Semesta Arkiv: Eksplorasi Seni, Teknologi, dan Kemanusiaan di Galeri Nasional
Seniman Arkiv Vilmansa hadirkan pameran tunggal 'Semesta Arkiv' di Galeri Nasional Indonesia, kolaborasi seni, teknologi, dan kemanusiaan hingga 11 Mei 2025.

Pameran tunggal seniman kontemporer Arkiv Vilmansa, bertajuk "Semesta Arkiv", telah dibuka di Galeri Nasional Indonesia. Pameran yang berlangsung hingga 11 Mei 2025 ini merupakan kolaborasi antara Galeri Nasional Indonesia, Studio Arkiv, dan Galeri Zen1, memadukan eksplorasi seni, teknologi, dan kemanusiaan. Pameran ini menjawab pertanyaan: Apa yang dipamerkan? Karya seni Arkiv Vilmansa. Siapa yang terlibat? Arkiv Vilmansa, kolaborator, Galeri Nasional Indonesia, Studio Arkiv dan Galeri Zen1. Di mana pameran berlangsung? Galeri Nasional Indonesia. Kapan pameran berlangsung? Hingga 11 Mei 2025. Mengapa pameran ini penting? Untuk mengeksplorasi seni, teknologi dan kemanusiaan. Bagaimana pameran ini terwujud? Melalui kolaborasi berbagai pihak.
Dalam rilis pers, Arkiv Vilmansa menyatakan, "Pameran ini adalah penghormatan pada laut, warna, dan kolaborasi. Saya ingin mengajak penikmat seni untuk tidak hanya melihat, tetapi merasakan bagaimana seni bisa menjadi medium yang membebaskan, bahkan di tengah kompleksitas zaman." Pameran ini menampilkan kolaborasi Arkiv dengan seniman ternama seperti Sunaryo, Darbotz, Erwin Windu Pranata, dan Mulyana (Mangmoel), menciptakan karya-karya yang melampaui kecenderungan arus utama seni kontemporer.
Pameran "Semesta Arkiv" merupakan perjalanan kreatif Arkiv Vilmansa yang terbentang di beberapa gedung Galeri Nasional Indonesia. Pengunjung diajak untuk menjelajahi eksplorasi warna, karakter imajinatif, dan kolaborasi lintas disiplin yang unik dan inovatif. Pameran ini bukan sekadar pameran seni, melainkan sebuah pengalaman menyeluruh yang mengajak refleksi atas hubungan antara manusia, teknologi, dan alam.
Laut Semua Warna dan Kolaborasi Kreatif
Gedung A Galeri Nasional menjadi tempat pameran "Laut Semua Warna", menampilkan karya-karya Arkiv yang terinspirasi oleh kehidupan laut. Bagian ini menandai fase perubahan dan pembaruan dalam karya Arkiv, terkait erat dengan proyek seni "Widya Segara" dan kolaborasi dengan seniman lain. Karya-karya ini merepresentasikan keindahan dan kompleksitas dunia bawah laut, sekaligus menyoroti pentingnya pelestarian lingkungan.
Beralih ke Gedung B, pengunjung akan menemukan "Sintesa", hasil kolaborasi Arkiv dengan Sunaryo, Darbotz, Erwin Windu Pranata, dan Mulyana (Mangmoel). Bagian ini mencerminkan perkembangan karier Arkiv dan wacana seni rupa Indonesia yang dinamis. Kolaborasi ini menghasilkan karya-karya yang beragam, namun tetap terikat oleh visi artistik yang kuat dan konsisten.
Di Gedung D, terdapat "Metaphor of Memory", yang menyajikan karya-karya yang menggambarkan perjalanan Arkiv sebagai seniman dan desainer. Bagian ini juga menampilkan "Monument of Sense", kolaborasi Arkiv dengan Sunaryo, yang menjadi penanda penting dalam penciptaan karakter khas Mickiv. Karya-karya ini menunjukkan evolusi gaya dan tema dalam karya Arkiv sepanjang kariernya.
Instalasi Widya Segara dan Makna Filosofis
Di area luar ruangan, instalasi "Widya Segara (Wisdom of the Sea)" menghadirkan dua instalasi balon paus raksasa, Raga (4x6 meter, panjang 30 meter) dan Runa (2x3 meter, panjang 15 meter). Instalasi ini merupakan pernyataan visual yang kuat tentang kepedulian Arkiv terhadap laut dan nilai-nilai budaya Indonesia yang terkait dengannya. Karya ini mengajak pengunjung untuk merenungkan hubungan manusia dengan alam dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Nicolaus Kuswanto, pendiri Galeri Zen1, menjelaskan keterlibatannya dalam mewujudkan konsep seniman dengan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan. Sementara itu, kurator pameran, Rizki A. Zaelani, memberikan perspektif filosofis terhadap karya-karya Arkiv, mengutip pemikiran Friedrich Nietzsche: “Kita memiliki seni agar tidak mengalami kematian realitas.”
Karya-karya Arkiv dipandang sebagai ruang dialog antara seni dan realitas kontemporer. Teknologi, dalam pandangan Rizki, bukan ancaman, melainkan alat untuk memperkuat otonomi ekspresi manusia. Arkiv tidak hanya menciptakan karya seni, tetapi juga menghidupkan imajinasi yang merayakan keberagaman dan kebebasan. "Dalam ‘Semesta Arkiv’, ia membuktikan bahwa seni kontemporer bisa menjadi jembatan antara tradisi, teknologi, dan harapan masa depan," kata Rizki.
Pameran "Semesta Arkiv" merupakan perpaduan unik antara seni kontemporer, teknologi, dan refleksi kemanusiaan. Karya-karya Arkiv Vilmansa mengajak pengunjung untuk merenungkan berbagai isu penting, mulai dari pelestarian lingkungan hingga pentingnya ekspresi diri dalam dunia yang semakin kompleks. Pameran ini patut dikunjungi bagi siapa pun yang tertarik dengan seni kontemporer dan eksplorasi kreatif.