BI, BNM, dan BOT Sepakati Kerangka Transaksi Mata Uang Lokal
Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), dan Bank of Thailand (BOT) resmi menyelaraskan kerangka kerja transaksi mata uang lokal (LCTF), memperluas opsi transaksi dan mengurangi risiko nilai tukar bagi investor.
Kerjasama Tiga Negara: BI, BNM, dan BOT Sepakati Kerangka Transaksi Mata Uang Lokal
Bank Indonesia (BI), bersama Bank Negara Malaysia (BNM), dan Bank of Thailand (BOT) membuat gebrakan baru dalam dunia keuangan regional. Ketiga bank sentral ini resmi menyelaraskan Local Currency Transaction Framework Operational Guidelines (LCTF OG) atau Pedoman Operasional Kerangka Kerja Transaksi Berbasis Mata Uang Lokal. Kesepakatan ini diumumkan pada Senin, 17 Februari di Jakarta, menandai sebuah langkah signifikan dalam mempermudah dan meningkatkan efisiensi transaksi lintas batas menggunakan mata uang lokal masing-masing negara.
Meningkatkan Efisiensi dan Transparansi Transaksi
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa LCTF OG yang telah disempurnakan ini akan meningkatkan konsistensi, skalabilitas, dan efisiensi transaksi mata uang lokal di antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Pedoman ini menyatukan pedoman bilateral sebelumnya, menciptakan proses yang lebih sederhana dan transparan bagi lembaga keuangan dan pihak terkait lainnya. Dengan parameter operasi yang berlaku untuk semua negara peserta, sambil tetap mempertimbangkan peraturan lokal masing-masing, kerangka kerja ini menawarkan solusi yang komprehensif.
Investasi Portofolio Kini Termasuk dalam LCTF
Salah satu perkembangan penting dalam LCTF OG yang disempurnakan adalah perluasan jenis transaksi yang diizinkan. Selain perdagangan barang dan jasa serta investasi langsung, kini investasi portofolio juga termasuk dalam transaksi yang eligible. Hal ini memberikan lebih banyak pilihan dan peluang bagi investor untuk bertransaksi dalam mata uang lokal, sekaligus mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar. "Investor saat ini memiliki peluang yang lebih besar untuk melakukan transaksi dalam mata uang lokal sambil mengurangi risiko nilai tukar," ujar Ramdan Denny Prakoso.
Peran Penting Bank Komersial
Ketiga bank sentral juga menyambut baik partisipasi bank-bank komersial yang memenuhi kualifikasi. Bank-bank ini akan berperan penting dalam memfasilitasi transaksi mata uang lokal, memanfaatkan keahlian, kekuatan operasional, dan jaringan lintas batas mereka. Partisipasi aktif bank komersial diharapkan dapat mempercepat adopsi dan perluasan penggunaan LCTF OG.
Tren Positif dan Komitmen Berkelanjutan
Ramdan menambahkan bahwa sejak diterapkannya LCTF, Indonesia, Malaysia, dan Thailand telah mencatat peningkatan transaksi mata uang lokal untuk perdagangan bilateral. Dengan adanya kerangka kerja dan operasi yang lebih selaras, pelaku bisnis akan memiliki lebih banyak pilihan untuk transaksi lintas batas. Kesepakatan ini juga menegaskan kembali komitmen ketiga negara untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan dan investasi regional, menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih terintegrasi dan efisien.
Kesimpulan: Menuju Integrasi Ekonomi Regional yang Lebih Kuat
Kerjasama antara BI, BNM, dan BOT dalam menyelaraskan LCTF OG merupakan langkah strategis yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian ketiga negara. Dengan mempermudah dan meningkatkan efisiensi transaksi mata uang lokal, kesepakatan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perdagangan dan investasi regional, sekaligus memperkuat integrasi ekonomi di ASEAN. Peningkatan transparansi dan pengurangan risiko nilai tukar juga akan memberikan keuntungan bagi para pelaku bisnis dan investor.