluas dan proses penetapan gelar pahlawan nasional dapat berjalan lancar di masa mendatang.