Tidur Berkualitas: Kunci Pertumbuhan Fisik dan Otak Anak
Pakar tidur anak mengungkap pentingnya tidur berkualitas bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, serta memberikan tips menciptakan rutinitas tidur yang baik.

Jakarta, 28 April 2024 - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan tentang peran krusial tidur berkualitas bagi tumbuh kembang anak. dr. Celestina Hardiman-Yap, M.Res, Sleep Trainer Expert & Founder MimpiOfficial.id, menekankan pentingnya tidur cukup dan berkualitas bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Kesimpulan ini didapat dari berbagai riset yang menunjukkan korelasi kuat antara tidur berkualitas dengan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kestabilan emosi anak.
Menurut dr. Celestina, atau yang akrab disapa Tina, durasi tidur anak bervariasi tergantung usia. Bayi usia 0-3 bulan membutuhkan 14-17 jam tidur per hari, 4-11 bulan membutuhkan 12-15 jam, dan anak usia 1-2 tahun membutuhkan 11-14 jam. Kurang tidur dapat menyebabkan anak mudah tantrum, impulsif, mudah marah, dan hiperaktif, karena siklus tidur mereka yang belum sempurna. "Jadi, jika seseorang tidak mendapatkan jumlah tidur yang seharusnya dia butuhkan, dalam beberapa hari akan disebut punya hutang tidur," ujar Tina menjelaskan dampak kurang tidur pada anak.
Untuk itu, orang tua berperan penting dalam menciptakan lingkungan tidur yang kondusif. Membiasakan rutinitas sebelum tidur, seperti membacakan dongeng atau memijat lembut dengan minyak telon beraroma lavender, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur anak. "Semua aktivitas ini merupakan bentuk love language orang tua melalui quality time dan physical touch yang memperkuat emotional security si Kecil dan mengisi 'tangki cinta' mereka setiap hari," tambah Tina, menekankan pentingnya kasih sayang dalam proses ini.
Rutinitas Tidur dan Sleep Training
dr. Inda Tasha Bastaman, M.Res, Sleep Trainer Expert & Founder MimpiOfficial.id, menambahkan bahwa sleep training dapat membantu anak belajar tidur sendiri tanpa bantuan. Namun, metode ini disarankan hanya jika direkomendasikan oleh dokter spesialis anak, metode tidur yang biasa dilakukan sudah tidak efektif, atau anak mengalami gangguan tidur tertentu. Sleep training bisa menjadi solusi jika situasi keluarga mengharuskan anak belajar tidur mandiri.
Tasha menjelaskan tanda-tanda gangguan tidur pada anak, seperti sering terbangun di malam hari, kesulitan tidur, bangun terlalu pagi (sebelum pukul 05.30), masalah transisi tidur siang, masalah tumbuh kembang, atau ketergantungan pada orang tua untuk tidur (misalnya, harus disusui atau ditimang).
Orang tua perlu jeli mengamati pola tidur anak. Jika ditemukan gangguan tidur, konsultasi dengan dokter spesialis anak sangat dianjurkan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika anak mengalami kesulitan tidur yang berdampak pada kesehatannya.
Selain itu, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang juga penting. Pastikan kamar tidur anak gelap, tenang, dan memiliki suhu yang nyaman. Hindari paparan gadget sebelum tidur karena cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
Tips Membantu Anak Tidur Nyenyak
- Buat rutinitas sebelum tidur yang konsisten.
- Batasi paparan gadget sebelum tidur.
- Ciptakan lingkungan tidur yang tenang dan nyaman.
- Mandi air hangat sebelum tidur.
- Bacakan dongeng atau cerita sebelum tidur.
- Gunakan minyak telon beraroma lavender untuk pijatan.
- Konsultasikan dengan dokter spesialis anak jika ada gangguan tidur.
Dengan menerapkan tips-tips di atas dan memperhatikan durasi tidur yang dibutuhkan sesuai usia, orang tua dapat membantu anak mendapatkan tidur berkualitas yang mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otaknya secara optimal. Tidur yang cukup dan berkualitas adalah investasi jangka panjang bagi kesehatan dan kesejahteraan anak.