LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Artis

Tarian Meditatif: Festival Bedhayan 2025 Hadirkan Refleksi Spiritual di Gedung Kesenian Jakarta

Festival Bedhayan 2025 kembali digelar di Jakarta, menawarkan pengalaman tarian meditatif yang mendalam sebagai ruang refleksi dan pelestarian budaya Jawa.

Sabtu, 09 Agu 2025 15:40:00
konten ai
Festival Bedhayan 2025 kembali digelar di Jakarta, menawarkan pengalaman tarian meditatif yang mendalam sebagai ruang refleksi dan pelestarian budaya Jawa. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Festival Bedhayan 2025 sukses diselenggarakan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta, pada Sabtu (9/8). Acara ini mengusung tema “Panca Utsava Bedhayan” dan menghadirkan seni tari klasik Jawa yang kaya akan makna filosofis dan spiritual. Gelaran ini menjadi bukti komitmen dalam menjaga warisan budaya bangsa.

Suryandoro, Penasihat Festival Bedhayan dari Swargaloka, menjelaskan keunikan tari Bedhayan. Tarian ini memiliki karakter meditatif yang berbeda dari tari Jawa lainnya. Bedhayan mampu membawa penarinya seolah-olah menuju ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, menjadikannya sebuah pengalaman spiritual mendalam.

Kehadiran festival ini juga menjadi respons terhadap tantangan hidup modern. Festival Bedhayan berupaya menciptakan keseimbangan hidup, baik secara lahir maupun batin. Ini merupakan ikhtiar konsisten untuk memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan budaya Indonesia.

Advertisement

Filosofi dan Karakteristik Tari Bedhayan

Tari Bedhayan dikenal sebagai salah satu tarian klasik Jawa yang memiliki dimensi spiritual kuat. Suryandoro menegaskan bahwa karakter meditatif tarian ini menjadikannya lebih dari sekadar hiburan. Bedhayan berfungsi sebagai sarana refleksi diri dan komunikasi transendental bagi para penarinya.

Filosofi yang terkandung dalam setiap gerak tari Bedhayan sangat mendalam. Tarian ini mengajarkan tentang keselarasan, ketenangan, serta pencarian makna hidup. Penonton yang menyaksikan dengan penuh penghayatan juga dapat merasakan energi positif dan ketenangan batin yang dipancarkan.

Dalam konteks modern, Festival Bedhayan menjadi oase di tengah hiruk pikuk kehidupan. Tarian ini menawarkan jeda untuk merenung dan menemukan kembali keseimbangan. Ini adalah upaya nyata untuk menjaga relevansi seni tradisional dalam menghadapi dinamika zaman.

Advertisement

Upaya Pelestarian dan Edukasi Budaya

Alyawati Sarwono, Ketua Panitia Festival Bedhayan 2025, mengungkapkan pentingnya festival ini. Bedhayan merupakan seni yang sangat tersegmentasi dengan penggemar terbatas. Tanpa kegiatan seperti ini, ada kekhawatiran bahwa tarian klasik ini dapat terancam punah.

Festival ini berfungsi sebagai wadah bagi sanggar-sanggar dan para penari Bedhayan, khususnya generasi muda. Melalui partisipasi mereka, diharapkan minat terhadap seni tari ini dapat tumbuh. Ini adalah langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan dan regenerasi penari Bedhayan.

Tujuan utama Festival Bedhayan adalah melestarikan seni tari ini sebagai warisan budaya takbenda Indonesia. Selain itu, festival ini juga bertujuan meningkatkan apresiasi masyarakat, memberikan edukasi budaya bagi generasi muda, serta mendorong pariwisata budaya. Ini akan memperkuat posisi seni tradisional Indonesia di mata dunia.

Rangkaian Acara dan Kolaborasi

Festival Bedhayan yang digelar untuk kelima kalinya ini diawali dengan lokakarya “Bedhayan Hagoromo”. Lokakarya tersebut berlangsung pada 5 Agustus 2025, beberapa hari sebelum puncak acara. Kegiatan ini melibatkan perwakilan dari masing-masing grup tari.

Lokakarya dibawakan oleh maestro Didik Nini Thowok sebagai pembicara, dengan Maria Darmaningsih sebagai pemandu acara. Sesi ini memberikan pemahaman mendalam tentang teknik dan filosofi tari Bedhayan. Ini menunjukkan komitmen festival terhadap kualitas dan edukasi.

Acara utama dibuka dengan penampilan Tari Enggang oleh Armonia Choir Indonesia, dipimpin oleh Giok Hartono. Tarian ini terinspirasi dari budaya suku Dayak Kenyah, menunjukkan keragaman seni yang ditampilkan. Selanjutnya, 15 komunitas dan sanggar seni tampil dalam dua kategori: pelestarian tari Bedhayan tradisional dan pengembangan tari Bedhayan ciptaan baru.

Pertunjukan tari diamati oleh sejumlah maestro dan pakar tari tradisional terkemuka. Mereka termasuk Theodora Retno Maruti, GKR Wandansari Koes Moertiyah, KP Sulistyo S. Tirtokusumo, Wahyu Santoso Prabowo, dan Didik Nini Thowok. Kehadiran mereka menjamin kualitas dan standar artistik yang tinggi.

Selain pertunjukan seni, festival ini juga menggelar Pasar UMKM. Pasar ini menghadirkan berbagai produk lokal dari sektor kuliner, wastra, dan aksesori. Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan terhadap pelaku usaha lokal, mengintegrasikan seni dan ekonomi kreatif.

Berita Terbaru
  • Fakta Menarik: Wakapolda Sulut Ungkap Scientific Crime Investigation (SCI) Pilar Penting Kepercayaan Publik Polri
  • Mengapa Wawasan Kebangsaan Penting? LPKA Gorontalo Gelar Pembinaan untuk Anak Binaan Sambut Hari Kemerdekaan ke-80
  • Fakta Unik Aceh: Belum Punya Pabrik Hilirisasi Sawit, Pemprov Harap Perusahaan Global Genjot Investasi Sawit Aceh
  • Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ponorogo: Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pekerja Salon yang Tewas Setengah Telanjang
  • Hukum Kemarin: Bupati Pati Terseret Kasus DJKA, Dosen UGM Ditahan, hingga 63 Kg Ganja Disita dari Kampus UIN Suska
  • budaya indonesia
  • festival bedhayan
  • gedung kesenian jakarta
  • konten ai
  • panca utsava bedhayan
  • pelestarian budaya
  • #planetantara
  • seni tradisional
  • swargaloka
  • tarian meditatif
  • tari jawa
  • umkm
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.