Tokoh Nasional Dorong Orang Sunda Perkuat Budaya dan Berkontribusi untuk Negeri
Tokoh-tokoh nasional seperti Jaksa Agung dan Gubernur Jawa Barat mendorong orang Sunda untuk memperkuat budaya dan berkontribusi lebih besar bagi bangsa dan negara, mengatasi krisis kepemimpinan dan kebudayaan Sunda.

Bandung, 12 April 2024 (ANTARA) - Sejumlah tokoh nasional menyerukan pentingnya peran serta masyarakat Sunda dalam pembangunan bangsa. Hal ini mengemuka dalam acara Halal bi Halal dan silaturahim Ba’da Idul Fitri 1446 Hijriah di Paguyuban Pasundan Bandung. Acara tersebut menekankan pentingnya penguatan budaya Sunda dan kontribusi aktif masyarakat Sunda bagi kemajuan Indonesia.
Jaksa Agung ST Burhanuddin, salah satu tokoh yang hadir, menyampaikan keprihatinannya atas minimnya representasi orang Sunda di pemerintahan. Ia mendorong peningkatan partisipasi masyarakat Sunda dalam berbagai sektor, termasuk dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam. "Saya ingin orang Sunda bukan jadi kelompok yang penakut," tegas Burhanuddin. "Kita harus berkontribusi, seperti dalam pembenahan alam, termasuk pembenahan tambang."
Senada dengan Jaksa Agung, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga menekankan pentingnya pembangunan yang berakar pada budaya Sunda. Ia mengingatkan para bupati dan wali kota untuk menjadikan budaya Sunda sebagai pedoman dalam memimpin dan membangun daerahnya. Dedi juga menyoroti kurangnya kepercayaan diri masyarakat Sunda dan mengajak untuk memperbaiki hal tersebut.
Pentingnya Peran Sunda dalam Pembangunan Nasional
Gubernur Dedi Mulyadi secara khusus menyoroti masalah tambang di Jawa Barat yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Ia meminta para bupati dan wali kota untuk menerapkan aturan tata ruang dan lingkungan yang ketat. "Jawa Barat kaya dengan alam, jadi jangan dirusak," ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya kinerja yang baik dari masyarakat Sunda sebagai teladan bagi suku bangsa lain.
Dedi Mulyadi menambahkan bahwa Paguyuban Pasundan memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan budaya Sunda serta mendorong kontribusi positif bagi Indonesia. Ia berharap Paguyuban Pasundan dapat melahirkan pemimpin dan tokoh yang memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai kesundaan dalam kepemimpinannya. "Kita ini bernegara, ruang lingkupnya berbeda-beda, semuanya bernegara, jadi orang Sunda harus berkontribusi," tegasnya.
TB Hasanuddin, anggota Komisi I DPR dan Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan, juga turut memberikan pandangannya. Ia menekankan bahwa Paguyuban Pasundan sejak awal telah berkomitmen untuk memerangi kemiskinan dan kebodohan. Oleh karena itu, Paguyuban Pasundan harus menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya memajukan masyarakat Jawa Barat dan Indonesia secara keseluruhan.
Krisis Budaya Sunda dan Upaya Penguatannya
Ketua Paguyuban Pasundan, Prof. Didi Turmudzi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap krisis bahasa, simbol, dan kepemimpinan dalam budaya Sunda. Ia melihat acara Halal bi Halal ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan dan memperkuat budaya Sunda. "Kita saat ini sedang mengalami krisis bahasa, krisis simbol dan krisis kepemimpinan kesundaan," ujarnya.
Didi Turmudzi berharap melalui acara ini akan muncul kesadaran baru untuk membangun budaya Sunda yang lebih kuat, berkarakter petarung, pemberani, dan pantang menyerah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mewujudkan hal tersebut. "Kesadaran itu lah yang akan kita bangun bagaimana kita mengubah budaya yang memiliki karakter petarung, pemberani, pantang menyerah. Itu yang ingin kita bangun bersama-sama dengan tokoh-tokoh yang hadir kini," tambahnya.
Kesimpulannya, acara Halal bi Halal di Paguyuban Pasundan Bandung telah menjadi wadah untuk menyerukan pentingnya peran serta masyarakat Sunda dalam pembangunan nasional. Para tokoh yang hadir menekankan pentingnya penguatan budaya Sunda dan kontribusi aktif masyarakat Sunda dalam berbagai sektor untuk kemajuan Indonesia. Upaya untuk mengatasi krisis kepemimpinan dan kebudayaan Sunda juga menjadi fokus utama dalam diskusi tersebut.