Deteksi Dini Kanker Payudara: Kombinasi Sadari, USG, dan Mamografi Tingkatkan Peluang Sembuh hingga 80 Persen
Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari), USG, dan mamografi terbukti meningkatkan peluang kesembuhan kanker payudara hingga 80 persen, menurut dr. Andhika Rahman.

Jakarta, 22 April 2024 - Deteksi dini kanker payudara menjadi kunci utama dalam meningkatkan peluang kesembuhan. Menurut dr. Andhika Rahman, Sp.PD-KHOM, dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan hematologi-onkologi medik yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, kombinasi pemeriksaan payudara sendiri (Sadari), USG, dan mamografi mampu meningkatkan peluang kesembuhan hingga 80 persen. Pernyataan ini disampaikannya saat ditemui di Jakarta, Selasa lalu.
Penemuan ini menekankan pentingnya skrining dini dan kombinasi metode pemeriksaan untuk mendeteksi kanker payudara secara efektif. dr. Andhika menjelaskan bahwa organ payudara bersifat dinamis dan dipengaruhi hormon, sehingga hasil negatif dari satu jenis pemeriksaan saja tidak cukup untuk memastikan terbebas dari kanker. Oleh karena itu, kombinasi pemeriksaan menjadi sangat krusial.
Lebih lanjut, dr. Andhika menjelaskan bahwa USG dan mamografi merupakan pemeriksaan yang sangat lengkap untuk mendeteksi kanker payudara. Kombinasi kedua pemeriksaan ini, bersamaan dengan Sadari, memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kondisi kesehatan payudara.
Deteksi Dini: Kapan Harus Mulai?
Berdasarkan paparan dr. Andhika, wanita dengan riwayat keluarga dan risiko tinggi kanker payudara disarankan untuk melakukan deteksi dini sejak usia 30 tahun. Hal ini penting untuk mendeteksi kemungkinan kanker pada tahap awal, saat pengobatan masih lebih efektif.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada para ibu untuk menjelaskan kepada anak perempuan mereka tentang pentingnya Sadari dan skrining payudara secara berkala. Pengetahuan dan kesadaran sejak dini sangat berperan dalam pencegahan dan deteksi dini kanker payudara.
Bagi wanita yang telah terdiagnosis kanker payudara, dr. Andhika menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter di klinik, puskesmas, atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat dan terarah. Penanganan yang cepat dan tepat akan meningkatkan peluang kesembuhan.
Langkah Selanjutnya Setelah Diagnosis
Setelah diagnosis kanker payudara ditegakkan, dokter subspesialis onkologi akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis dan menentukan stadium penyakit. Pemeriksaan ini dapat meliputi biopsi untuk mengambil sampel jaringan kanker, pemeriksaan patologi anatomi untuk menganalisis sampel tersebut, serta pemeriksaan penunjang seperti MRI, USG, atau CT Scan untuk mengetahui seberapa luas penyebaran sel kanker jika ada keluhan pada bagian tubuh tertentu.
"Memang penelitian setuju, menunjukkan bahwa ternyata Sadari plus pemeriksaan USG, tambah dengan pemeriksaan mamografi itu sudah bisa meningkatkan kurang lebih sekitar 80 persen," ujar dr. Andhika. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan multi-metode dalam deteksi dini kanker payudara.
Dengan demikian, kombinasi Sadari, USG, dan mamografi terbukti meningkatkan peluang kesembuhan kanker payudara secara signifikan. Deteksi dini dan penanganan yang tepat merupakan kunci utama dalam menghadapi penyakit ini.
Kesimpulannya, kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker payudara, melalui kombinasi Sadari, USG, dan mamografi, sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Edukasi dan skrining berkala merupakan langkah proaktif yang dapat menyelamatkan nyawa.