Sumatera Barat: Provinsi dengan Potensi Bencana yang Lengkap, BNPB Tingkatkan Mitigasi
BNPB sebut Sumatera Barat memiliki potensi bencana lengkap, mulai dari gempa bumi, tsunami, gunung meletus hingga bencana hidrometeorologi; mitigasi bencana terus ditingkatkan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyatakan bahwa Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memiliki potensi bencana yang sangat beragam dan lengkap. Pernyataan ini disampaikan beliau di Padang pada Rabu lalu, saat rapat koordinasi penanggulangan bencana bersama Pemprov Sumbar dan kepala daerah setempat. Potensi bencana tersebut meliputi gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor yang dipicu cuaca ekstrem.
Suharyanto menekankan keragaman potensi bencana di Sumbar. "Potensi bencananya cukup lengkap, sebab ada gempa bumi dan tsunami, kemudian juga terdapat potensi gunung meletus," ujarnya. Beliau menambahkan bahwa bencana hidrometeorologi basah akibat cuaca ekstrem, terutama hujan lebat, juga sering terjadi di provinsi tersebut. "Jadi di Sumbar itu banjir, longsor, serta cuaca ekstrem sering terjadi," kata Kepala BNPB.
Meskipun bencana yang terjadi di Sumbar sejak awal tahun 2025 relatif tidak masif, BNPB dan Pemprov Sumbar tetap waspada dan berkomitmen untuk meningkatkan upaya mitigasi bencana. Hal ini ditegaskan dalam rapat koordinasi yang melibatkan BNPB, Pemprov Sumbar, dan anggota Komisi VIII DPR RI. Dalam rapat tersebut disepakati pentingnya pencegahan dan mitigasi bencana secara berkelanjutan.
Mitigasi Bencana di Sumatera Barat: Langkah-langkah Strategis
Pemerintah pusat, melalui arahan Presiden Prabowo Subianto dan BNPB, telah menetapkan langkah-langkah penanganan bencana yang terintegrasi dalam Program Asta Cita Presiden. BNPB berkomitmen untuk selalu mendampingi pemerintah daerah, termasuk Pemprov Sumbar, dalam penanganan bencana. Pendampingan ini meliputi bantuan sebelum bencana terjadi hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Suharyanto menjelaskan bahwa bantuan tersebut juga terkait dengan bencana terakhir yang melanda Sumbar pada Mei 2024. Kerjasama dan koordinasi yang erat antara BNPB, Pemprov Sumbar, dan pemerintah daerah lainnya sangat krusial dalam menghadapi potensi bencana yang beragam di provinsi ini. Dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat dan terencana, diharapkan dampak bencana dapat diminimalisir.
Selain itu, edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana juga menjadi bagian penting dari strategi mitigasi. Masyarakat perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi berbagai jenis bencana, sehingga mampu melindungi diri dan keluarga mereka.
Pemerintah juga perlu memastikan infrastruktur yang tahan bencana, terutama di daerah-daerah rawan bencana. Hal ini meliputi pembangunan rumah tahan gempa, sistem peringatan dini yang efektif, dan jalur evakuasi yang aman dan mudah diakses.
Pentingnya Kesiapsiagaan Bencana di Sumatera Barat
Kesiapsiagaan bencana merupakan kunci utama dalam mengurangi risiko dan dampak bencana. Dengan meningkatkan kesiapsiagaan, masyarakat dan pemerintah dapat lebih siap menghadapi berbagai potensi bencana yang ada di Sumatera Barat. Hal ini meliputi penyusunan rencana kontijensi, pelatihan evakuasi, dan penyediaan tempat evakuasi yang aman dan memadai.
Peran serta masyarakat dalam upaya mitigasi bencana juga sangat penting. Masyarakat perlu aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan mitigasi, seperti pelatihan kesiapsiagaan bencana, gotong royong membersihkan saluran air, dan menanam pohon untuk mencegah longsor.
Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Sumatera Barat dapat lebih siap menghadapi berbagai potensi bencana dan meminimalisir dampak negatifnya terhadap kehidupan masyarakat.
Kesimpulannya, upaya mitigasi bencana di Sumatera Barat harus terus ditingkatkan melalui kerjasama yang erat antara BNPB, Pemprov Sumbar, pemerintah daerah, dan masyarakat. Kesiapsiagaan yang tinggi dan pemahaman akan potensi bencana menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini.