Unhas Kelola Arboretum 250 Hektar di IKN: Proyek Ale’na Unhas untuk Lingkungan dan Edukasi
Fakultas Kehutanan Unhas akan mengelola arboretum seluas 250 hektar di IKN, Kalimantan Timur, yang diberi nama Ale’na Unhas, sebagai pusat penelitian, edukasi, dan konservasi keanekaragaman hayati.

Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Fakultas Kehutanan akan mengelola sebuah arboretum seluas 250 hektar di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Hal ini diungkapkan dalam ekspose desain rencana pengelolaan yang dilakukan di Makassar pada Rabu, 16 April 2024. Ekspose ini bertujuan untuk memaparkan desain awal dan mendapatkan masukan dari berbagai pihak, termasuk Otorita IKN (OIKN), sebelum pembangunan dimulai. Proyek ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan IKN dan menjadi pusat pendidikan dan penelitian.
Dekan Fakultas Kehutanan Unhas, Prof. Mujetahid, menjelaskan bahwa desain rencana awal pengelolaan lahan arboretum telah disusun dan didiskusikan secara internal. Pertemuan tersebut juga membahas kesesuaian lokasi dengan kawasan yang akan dikelola oleh kampus lain, seperti ITB dan UGM. "Kami perlu masukan berbagai pihak, terutama dari OIKN," ujar Prof. Mujetahid. Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, MSc., menyatakan dukungan penuh terhadap proyek ini dan akan segera menugaskan tim untuk melakukan survei lapangan ke IKN.
Arboretum ini, yang akan diberi nama Ale’na Unhas, dirancang dengan konsep "Hutan Nusantara Unhas." Konsep ini memiliki makna simbolis, tidak hanya sebagai partisipasi dalam pembangunan IKN, tetapi juga sebagai representasi dari pluralisme yang menjadi ciri khas Unhas. "Ini akan memiliki banyak makna simbolis. Selain bentuk partisipasi terhadap kebijakan strategis nasional pembangun ibu kota baru, juga arboretum ini merupakan simbol pluralisme yang selama ini telah menjadi salah satu karakteristik Unhas," jelas Prof. Jompa.
Konsep Ale’na Unhas: Hutan Nusantara untuk IKN
Tim Pembentukan Arboretum Fakultas Kehutanan Unhas, Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, MSc., menjelaskan bahwa Ale’na Unhas bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan IKN dengan menjaga keseimbangan ekosistem. Kawasan ini akan menggabungkan beberapa fungsi ruang terbuka hijau, meliputi aspek kesehatan, ekonomi, sosial, edukatif, ekologis, dan estetika. Selain itu, arboretum ini juga akan menjalankan fungsi konservasi, termasuk pelestarian keanekaragaman hayati, perlindungan ekosistem, pemanfaatan lestari, pendidikan dan penelitian, serta pemanfaatan jasa lingkungan.
Prof. Ngakan merinci rencana penataan blok di Ale’na Unhas, yang meliputi blok pemanfaatan, blok sumber daya genetik, blok unggulan lokal Wallacea, blok pendidikan dan riset, blok tanaman unggulan lokal, dan blok suksesi alami dan restorasi. Penataan ini menunjukkan komitmen Unhas untuk menciptakan arboretum yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Dengan luas mencapai 250 hektar, Ale’na Unhas akan menjadi arboretum yang cukup besar dan lengkap. Berbagai jenis pohon akan ditanam, dan sejak proses penanaman telah disematkan pendekatan akademik untuk meneliti pertumbuhan, genetik, dan adaptasi tanaman. Hal ini akan menjadikan Ale’na Unhas sebagai pusat penelitian dan pendidikan yang bernilai tinggi.
Manfaat dan Fungsi Arboretum Ale’na Unhas
Arboretum, pada umumnya, merupakan koleksi tanaman pohon yang ditanam dan dikelola untuk tujuan penelitian, pendidikan, dan rekreasi. Ale’na Unhas akan mengikuti fungsi ini, namun dengan skala dan cakupan yang lebih luas. Kawasan ini akan menjadi tempat wisata pendidikan (eduwisata), memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar tentang keanekaragaman hayati dan pentingnya konservasi.
Lebih dari sekadar tempat wisata, Ale’na Unhas akan menjadi pusat penelitian yang penting. Penelitian tentang pertumbuhan, genetik, dan adaptasi berbagai jenis pohon akan dilakukan di sini, memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kehutanan. Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan untuk mendukung berbagai program konservasi dan pengelolaan hutan di Indonesia.
Dengan integrasi fungsi penelitian, pendidikan, dan konservasi, Ale’na Unhas diharapkan dapat menjadi model arboretum yang berkelanjutan dan memberikan manfaat yang signifikan bagi IKN dan Indonesia secara keseluruhan. Proyek ini merupakan contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berkontribusi pada pembangunan nasional, khususnya dalam hal pelestarian lingkungan dan pengembangan sumber daya manusia.
Keberadaan Ale’na Unhas di IKN juga diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi IKN. Sebagai pusat pendidikan dan penelitian, arboretum ini dapat menarik minat wisatawan dan peneliti dari berbagai daerah, bahkan internasional. Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.