Seni Budaya: Mercusuar Peradaban Bangsa, Tegas Ketua Umum AMI
Ketua Umum AMI, Putu Supadma Rudana, menekankan pentingnya seni budaya sebagai pilar utama pembangunan bangsa dan menyerukan sinergi pemerintah, seniman, dan masyarakat untuk memajukannya.

Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (1/3), menegaskan pentingnya peran seni dan budaya sebagai ‘mercusuar’ dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pernyataan ini disampaikan saat beliau menghadiri dialog kebudayaan di Museum Rudana, Ubud, Bali, yang dihadiri oleh sekitar 27 tokoh seniman, sastrawan, budayawan, dan akademisi.
Putu Supadma Rudana menekankan bahwa seni budaya tidak boleh hanya dianggap sebagai elemen pelengkap, melainkan sebagai inspirasi dan ujung tombak dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, politik, sosial, dan pertahanan keamanan. Beliau juga menyoroti peran strategis museum dalam melestarikan budaya dan sejarah Indonesia, serta mendesak dukungan pemerintah yang lebih kuat melalui kebijakan yang jelas dan konkret.
Lebih lanjut, Putu menjelaskan bahwa museum seharusnya tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan artefak, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan interaksi budaya yang mampu menginspirasi generasi muda untuk belajar dari warisan leluhur. Museum, menurutnya, harus menjadi ruang hidup yang dinamis, menginspirasi masa kini dan masa depan, bukan sekadar menyimpan narasi masa lalu.
Pentingnya Sinergi dalam Memajukan Budaya Nasional
Dialog kebudayaan di Museum Rudana, bertajuk Wicara Cipta 'Sinergi Membangun Budaya', mengarahkan perhatian pada pentingnya kolaborasi antara pemerintah, seniman, komunitas budaya, dan sektor swasta. Hal ini dianggap krusial dalam memperkuat ekosistem budaya nasional dan menciptakan museum yang lebih inklusif dan dinamis. AMI, yang menaungi sekitar 500 museum di Indonesia, didorong untuk memperkuat peran dalam membangun kolaborasi lintas sektor.
Putu Supadma Rudana menambahkan bahwa sinergi lintas sektor diharapkan dapat menghasilkan kebijakan budaya yang lebih inklusif dan menjadikan seni dan budaya sebagai pilar utama pembangunan bangsa. Tantangan yang dihadapi saat ini membutuhkan kerja sama yang erat untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta sebuah ekosistem yang berkelanjutan dan mampu mengangkat martabat budaya Indonesia di kancah internasional.
Lebih lanjut, Putu juga menyampaikan harapannya agar Indonesia dapat menjadi pusat kebudayaan dunia atau ‘Adibudaya’ di masa depan. Hal ini menuntut komitmen dan kerja keras dari semua pihak, bukan hanya pemerintah saja.
AMI berkomitmen untuk memastikan bahwa kebudayaan mendapatkan tempat dan apresiasi yang layak dan mulia. Hal ini sejalan dengan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kebudayaan dunia.
Dukungan Pemerintah Daerah: Kunci Keberhasilan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang turut hadir dalam dialog tersebut, menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memajukan kebudayaan di daerah masing-masing. Beliau mendorong pengembangan kreativitas daerah untuk turut serta dalam festival dan acara nasional.
Menurut Menteri Fadli Zon, pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan. Dukungan kebijakan dan sinergi dengan komunitas budaya menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya. Oleh karena itu, sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan untuk mendorong kemajuan kebudayaan secara menyeluruh.
Fadli Zon juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, komunitas seni, dan sektor swasta agar kebudayaan Indonesia terus berkembang tanpa kehilangan akar tradisionalnya. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk melestarikan dan memajukan budaya Indonesia.
Sebagai simbol komitmen kerja sama seni budaya berkelanjutan, Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Ketua AMI Putu Supadma Rudana menandatangani prasasti ‘Sinergi Membangun Budaya’.
Dalam sambutannya, Putu Supadma Rudana menegaskan bahwa sejarah bangsa bukan hanya masa lalu, melainkan juga fondasi bagi masa depan. Pelindungan budaya tidak hanya menjaga artefak, tetapi juga memaknai ulang identitas bangsa agar tetap relevan dalam tatanan global. Hal ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya merupakan investasi untuk masa depan bangsa.