Banyuwangi Jaga Stabilitas Harga, Operasi Pasar Digencarkan di 25 Kecamatan
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi gencar menggelar operasi pasar di 25 kecamatan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, bekerja sama dengan Bulog dan Bank Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah masyarakat. Hal ini dilakukan melalui operasi pasar yang digencarkan di seluruh wilayah kabupaten. Upaya ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Bulog dan Bank Indonesia, untuk memastikan ketersediaan dan harga yang terjangkau bagi masyarakat Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga. Operasi pasar tidak hanya dilakukan pada momen-momen tertentu seperti bulan Ramadhan, tetapi menjadi agenda rutin yang dijalankan secara bergiliran di setiap kecamatan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap bahan pokok tetap terjaga dan harga tetap stabil sepanjang tahun.
Operasi pasar ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Banyuwangi. Kerja sama antar instansi pemerintah dan pihak swasta menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan dampak positif operasi pasar dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Banyuwangi.
Operasi Pasar Rutin di 25 Kecamatan
Kepala Diskopumdag Kabupaten Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menjelaskan bahwa operasi pasar digelar setiap hari secara bergiliran di 25 kecamatan di Banyuwangi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menjangkau seluruh wilayah dan memastikan akses yang merata bagi masyarakat terhadap bahan pokok dengan harga terjangkau.
Sebagai contoh, pada pelaksanaan operasi pasar di Lapangan Lugjag, Kecamatan Rogojampi, dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Singojuruh, terlihat adanya kolaborasi berbagai pihak. Kerja sama ini melibatkan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan ritel modern, yang menunjukkan sinergi yang kuat dalam menjaga stabilitas harga.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga menggandeng Bulog dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember untuk memperkuat pasokan bahan pangan. Kerja sama ini memastikan ketersediaan stok bahan pokok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Banyuwangi.
Meskipun Bulog saat ini tidak menjual beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) karena aturan yang berlaku, pihaknya tetap berkomitmen mendukung operasi pasar di Banyuwangi.
Komoditas yang Dijual dalam Operasi Pasar
Berbagai komoditas penting dijual dalam operasi pasar tersebut dengan harga yang relatif terjangkau. Beberapa komoditas yang tersedia antara lain beras premium merk Kita Putih seharga Rp67.000 per kemasan 5 kilogram, dan beras Punokawan Rp70.000 per kemasan 5 kilogram.
Selain beras, operasi pasar juga menyediakan gula pasir seharga Rp17.500 per kilogram, tepung Rp10.000 per kilogram, dan minyakita Rp15.700 per liter. Harga-harga ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat dan mencegah kenaikan harga yang signifikan.
Bulog rata-rata membawa dua hingga tiga kuintal beras per titik operasi pasar. Meskipun ada kendala dalam penjualan beras SPHP, komitmen Bulog dalam mendukung operasi pasar tetap terjaga. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan BUMN dalam menjaga stabilitas harga.
Dengan adanya operasi pasar yang rutin dan terintegrasi ini, diharapkan stabilitas harga bahan pokok di Banyuwangi dapat terus terjaga. Kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, BUMN, dan pihak swasta menjadi kunci keberhasilan program ini dalam memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.