Fakta Mengejutkan: 31 Hektar Lahan Terbakar Dekat Bandara, Kebakaran Lahan Singkawang Kian Meluas
Kebakaran Lahan Singkawang di area Bandara Singkawang terus meluas, mencapai 31 hektar. Upaya pemadaman terkendala asap tebal dan angin. Apa penyebab utamanya?
Kebakaran lahan hebat terus melanda area akses masuk Bandara Singkawang, tepatnya di Desa Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Insiden yang terjadi pada Rabu (31/7) ini telah menghanguskan setidaknya 31 hektar lahan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius akan dampak lingkungan dan keselamatan penerbangan di masa mendatang.
Berbagai pihak, termasuk tim Manggala Agni dari Dinas Kehutanan setempat, kepolisian, TNI, serta instansi pemerintah lainnya, telah dikerahkan untuk memadamkan api. Meskipun sumber daya darat dan udara telah dimobilisasi, upaya pemadaman menghadapi tantangan besar. Hanya sekitar 0,6 hektar dari total area terdampak yang berhasil dipadamkan sejauh ini.
Kepala Operasi Manggala Agni Kalimantan IX/Singkawang, Yuyu Wahyudin, mengungkapkan bahwa area yang terbakar menyerupai "lautan api" dengan kabut asap tebal yang menyelimuti wilayah parah. Petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api akibat asap pekat dan aliran udara yang tidak menentu. Kebakaran lahan ini telah berlangsung selama beberapa hari terakhir, memperparah kondisi udara di sekitar lokasi.
Upaya Pemadaman dan Kendala di Lapangan
Tim gabungan pemadam kebakaran terus berjuang mengatasi amukan api yang meluas di sekitar Bandara Singkawang. Kondisi medan yang sulit serta intensitas api yang tinggi menjadi hambatan utama. Asap tebal yang menyelimuti area terdampak tidak hanya mengurangi jarak pandang, tetapi juga membahayakan kesehatan para petugas di lapangan.
Aliran udara yang fluktuatif turut mempersulit upaya pemadaman api. Angin kencang dapat dengan cepat menyebarkan bara api ke area yang belum terbakar, memperluas cakupan kebakaran lahan. Situasi ini menuntut strategi pemadaman yang lebih adaptif dan sumber daya yang memadai untuk mengendalikan api secara efektif.
Pemerintah Kota Singkawang tidak tinggal diam dalam menghadapi bencana ini. Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, menyatakan bahwa pemerintah kota sedang membangun sekat bakar dan menggali sumur bor. Langkah ini diambil untuk memasok air bagi upaya pemadaman dan mencegah penyebaran api ke area lain yang lebih luas.
Penyebab dan Dampak Kebakaran Lahan di Indonesia
Data dari Kementerian Kehutanan menunjukkan bahwa hingga Mei 2025, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah melanda 8.500 hektar lahan di seluruh Indonesia. Mayoritas besar insiden karhutla ini disebabkan oleh faktor antropogenik, atau aktivitas manusia. Ini menunjukkan bahwa hampir 100 persen kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh ulah manusia.
Israr Albar, Kepala Divisi Mitigasi Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan, menegaskan bahwa lahan yang terdampak dapat terus meluas. Kondisi cuaca ekstrem, seperti panas yang menyengat, sangat mendukung penyebaran api. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan dan mitigasi kebakaran sangat krusial.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie juga mengimbau masyarakat untuk berperan serta aktif dalam mencegah kebakaran. Warga diminta untuk menghindari pembakaran material yang dapat memicu kebakaran lahan. Kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan pencegahan kebakaran menjadi kunci untuk meminimalisir risiko bencana serupa di masa mendatang.