Wamendagri Ajak Wali Kota Optimalkan Peran Anak Muda Bangun Daerah
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengajak wali kota se-Indonesia untuk memberdayakan anak muda dalam pembangunan daerah, memanfaatkan potensi dan inovasi mereka.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menyerukan kepada para wali kota di Indonesia untuk mengoptimalkan peran anak muda dalam pembangunan daerah. Hal ini disampaikan dalam acara Youth City Changers Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Bincang Muda I bertema 'Terpanggil untuk Negeri' di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/5).
Menurut Wamendagri, anak muda memiliki potensi, semangat, dan energi yang besar untuk mendorong inovasi dan peningkatan layanan publik. Bima Arya mencontohkan pengalamannya saat menjabat sebagai Wali Kota Bogor, di mana inisiatif anak muda dalam pengelolaan sampah berhasil membersihkan kota tersebut. "Jadi, masalah sampah, masalah lingkungan itu juga bisa dilakukan oleh kita semua," kata Bima.
Acara tersebut dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal, dan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen dalam mendukung pengembangan potensi anak muda dalam pembangunan daerah.
Memberdayakan Generasi Muda untuk Negeri
Bima Arya menekankan pentingnya keseimbangan dalam kehidupan anak muda, meliputi pengembangan intelektual melalui membaca dan berorganisasi, serta kehidupan emosional yang penuh cinta. Ia percaya keseimbangan ini akan mengasah rasionalitas dan empati, membentuk pemimpin yang bijaksana. "Hidup itu harus seimbang sehingga kita punya perspektif yang kaya gitu ya, yang bisa mengasah antara rasionalitas dengan empati. Pemimpin-pemimpin yang saat ini berhasil, menurut saya, ya karena mereka punya perspektif yang luas. Jadi, punya wisdom, punya kebijaksanaan," ujarnya.
Lebih lanjut, Wamendagri mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam pengelolaan sampah dan kebersihan kota. Ia menilai Surabaya sebagai salah satu kota termaju di Indonesia dalam hal ini dan berencana merekomendasikannya sebagai destinasi studi banding bagi wali kota internasional.
Para wali kota dunia, menurut Bima Arya, dapat banyak belajar dari keberhasilan Surabaya dalam mengelola kota secara efektif dan efisien. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Wamendagri berharap, dengan melibatkan anak muda secara aktif, pembangunan daerah akan semakin berkelanjutan dan inovatif. Potensi anak muda sebagai agen perubahan harus terus didukung dan difasilitasi oleh pemerintah daerah.
Kota Surabaya: Contoh Keberhasilan Pengelolaan Sampah
Pemerintah Kota Surabaya mendapat pujian dari Wamendagri atas keberhasilannya dalam pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan kota. Kebersihan Surabaya menjadi contoh yang patut ditiru oleh kota-kota lain di Indonesia, bahkan di dunia. Kesadaran masyarakat Surabaya untuk menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi faktor kunci keberhasilan ini.
Keberhasilan Surabaya dalam hal ini menunjukkan bahwa dengan komitmen dan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, masalah lingkungan seperti pengelolaan sampah dapat diatasi. Hal ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan strategi serupa dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Wamendagri bahkan berencana untuk merekomendasikan Surabaya sebagai contoh studi banding bagi wali kota di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan pengakuan internasional atas keberhasilan Surabaya dalam pengelolaan kota yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Ajakan Wamendagri kepada para wali kota untuk mengoptimalkan peran anak muda dalam pembangunan daerah merupakan langkah strategis untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan inovatif. Keberhasilan Kota Surabaya dalam pengelolaan sampah menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi pemerintah dan masyarakat, khususnya peran generasi muda, dapat menghasilkan perubahan positif bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat.