Seniman Indonesia Pukau Shanghai dengan Patung Jamur Hidup
Seniman Syaiful Aulia Garibaldi menampilkan instalasi patung jamur hidup di Yuz Museum, Shanghai, merayakan seni dan diplomasi budaya Indonesia-China.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Seniman kontemporer Indonesia, Syaiful Aulia Garibaldi, memamerkan karya patung uniknya yang terbuat dari jamur hidup di ruang terbuka Yuz Museum, Shanghai, China, sejak 12 April 2024. Pameran bertajuk 'Lartucira Field' ini berlangsung hingga 4 Januari 2026, merayakan 75 tahun hubungan bilateral Indonesia-China sekaligus memperkuat people-to-people contact antar kedua negara. Karya-karya ini menggunakan jamur hidup yang akan terus tumbuh dan berkembang selama pameran berlangsung, menciptakan pengalaman seni yang dinamis dan interaktif.
Pameran ini bukan sekadar peragaan karya seni, tetapi juga menjadi jembatan budaya antara Indonesia dan China. Konsul Jenderal RI di Shanghai, Berlianto Situngkir, menekankan pentingnya pameran ini sebagai bentuk nyata dari people-to-people contact yang berkontribusi pada hubungan harmonis kedua negara. Hal ini sejalan dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China pada 13 April 2025.
Syaiful, lulusan ITB dengan minat pada lingkungan hidup dan ekologi, memilih jamur sebagai simbol kehidupan, pembusukan, dan kematian. Ia memadukan jamur oyster dari Indonesia dengan jamur lingzhi dari China, menciptakan karya seni yang unik dan berkelanjutan. Pameran ini juga menjadi debut pameran tunggal pertamanya di China dan yang pertama bagi seniman Indonesia di Yuz Museum.
Instalasi Patung Jamur dan Mural Kolaboratif
Patung-patung dalam pameran 'Lartucira Field' terbuat dari lapisan plaster yang membungkus substrat jamur. Teknik ini memungkinkan jamur untuk terus tumbuh dan berkembang hingga pameran berakhir. Selain patung, pameran ini juga menghadirkan mural di dinding museum yang mengajak pengunjung untuk berkolaborasi menggunakan substrat jamur. Kolaborasi ini, menurut Syaiful, merepresentasikan esensi masa lalu dan masa kini.
Proses pembuatan mural melibatkan sekitar 40 relawan dan pengunjung, termasuk anak-anak. Partisipasi aktif komunitas lokal ini mencerminkan filosofi Syaiful yang ingin melibatkan masyarakat sekitar dalam menikmati dan menjaga karya seninya. Hal ini juga semakin memperkuat aspek kolaboratif dan interaktif dari pameran tersebut.
Penggunaan jamur dari Indonesia dan China dalam karya-karyanya melambangkan perpaduan budaya kedua negara. Jamur oyster dari Indonesia dipadukan dengan jamur lingzhi dari China, keduanya akan tumbuh dan berkembang dalam ikatan plaster yang menjaga kelembapan agar jamur tetap hidup. Struktur instalasi yang terbuka dan mengalir mendorong pengunjung untuk berinteraksi dan merenungkan karya seni tersebut.
Makna dan Pesan Pameran
Pameran 'Lartucira Field' bukan hanya sekadar pameran seni rupa, tetapi juga sebuah pernyataan artistik tentang hubungan antara manusia, alam, dan waktu. Jamur, sebagai organisme yang mengalami siklus hidup, mati, dan pembusukan, menjadi metafora yang kuat untuk memahami dinamika kehidupan. Karya-karya Syaiful mengajak pengunjung untuk merenungkan proses alami ini dalam konteks perkotaan yang serba cepat.
Pameran ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi dan partisipasi masyarakat dalam menciptakan karya seni yang bermakna. Dengan melibatkan relawan dan pengunjung dalam proses pembuatan mural, Syaiful menciptakan pengalaman seni yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bagaimana seni dapat menjadi alat untuk menghubungkan manusia dengan alam dan satu sama lain.
Secara keseluruhan, pameran 'Lartucira Field' merupakan sebuah perpaduan yang unik antara seni kontemporer, ekologi, dan diplomasi budaya. Pameran ini sukses menampilkan karya-karya yang inovatif dan bermakna, sekaligus memperkuat hubungan antara Indonesia dan China.
Pameran ini juga menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi media yang efektif untuk mempromosikan pertukaran budaya dan memperkuat hubungan antar bangsa. Dengan memadukan unsur-unsur tradisional dan kontemporer, Syaiful berhasil menciptakan karya-karya yang menarik perhatian dan menggugah inspirasi bagi para pengunjung.
Keberhasilan pameran ini diharapkan dapat menginspirasi seniman Indonesia lainnya untuk terus berkarya dan menampilkan karya-karyanya di kancah internasional. Pameran ini juga menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang seni rupa kontemporer.