Polres Bandara Soetta Perketat Pengawasan Keberangkatan Haji 2025: Antisipasi Jamaah Gelap dan Pastikan Keberangkatan Lancar
Polres Bandara Soetta perketat pengawasan keberangkatan haji 2025 untuk mencegah jamaah gelap dan memastikan pelayanan penerbangan perdana berjalan lancar, melibatkan koordinasi dengan imigrasi dan layanan fast track dari Arab Saudi.

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan memperketat pengawasan keberangkatan jamaah haji 1446 H/2025 M. Pengawasan ini difokuskan pada pencegahan jamaah gelap dan memastikan kelancaran proses keberangkatan. Langkah ini diambil setelah Polresta Soetta menerima informasi mengenai dugaan keberangkatan sejumlah penumpang dengan visa non-haji menuju Arab Saudi.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald Sipayung, menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan imigrasi Bandara Soetta untuk memperketat pengawasan. "Kami akan berkoordinasi dengan imigrasi Bandara Soetta untuk memperketat pengawasannya," ujar Kombes Pol Ronald Sipayung. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap potensi penyalahgunaan visa dan upaya masuknya jamaah gelap yang memanfaatkan momentum ibadah haji.
Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (KBPH), Danhil Anzar Simanjuntak, telah mengecek kesiapan fasilitas dan layanan calon jamaah haji di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran penerbangan perdana haji pada 2 Mei 2025 yang akan memberangkatkan sekitar 26 ribu jamaah dari Embarkasi Jakarta.
Antisipasi Jamaah Gelap dan Pemanfaatan Visa Non-Haji
Polresta Bandara Soetta telah menerima informasi mengenai potensi jamaah gelap yang mencoba memanfaatkan musim haji untuk berangkat ke Arab Saudi dengan menggunakan visa non-haji. Hal ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian, sehingga pengawasan akan diperketat untuk mencegah praktik tersebut. Koordinasi dengan pihak imigrasi akan memastikan pemeriksaan yang lebih ketat terhadap dokumen perjalanan calon jamaah haji.
Pengawasan yang ketat ini diharapkan dapat meminimalisir potensi penipuan dan mencegah kerugian yang mungkin dialami oleh calon jamaah haji. Dengan adanya koordinasi yang baik antara pihak kepolisian dan imigrasi, diharapkan proses keberangkatan haji dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Pihak berwenang berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah haji dan memastikan keberangkatan mereka ke Tanah Suci berjalan tanpa hambatan. Upaya ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam memberikan perlindungan dan keamanan bagi para jamaah.
Kesiapan Fasilitas dan Layanan di Terminal 2F
Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (KBPH) memastikan kesiapan fasilitas dan layanan di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta untuk keberangkatan jamaah haji. Penerbangan perdana pada 2 Mei 2025 ditargetkan berjalan tanpa penundaan. Hal ini penting untuk menghindari masalah di Arab Saudi.
Untuk mempercepat proses keberangkatan, imigrasi Arab Saudi akan hadir langsung di Bandara Soekarno-Hatta untuk melayani jamaah dengan layanan fast track. Dengan demikian, jamaah tidak perlu mengantre lama dan dapat langsung menuju hotel setelah tiba di Arab Saudi. Layanan fast track ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan jamaah haji.
KBPH juga menilai kesiapan pengelola Bandara Soetta dalam mempersiapkan Terminal 2F sangat profesional. Bahkan, ada usulan agar Terminal 2F digunakan secara permanen untuk jemaah umrah dan haji di masa mendatang, sehingga tidak lagi bercampur dengan penumpang lain.
Dengan adanya layanan fast track dan kesiapan fasilitas yang memadai, diharapkan keberangkatan jamaah haji dapat berjalan lancar dan tertib. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah haji.
Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas untuk jamaah haji. Dengan adanya koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait, diharapkan keberangkatan jamaah haji dapat berjalan lancar dan aman.