Wali Kota Banda Aceh Dapat Dukungan Kominfo Bangun Banda Aceh Academy
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal, mendapat dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membangun kembali Banda Aceh Academy (BAA) sebagai pusat pengembangan SDM dan mencetak tenaga kerja terampil.

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal, baru-baru ini bertemu dengan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Nezar Patria. Pertemuan tersebut membahas rencana pembangunan kembali Banda Aceh Academy (BAA) sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan mencetak tenaga kerja terampil di Banda Aceh. Pertemuan ini menghasilkan komitmen dukungan penuh dari Kominfo untuk merealisasikan rencana tersebut. BAA diharapkan dapat menjadi pusat kolaborasi yang inovatif dan memberikan kesempatan bagi UMKM lokal untuk berkembang.
Illiza menjelaskan bahwa BAA sebelumnya telah dikenal sebagai pusat pengembangan teknologi informasi di Banda Aceh. Namun, program tersebut sempat vakum. Kini, dengan terpilihnya kembali sebagai Wali Kota, Illiza bertekad untuk menghidupkan kembali BAA dan mengembangkannya dengan inovasi terkini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara tenaga profesional dan pemerintah dalam pengembangan BAA. Gedung yang representatif di pusat kota telah disiapkan dan akan direnovasi untuk operasional BAA.
Pembangunan BAA ditargetkan rampung dalam waktu 100 hari pertama masa jabatan Illiza. Gedung tersebut akan dilengkapi dengan ruang workshop untuk berbagai sektor ekonomi kreatif dan zona showcase bagi UMKM lokal. Illiza juga berharap Banda Aceh dapat menjadi proyek percontohan Kominfo, mengingat jumlah penduduk usia produktif di Banda Aceh yang tinggi. Ia optimistis bahwa anak-anak muda kreatif Banda Aceh siap berkontribusi dalam pembangunan kota.
Dukungan Penuh Kominfo dan Kolaborasi Global
Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria, menyambut baik gagasan Illiza untuk mendirikan kembali BAA. Ia mengakui bahwa talenta lokal di Indonesia memiliki potensi besar, namun seringkali terkendala oleh kesempatan dan jaringan yang terbatas. Oleh karena itu, BAA diharapkan dapat menjadi wadah bagi UMKM lokal yang memiliki ide brilian namun belum memiliki akses pasar yang memadai. "Untuk itu, BAA ini harus hidup, berikan tempat bagi UMKM lokal yang punya ide brilian tapi belum ada outlet," kata Nezar Patria.
Kominfo menyatakan akan mendukung penuh pembangunan BAA dan berupaya mengajak beberapa perusahaan global, seperti Huawei, Meta, dan Google, untuk berpartisipasi dalam proyek ini. Nezar juga mengusulkan agar BAA memiliki pusat inkubasi startup untuk mendorong pertumbuhan wirausaha muda. Ia berharap BAA diisi oleh anak-anak muda yang memiliki usaha di berbagai sektor, mulai dari kuliner hingga fashion.
Selain dukungan finansial dan kolaborasi dengan perusahaan global, Kominfo juga akan meluncurkan sejumlah program pelatihan digital untuk meningkatkan kapasitas talenta digital di Banda Aceh. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem digital di Banda Aceh dan mendukung keberhasilan BAA dalam mencetak tenaga kerja terampil dan inovatif. Nezar menekankan pentingnya menyiapkan konsep yang matang sebelum operasional BAA dimulai.
"Begitu tempatnya sudah siap, matangkan konsepnya. Kita Kominfo akan meluncurkan sejumlah program, termasuk pelatihan digital untuk meningkatkan kapasitas digital talent yang ada di Banda Aceh," ujar Nezar Patria.
Banda Aceh Academy: Harapan Baru bagi Perekonomian Lokal
Pembangunan kembali Banda Aceh Academy (BAA) bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perekonomian lokal di Banda Aceh. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika serta kolaborasi dengan perusahaan global, BAA berpotensi menjadi pusat inovasi dan pengembangan teknologi yang mampu mencetak tenaga kerja terampil dan siap bersaing di pasar global. BAA juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi UMKM lokal untuk mengembangkan bisnis mereka dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Program pelatihan digital yang akan diluncurkan oleh Kominfo akan menjadi kunci keberhasilan BAA dalam mencetak talenta digital yang handal. Dengan demikian, BAA tidak hanya akan menjadi pusat pelatihan, tetapi juga pusat pengembangan inovasi dan teknologi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Banda Aceh. Keberhasilan BAA akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan pusat pengembangan SDM yang inovatif dan berkelanjutan.
Kehadiran BAA juga diharapkan dapat memperkuat daya saing Banda Aceh di kancah nasional dan internasional. Dengan mencetak tenaga kerja terampil dan inovatif, Banda Aceh dapat menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Banda Aceh.