Bappenas Tegaskan Komitmen Integrasi Prinsip ESG dalam Pembangunan Nasional
Kementerian PPN/Bappenas menegaskan komitmen Indonesia dalam mengintegrasikan prinsip ESG ke dalam perencanaan dan pembiayaan pembangunan nasional, termasuk kerja sama dengan Rusia di berbagai sektor prioritas.
Jakarta, 25 April 2024 - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menegaskan komitmen Indonesia untuk mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam perencanaan dan pembiayaan pembangunan nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas, Febrian Alphyanto Ruddyard, dalam pertemuan dengan Utusan Khusus Rusia untuk Pembangunan Berkelanjutan, Boris Titov. Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama pembangunan antara Indonesia dan Rusia, serta pentingnya prinsip ESG dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.
Wakil Menteri Febrian menekankan bahwa penerapan prinsip ESG bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah kerangka evaluasi menyeluruh. Kerangka ini akan menentukan kelayakan suatu proyek untuk mendapatkan dukungan internasional dan kemampuannya dalam memberikan dampak pembangunan yang berarti. Pernyataan beliau, "ESG bukan hanya formalitas, tetapi kerangka evaluasi menyeluruh yang menentukan apakah suatu proyek benar-benar layak mendapat dukungan internasional dan mampu memberikan dampak pembangunan yang bermakna," menunjukkan komitmen serius pemerintah Indonesia terhadap praktik pembangunan yang bertanggung jawab.
Penerapan prinsip ESG di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2022, difokuskan pada proyek infrastruktur berbasis skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Namun, rencana ke depan menunjukkan langkah yang lebih komprehensif. Mulai tahun 2025, seluruh proyek pemerintah, termasuk proyek non-KPBU, diwajibkan untuk menerapkan prinsip ESG dalam dokumen perencanaan dan pelaksanaan. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memastikan pembangunan berkelanjutan di semua sektor.
Kerja Sama Indonesia-Rusia untuk Pembangunan Berkelanjutan
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Menteri Febrian juga menyampaikan peluang kerja sama pembangunan dengan Federasi Rusia di berbagai sektor prioritas. Sektor-sektor tersebut meliputi energi bersih, pendidikan vokasi, riset teknologi pertahanan, dan kecerdasan buatan. Kerja sama ini sejalan dengan keanggotaan Indonesia di BRICS+ (Brazil, Russia, India, China, South Africa, dan negara-negara lainnya), yang membuka akses pembiayaan alternatif melalui New Development Bank.
Kerja sama tahap awal akan difokuskan pada inisiatif teknis berbasis hibah, penguatan kapasitas kelembagaan, dan alih teknologi strategis. Hal ini bertujuan untuk mendukung pembangunan jangka panjang Indonesia. Komitmen Bappenas sebagai koordinator utama kerja sama Indonesia-Rusia di bidang pembangunan semakin memperkuat upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Wakil Kepala Bappenas menegaskan urgensi kerja sama strategis ini dalam mengawal pembangunan berkelanjutan. Beliau menyatakan bahwa kolaborasi Indonesia-Rusia dan negara-negara BRICS+ harus memastikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) tetap menjadi kompas utama pembangunan global hingga 2030. Hal ini sejalan dengan komitmen global untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Lebih lanjut, Wakil Menteri Febrian menekankan pentingnya fokus pada dampak nyata dari kerja sama antarnegara. "Jangan buru-buru membuat tujuan baru, yang terpenting sekarang adalah bagaimana semua diskusi dan kerja sama antarnegara benar-benar memberikan dampak nyata bagi pembangunan. TPB/SDGs bukan hanya milik satu negara, tetapi milik seluruh dunia," tegasnya. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi internasional dalam mencapai TPB/SDGs.
Integrasi ESG dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Integrasi prinsip ESG dalam pembangunan nasional merupakan langkah strategis Indonesia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Penerapan ESG memastikan bahwa proyek-proyek pembangunan tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial. Dengan demikian, pembangunan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dapat terwujud.
Komitmen Bappenas untuk mengintegrasikan prinsip ESG dalam seluruh proyek pemerintah menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mencapai SDGs. Hal ini juga sejalan dengan upaya global untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Kerja sama dengan Rusia dalam berbagai sektor prioritas juga akan memperkuat upaya Indonesia dalam mencapai SDGs. Alih teknologi dan penguatan kapasitas kelembagaan akan membantu Indonesia dalam menerapkan prinsip ESG secara efektif dan efisien.
Kesimpulannya, komitmen Bappenas dalam mengintegrasikan prinsip ESG dan kerja sama dengan Rusia merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan bertanggung jawab.