Tim Panjat Tebing Indonesia Maksimal di Piala Dunia Bali 2025 Meski Dilanda Cedera
Tim panjat tebing Indonesia menampilkan performa maksimal di tengah kondisi cedera beberapa atlet andalannya pada IFSC World Cup Bali 2025, tetap fokus menatap Olimpiade 2028.

Tim panjat tebing Indonesia berjuang maksimal di ajang IFSC World Cup Bali 2025, yang berlangsung pada 2-4 Mei di Nusa Dua. Meskipun beberapa atlet andalan mengalami cedera, mereka tetap berlaga dan memberikan yang terbaik untuk negara. Kejuaraan ini diikuti oleh 221 atlet dari 32 negara, dengan Indonesia menurunkan 31 atlet di nomor speed dan lead putra dan putri.
Pelatih tim panjat tebing Indonesia, Hendra Basir, menyatakan bahwa para atlet seperti Kiromal Katibin, Veddriq Leonardo, dan Desak Made Rita telah berusaha semaksimal mungkin. Meskipun hasil belum sesuai harapan, Hendra menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah pemulihan cedera para atlet. Tahun 2025 memang dikhususkan untuk pemulihan pasca jadwal kompetisi yang padat di tahun 2024, termasuk Olimpiade Paris.
Meskipun tanpa medali emas, raihan dua medali perunggu dari Kiromal Katibin (putra) dan Kadek Adi Asih (putri) di nomor speed tetap menjadi prestasi yang patut dibanggakan. Prestasi ini dinilai masih berada di jalur yang tepat menuju Olimpiade Los Angeles 2028. Hendra juga menambahkan bahwa atlet nomor lead putri berhasil menembus 20 besar di Piala Dunia Wujiang dan atlet putra menembus 10 besar di Bali.
Perjuangan di Tengah Cedera
Beberapa atlet andalan Indonesia memang sedang dalam proses pemulihan cedera. Veddriq Leonardo mengalami cedera jari, sementara Desak Made Rita, peraih emas Kejuaraan Dunia IFSC 4 Speed Madrid 2024, belum sepenuhnya pulih. Rajiah Sallsabillah, atlet Olimpiade lainnya, bahkan absen karena menjalani operasi tulang belakang. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi performa tim secara keseluruhan.
Meskipun menghadapi kendala cedera, pelatih Hendra Basir tetap memberikan apresiasi tinggi kepada para atlet. "Tidak ada yang terlalu signifikan untuk dijadikan evaluasi, cuma memang dari awal perhatian kami adalah proses pemulihan beberapa atlet andalan," ujar Hendra. Ia menekankan bahwa perjuangan atlet di Piala Dunia Bali 2025 tetap dalam koridor persiapan menuju Olimpiade 2028.
Hendra menjelaskan bahwa atlet nomor speed fokus pada pemulihan pasca jadwal padat tahun 2024. Sementara itu, atlet nomor lead tengah menjalani program pembenahan skuad untuk persiapan kejuaraan dunia berikutnya dan Olimpiade Los Angeles 2028. Hasil yang dicapai di Bali, menurutnya, tetap menunjukkan progres yang positif menuju target utama tersebut.
Target Olimpiade Los Angeles 2028
Meskipun hasil di IFSC World Cup Bali 2025 belum maksimal, Hendra Basir tetap optimis. Ia melihat partisipasi atlet di tengah kondisi cedera sebagai bukti dedikasi dan perjuangan mereka. Prestasi dua medali perunggu serta penampilan baik di nomor lead menunjukkan bahwa tim panjat tebing Indonesia tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target utama, yaitu Olimpiade Los Angeles 2028.
Dengan fokus pada pemulihan cedera dan program pembenahan yang terencana, tim panjat tebing Indonesia berharap dapat meraih hasil yang lebih baik di kompetisi mendatang. Dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia sangat berarti bagi perjuangan para atlet dalam mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Partisipasi 31 atlet Indonesia dalam kejuaraan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam dunia panjat tebing internasional. Meskipun tantangan cedera menghantui, semangat juang dan kerja keras para atlet patut diapresiasi. Semoga di masa mendatang, tim panjat tebing Indonesia dapat meraih prestasi yang lebih gemilang.
"Kiromal Katibin dan lainnya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah dunia," kata Hendra Basir menegaskan komitmen dan dedikasi para atletnya.