Atlet Panjat Tebing Indonesia Tampil Maksimal di Piala Dunia, Raih Dua Perunggu
Wamenpora Taufik Hidayat memberikan apresiasi atas penampilan maksimal atlet panjat tebing Indonesia di Piala Dunia 2025 Bali, meskipun masih ada harapan untuk peningkatan prestasi.

Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora), Taufik Hidayat, memberikan pernyataan positif mengenai penampilan atlet panjat tebing Indonesia di Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali. Dua medali perunggu telah diraih, satu oleh Kadek Adi Asih (putri) dan satu lagi oleh Kiromal Katibin (putra), dalam cabang speed. Pertandingan berlangsung di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu, 3 Mei 2025. Meskipun belum meraih hasil maksimal, Wamenpora tetap mengapresiasi perjuangan para atlet dan menekankan pentingnya menjaga kestabilan mental dalam menghadapi pertandingan.
Taufik Hidayat menyatakan, "Tinggal kita perbaiki itu lebih ke lawan diri yang lebih berat, (menjaga) kestabilan." Ia juga memberikan semangat kepada atlet yang belum meraih medali untuk bangkit dari kekalahan dan melihat bahwa perjalanan masih panjang. Pemerintah, melalui Kemenpora, mengapresiasi pencapaian sementara ini dan mengakui perkembangan signifikan cabang olahraga panjat tebing di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan raihan medali emas Veddriq Leonardo di Olimpiade Paris 2024.
Keberhasilan Veddriq Leonardo menjadi motivasi bagi Kemenpora untuk terus mendukung pengembangan atlet muda panjat tebing di Indonesia. Harapannya, lebih banyak bibit unggul akan muncul dan mengharumkan nama bangsa di ajang internasional, termasuk Olimpiade 2028 di Los Angeles. "Yang pasti Kemenpora melihat panjat tebing salah satu prioritas untuk medali Olimpiade berikutnya jadi pasti kami dukung untuk panjat tebing," tegas Taufik Hidayat.
Penampilan Memukau dan Harapan untuk Masa Depan
Meskipun telah meraih dua medali perunggu, Wamenpora menekankan pentingnya peningkatan performa atlet Indonesia. Ia berharap para atlet dapat mengatasi tekanan mental dan meningkatkan konsistensi penampilan. Kemenpora mencermati perkembangan panjat tebing di Indonesia dengan seksama, mengingat cabang olahraga ini merupakan salah satu prioritas dalam perolehan medali Olimpiade.
Raihan medali emas Veddriq Leonardo di Olimpiade Paris 2024 menjadi bukti nyata potensi atlet panjat tebing Indonesia di kancah internasional. Keberhasilan ini mendorong Kemenpora untuk fokus dalam pembinaan dan pengembangan atlet muda, guna memastikan keberlanjutan prestasi di masa mendatang. Dukungan penuh dari Kemenpora diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak atlet berprestasi di Olimpiade 2028 dan seterusnya.
Selain cabang speed, Indonesia masih memiliki harapan di cabang lead putra. Tiga atlet, Putra Tri Ramadani, Raviandi Ramadhan, dan Muhammad Rizky Syahrafli Simatupang, akan berlaga di semifinal dan final pada Minggu, 4 Mei 2025. Ketiganya diharapkan mampu memberikan penampilan terbaik dan menambah pundi-pundi medali untuk Indonesia. Sayangnya, di sektor lead putri, Indonesia tidak memiliki wakil di babak final karena terhenti di babak kualifikasi.
Dukungan Penuh Kemenpora untuk Panjat Tebing
Kemenpora menyatakan komitmennya untuk terus mendukung penuh perkembangan panjat tebing di Indonesia. Dukungan ini tidak hanya berupa pembinaan atlet, tetapi juga pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya. Dengan dukungan yang konsisten, diharapkan prestasi atlet panjat tebing Indonesia akan semakin meningkat di masa mendatang.
Pengembangan bibit atlet muda dari berbagai daerah juga menjadi fokus Kemenpora. Hal ini bertujuan untuk memastikan regenerasi atlet yang berkelanjutan dan menciptakan tim nasional yang kuat dan kompetitif. Kemenpora optimistis bahwa dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, panjat tebing Indonesia akan mampu bersaing di level internasional dan meraih prestasi gemilang di masa depan.
Secara keseluruhan, penampilan atlet panjat tebing Indonesia di Piala Dunia 2025 di Bali menunjukkan perkembangan yang positif. Meskipun masih ada ruang untuk peningkatan, semangat dan dedikasi para atlet patut diapresiasi. Dukungan penuh dari pemerintah, khususnya Kemenpora, diharapkan dapat mendorong prestasi atlet panjat tebing Indonesia di kancah internasional.
Keberhasilan di masa depan sangat bergantung pada konsistensi latihan, peningkatan mental, dan dukungan berkelanjutan dari semua pihak yang terlibat. Dengan kerja keras dan komitmen bersama, target untuk meraih prestasi gemilang di Olimpiade 2028 dan seterusnya bukanlah hal yang mustahil.