LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Ada Apa Dedi Mulyadi Tanggapi Via Medsos? Pekerja Pariwisata Jabar Desak Cabut Pelarangan Study Tour

Pekerja pariwisata Jawa Barat mendesak Gubernur Dedi Mulyadi mencabut pelarangan study tour, kecewa tanggapan via medsos. Apa langkah selanjutnya?

Rabu, 23 Jul 2025 00:04:00
konten ai
Pekerja pariwisata Jawa Barat mendesak Gubernur Dedi Mulyadi mencabut pelarangan study tour, kecewa tanggapan via medsos. Apa langkah selanjutnya? (©Planet Merdeka)
Advertisement

Solidaritas Para Pekerja Pariwisata Jawa Barat (P3JB) menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Mereka mendesak agar kebijakan pelarangan study tour ke luar provinsi segera dicabut karena dinilai merugikan sektor pariwisata lokal.

Kekecewaan ini memuncak setelah aksi pernyataan sikap di Gedung Sate, Bandung, pada Senin, 21 Juli. Alih-alih merespons langsung, Gubernur Dedi Mulyadi justru memilih mengunggah tanggapannya melalui video di media sosial pribadinya, yang dianggap menghindari dialog langsung.

Koordinator P3JB, Herdis Subarja, menegaskan bahwa respons via media sosial tersebut menunjukkan Gubernur Dedi Mulyadi enggan menghadapi tuntutan pekerja pariwisata secara langsung. Kondisi ini mendorong P3JB untuk melanjutkan perjuangan mereka melalui berbagai jalur, termasuk aksi massa yang lebih besar.

Advertisement

Kekecewaan Terhadap Respons Gubernur Dedi Mulyadi

Tanggapan Gubernur Dedi Mulyadi melalui media sosial pribadinya menuai kritik tajam dari Solidaritas Para Pekerja Pariwisata Jawa Barat (P3JB). Herdis Subarja, Koordinator P3JB, menyatakan bahwa seharusnya Gubernur menghadapi perwakilan mereka secara langsung, baik melalui perwakilan atau video conference.

Menurut Herdis, respons tidak langsung ini mengindikasikan upaya untuk menghindari pertemuan dan dialog tatap muka. Sikap tersebut dinilai tidak mencerminkan kepemimpinan yang responsif terhadap aspirasi masyarakat yang terdampak langsung oleh kebijakan pelarangan study tour.

P3JB merasa bahwa komunikasi yang tidak transparan dan cenderung satu arah ini memperkeruh situasi. Mereka berharap ada komunikasi yang lebih terbuka dan langsung dari pihak pemerintah provinsi untuk membahas dampak signifikan dari kebijakan tersebut terhadap mata pencarian ribuan pekerja.

Advertisement

Rencana Aksi Lanjutan dan Jalur Diplomasi

Melihat respons Gubernur Dedi Mulyadi yang dinilai kukuh pada pendiriannya, P3JB menyatakan akan melanjutkan perjuangan mereka dengan aksi massa yang lebih masif. Langkah ini diambil sebagai bentuk desakan agar pemerintah provinsi meninjau kembali kebijakan pelarangan study tour yang kontroversial.

Selain aksi di jalan, P3JB juga akan menempuh jalur diplomasi politik. Mereka berencana untuk berkoordinasi dengan DPRD Provinsi Jawa Barat guna mencari solusi. Bahkan, Herdis Subarja tidak menutup kemungkinan untuk membawa isu ini ke tingkat nasional, yaitu DPR RI.

P3JB juga berencana melayangkan surat resmi kepada Presiden Prabowo Subianto dan DPR RI terkait substansi tuntutan mereka. Upaya ini menunjukkan keseriusan pekerja pariwisata dalam memperjuangkan hak-hak mereka dan mencari dukungan dari berbagai pihak untuk mencabut pelarangan study tour.

Klarifikasi Tudingan dan Dampak Kebijakan

Herdis Subarja turut merespons tudingan mengenai dukungan aksi demo dari asosiasi luar Jawa Barat dan partisipasi bus pariwisata berplat nomor luar daerah. Ia menjelaskan bahwa dukungan tersebut merupakan bentuk solidaritas dari sesama pekerja pariwisata, bukan masalah yang perlu dipermasalahkan.

Terkait bus berplat luar Jabar, Herdis mengklarifikasi bahwa bus-bus tersebut dibeli dari luar provinsi namun belum selesai proses balik nama administrasi. Ia menegaskan bahwa perusahaan pemilik bus tersebut berlokasi dan beroperasi di Jawa Barat, sehingga tudingan tersebut tidak relevan.

Herdis juga merinci tiga elemen utama yang terdampak dan terlibat dalam penyampaian aspirasi pada Senin (21/7) lalu. Mereka adalah pelaku usaha transportasi pariwisata, pelaku usaha perjalanan, dan pelaku UMKM di sektor wisata. Semua elemen ini merasakan dampak signifikan dari kondisi global serta kebijakan pelarangan study tour yang dikeluarkan Gubernur.

Tiga elemen utama yang terlibat dalam penyampaian aspirasi pada Senin (21/7) dan merasakan dampak langsung dari kebijakan ini adalah:

  • Pelaku usaha transportasi pariwisata
  • Pelaku usaha perjalanan (tour and travel)
  • Pelaku UMKM di sektor wisata
Berita Terbaru
  • Fakta Mengejutkan: Warga Jakarta Masih BAB Sembarangan, Pembangunan Tangki Septik Komunal Mendesak Dipercepat!
  • Terungkap, 12 Pelaku Asusila Ditangkap Polres Serang Banten Sepanjang Juli 2025: Mayoritas Orang Terdekat Korban!
  • Fakta Menarik: Pemkot Palangka Raya Fasilitasi Pengajuan NIB untuk Koperasi Merah Putih di 30 Kelurahan
  • Fakta Unik Tiga Pilar Desa: Ujung Tombak Vital Pencegahan Terorisme di Tingkat Lokal
  • Bukan Sekadar Pilkada: Kolaborasi Pemkot KPU Madiun Perkuat Demokrasi Berkelanjutan Pasca-Pilkada 2024
  • aksi protes
  • dedi mulyadi
  • ekonomi kreatif
  • gedung sate
  • industri pariwisata
  • jawa barat
  • kebijakan publik
  • konten ai
  • pariwisata indonesia
  • pekerja pariwisata
  • #planetantara
  • study tour
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.