LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Fakta Mengejutkan: Studi UMY Ungkap Keterkaitan Kuat Antara Konten TikTok dan Kesepian Gen Z

Penelitian terbaru UMY menemukan hubungan signifikan antara konsumsi konten TikTok dan peningkatan kesepian di kalangan Gen Z, memicu kekhawatiran kesehatan mental.

Minggu, 17 Agu 2025 18:40:00
#konten ai
Penelitian terbaru UMY menemukan hubungan signifikan antara konsumsi konten TikTok dan peningkatan kesepian di kalangan Gen Z, memicu kekhawatiran kesehatan mental. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Tim mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) baru-baru ini merilis hasil penelitian mengejutkan. Studi mereka menemukan keterkaitan kuat antara konsumsi konten TikTok dan kesepian Gen Z. Temuan ini menyoroti dampak media sosial terhadap kondisi psikologis kaum muda.

Penelitian yang diberi judul "Loneliness in the Crowd: Eksplorasi Literasi Media Digital pada Fenomena Kesepian di TikTok melalui Konfigurasi Kajian Hiperrealitas Audiovisual" ini berhasil lolos seleksi Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) 2025. Keberhasilan ini juga disertai dengan pendanaan sebesar Rp6,2 juta dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Riset ini dilakukan di Yogyakarta dan dipimpin oleh Fifin Anggela Prista.

Menurut Fifin Anggela Prista, ketua tim riset UMY, penggunaan media sosial berlebihan memicu berbagai masalah. Ini mencakup rasa kesepian, perasaan minder atau insecure, hingga potensi gangguan kesehatan mental yang lebih serius. Penelitian ini menjadi peringatan penting bagi pengguna TikTok dan kesepian Gen Z.

Advertisement

Hiperrealitas dan Narasi Kesepian di TikTok

Konsep hiperrealitas menjadi salah satu fokus utama dalam kajian ini. Fifin menjelaskan representasi digital di media sosial sering dianggap lebih nyata dari realitas sesungguhnya. Emosi yang terbentuk melalui media berpotensi memengaruhi kesehatan mental dan interaksi sosial, terutama terkait kesepian Gen Z.

Tim peneliti mengamati banyak akun TikTok yang secara berulang memproduksi narasi kesepian. Konten-konten ini seringkali dikemas dengan sentuhan estetik, seperti kutipan mengenai hubungan, kehilangan, atau rasa keterasingan. Pengguna kemudian membagikan ulang konten tersebut sebagai bentuk mekanisme penanganan stres atau coping stress.

Konten yang dibuat oleh orang lain kerap merepresentasikan perasaan pribadi pengguna. Baik itu terkait pencapaian individu lain maupun kisah emosional seperti percintaan, konten-konten ini dibagikan karena dianggap mewakili perasaan mereka. Meskipun sebagian bersifat komersial, daya tarik emosionalnya tetap kuat bagi audiens.

Advertisement

Algoritma TikTok dan Risiko Kesehatan Mental

Kebiasaan berbagi konten kesepian memicu efek domino signifikan. Semakin sering pengguna membagikan konten tersebut, semakin banyak pula konten serupa muncul di linimasa. Fenomena ini terjadi akibat algoritma TikTok yang menampilkan konten sesuai preferensi. Ini memperkuat paparan terhadap narasi kesepian Gen Z.

Paparan yang terus-menerus terhadap konten kesepian ini membawa risiko serius. Fifin menegaskan bahwa semakin sering seseorang terpapar konten kesepian, semakin tinggi pula potensi mengalami gangguan kesehatan mental. Ini menunjukkan bahwa interaksi pasif dengan media sosial pun dapat berdampak negatif.

Sebagai tindak lanjut dari temuan ini, tim mahasiswa UMY berencana untuk berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan strategi literasi digital yang lebih efektif dan manajemen penggunaan gawai yang bertanggung jawab. Inisiatif ini diharapkan dapat membekali Gen Z dengan kemampuan kritis dalam bermedia sosial.

Fifin berharap penelitian ini dapat menjadi inovasi dalam penanganan isu literasi digital dan kesehatan mental, khususnya di kalangan generasi muda. Kesepian seringkali dianggap masalah pribadi, padahal dampak dari hal-hal yang terlihat sepele ini bisa sangat besar bagi kesehatan mental generasi mendatang. Pentingnya penanganan holistik terhadap fenomena ini menjadi krusial.

Berita Terbaru
  • Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara
  • Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
  • UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi
  • Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar
  • Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan
  • algoritma
  • gen z
  • hiperrealitas
  • kesehatan mental
  • kesepian
  • #konten ai
  • literasi digital
  • media sosial
  • penelitian mahasiswa
  • #planetantara
  • tiktok
  • umy
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.