DKP Papua Fokus Ekonomi Biru: Ternyata Ini Strategi Baru untuk Kesejahteraan Pesisir
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Papua memprioritaskan pengembangan ekonomi biru dalam Renstra 2025-2029. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan menjaga kelestarian lingkungan.
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Papua telah menegaskan komitmennya untuk memfokuskan pengembangan ekonomi biru sebagai agenda utama dalam Rencana Strategis (Renstra) 2025-2029. Keputusan ini merupakan amanat penting yang dihasilkan dari rapat kerja awal yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Kepala DKP Papua, Iman Djuniawal, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan di wilayah tersebut. Langkah strategis ini diharapkan dapat membawa dampak positif signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir di seluruh Provinsi Papua.
Pengembangan ekonomi biru ini akan meliputi berbagai aspek krusial, mulai dari perikanan tangkap yang berkelanjutan hingga pengolahan produk perikanan. Seluruh upaya ini dirancang untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang seimbang antara pemanfaatan sumber daya dan pelestarian lingkungan.
Strategi Komprehensif Ekonomi Biru
Pengembangan ekonomi biru yang diusung DKP Papua mencakup spektrum luas kegiatan kelautan dan perikanan. Ini meliputi optimalisasi perikanan tangkap, pengembangan ekosistem budidaya yang ramah lingkungan, serta peningkatan kapasitas pengolahan produk perikanan. Selain itu, strategi ini juga fokus pada penguatan sistem pemasaran produk hasil laut untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Iman Djuniawal menekankan pentingnya penataan ekosistem melalui pengawasan berbasis masyarakat, yang melibatkan partisipasi aktif dari komunitas lokal. Kerjasama antar daerah pesisir dan pulau-pulau kecil juga menjadi pilar utama untuk memastikan implementasi program yang terkoordinasi dan efektif. Setiap daerah di Papua memiliki karakteristik komoditas yang berbeda, seperti kepiting di Kabupaten Waropen dan tenggiri di Sarmi, yang perlu digarap secara sinergis.
Menurut Iman, selama ini sektor pemasaran dan pengelolaan produk perikanan belum mendapatkan perhatian maksimal. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menjadi sangat krusial. Penyusunan rencana awal dan Renstra DKP Papua untuk periode 2025–2029 dilakukan bersama untuk menciptakan keselarasan program di sektor ekonomi biru.
Mewujudkan Kesejahteraan dan Kelestarian
Pengembangan sektor ekonomi biru ini secara fundamental merujuk pada konsep yang menekankan pentingnya menjaga kelestarian perairan. Hal ini dicapai melalui upaya konservasi yang intensif serta penurunan tekanan terhadap ekosistem laut yang diakibatkan oleh aktivitas budidaya dan penangkapan ikan. Pendekatan ini memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
DKP Papua juga berupaya keras untuk menghidupkan kembali seluruh sektor ekonomi biru yang selama ini belum berjalan optimal. Tujuannya adalah agar fasilitas yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pemanfaatan optimal ini diharapkan dapat secara langsung berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir.
Dengan fokus pada pengembangan ekonomi biru, DKP Papua berkomitmen untuk menciptakan model pembangunan yang harmonis antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga memastikan bahwa sumber daya kelautan tetap lestari untuk generasi mendatang.