Upacara Pemakaman Paus Fransiskus: Prosesi Terakhir Sang Pemimpin Gereja Katolik
Rangkaian upacara pemakaman Paus Fransiskus telah berlangsung di Vatikan, dihadiri oleh para pemimpin dunia dan umat Katolik dari berbagai negara.

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma yang berasal dari Amerika Latin, meninggal dunia pada 21 April 2024 di usia 88 tahun. Upacara pemakaman kenegaraan yang khidmat pun digelar pada Sabtu, 26 April 2024, di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Peristiwa bersejarah ini menyedot perhatian dunia, dengan ribuan umat Katolik dan para pemimpin negara hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.
Prosesi pemakaman dimulai pukul 08.00 GMT (15.00 WIB) dan dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal, Giovanni Battista Re. Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus selama tiga hari sebelum dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, sesuai wasiatnya. Makamnya yang sederhana bertuliskan "FRANCISCUS" dan dihiasi replika salib yang selalu dikenakannya.
Kehadiran berbagai delegasi internasional, termasuk sekitar 130 delegasi dari berbagai negara – 50 kepala negara dan 10 raja – menunjukkan betapa besarnya pengaruh dan kekaguman dunia terhadap Paus Fransiskus. Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama istrinya, Melania Trump, juga terpantau hadir dalam upacara pemakaman tersebut.
Misa Pemakaman di Paris dan Kedatangan Umat di Vatikan
Sebelum upacara pemakaman utama di Vatikan, sebuah misa telah diselenggarakan di Katedral Notre Dame, Paris, pada Jumat malam waktu setempat. Misa ini dihadiri oleh banyak jemaat, termasuk Perdana Menteri Prancis François Bayrou, Menteri Tenaga Kerja dan Kesehatan Catherine Vautrin, dan Wali Kota Paris Anne Hidalgo. Kehadiran mereka menunjukkan rasa hormat dan duka cita internasional atas kepergian Paus Fransiskus.
Pada hari Sabtu, sebelum upacara pemakaman dimulai, ribuan umat Katolik telah memadati Lapangan Santo Petrus. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin spiritual mereka. Suasana khidmat dan haru menyelimuti Lapangan Santo Petrus, menggambarkan betapa besarnya pengaruh Paus Fransiskus bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Laporan dari koresponden RIA Novosti menyebutkan bahwa kelompok pertama umat Katolik mulai tiba di Lapangan Santo Petrus sejak pagi hari. Antusiasme dan kesedihan yang mendalam terlihat jelas dari raut wajah para peziarah yang hadir.
Upacara Pemakaman di Basilika Santo Petrus
Upacara pemakaman Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus dimulai dengan prosesi membawa peti jenazah sang Paus ke Alun-alun Santo Petrus. Suasana khidmat dan penuh penghormatan menyelimuti seluruh prosesi. Lebih dari 160 delegasi dari berbagai negara dan organisasi internasional hadir untuk memberikan penghormatan terakhir mereka.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan istrinya, Melania Trump, tiba di Vatikan sebagai salah satu tamu terakhir. Kehadiran mereka semakin menegaskan pentingnya peran Paus Fransiskus dalam kancah internasional dan pengaruhnya yang luas di berbagai negara.
Setelah upacara pemakaman di Basilika Santo Petrus, jenazah Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma. Makamnya yang sederhana mencerminkan kesederhanaan dan kerendahan hati yang selalu ditunjukkan oleh Paus Fransiskus selama hidupnya.
Pemakaman Paus Fransiskus bukan hanya sebuah peristiwa berkabung, tetapi juga sebuah perayaan atas kehidupan dan warisan yang ditinggalkannya bagi dunia. Ia dikenang sebagai seorang pemimpin spiritual yang penuh kasih, bijaksana, dan peduli terhadap sesama.