Fakta Unik: Desa Siweli Donggala Dilalui Tiga Lempeng Dunia, Dorong Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal Melalui Festival Temu Lempeng
Pemerintah Kabupaten Donggala serius menggenjot pembangunan desa berbasis potensi lokal, salah satunya melalui Festival Temu Lempeng di Desa Siweli yang unik. Simak strategi lengkapnya!
Pemerintah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, secara aktif mendorong inisiatif pembangunan desa yang berlandaskan pada potensi lokal yang dimiliki. Langkah strategis ini bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya daerah demi kesejahteraan masyarakat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala, Rustam Efendi, mengungkapkan bahwa salah satu upaya konkret adalah melalui penyelenggaraan Festival Temu Lempeng pada tahun 2025. Festival ini diharapkan menjadi katalisator bagi pengembangan desa.
Kegiatan ini akan berlokasi di Desa Siweli, Kecamatan Balaesang, sebuah wilayah yang memiliki keunikan geografis. Inisiatif ini direncanakan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Festival Temu Lempeng: Strategi Pembangunan Berbasis Budaya
Festival Temu Lempeng dirancang sebagai ajang pelestarian budaya lokal sekaligus sarana silaturahmi antarwarga Kabupaten Donggala. Kegiatan ini akan mengintegrasikan edukasi, budaya, dan musik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Rustam Efendi menekankan bahwa festival ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Donggala untuk memanfaatkan potensi lokal secara optimal. Harapannya, acara ini dapat menjadi daya tarik yang memicu pertumbuhan ekonomi desa.
Melalui festival ini, Pemkab Donggala berharap dapat memperkuat sinergi dan tata kelola yang melibatkan semua unsur. Ini termasuk pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi, guna mendukung pembangunan desa berbasis potensi lokal.
Konsep Festival Temu Lempeng mengangkat fenomena alam dan tradisi budaya, mengemasnya menjadi kekuatan. Ini menunjukkan komitmen Pemkab dalam mengintegrasikan kearifan lokal dengan pembangunan berkelanjutan.
Kolaborasi Multi-Pihak untuk Optimalisasi Potensi
Pemerintah daerah berkomitmen penuh dalam mengoptimalkan potensi lokal dengan dukungan dari berbagai pihak. Kolaborasi ini melibatkan akademisi, investor, dan masyarakat sebagai elemen kunci dalam proses pembangunan.
Rustam Efendi menyatakan bahwa tugas pemerintah daerah adalah mengelola kolaborasi tersebut secara efektif dan efisien. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap potensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Diharapkan, kerja sama antar-pihak ini akan menghasilkan keuntungan yang saling menguntungkan bagi semua pemangku kepentingan. Terutama bagi masyarakat lokal yang memiliki tanah, budaya, dan sumber daya alam.
Pemkab Donggala juga sedang menyiapkan tata kelola yang adil untuk memastikan masyarakat tetap menjadi bagian penting dari pembangunan daerah. Ini mencakup perlindungan hak-hak masyarakat dan distribusi manfaat yang merata.
Keunikan Desa Siweli dan Manfaat bagi Masyarakat
Desa Siweli, lokasi penyelenggaraan Festival Temu Lempeng, memiliki keunikan geografis yang luar biasa. Desa ini dilalui oleh tiga lempeng besar dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
Selain itu, Desa Siweli juga dilalui oleh garis Khatulistiwa dan Garis Wallacea, menjadikannya lokasi yang strategis untuk edukasi dan pariwisata berbasis alam. Keunikan ini dapat menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.
Pemerintah daerah berupaya memastikan bahwa masyarakat sekitar mendapatkan manfaat langsung dari setiap pembangunan yang dilakukan. Ini termasuk jaminan status kepemilikan lahan dan akses terhadap pasar komoditas.
Kemampuan masyarakat untuk bertransaksi dan berpartisipasi dalam ekonomi lokal juga menjadi perhatian utama. Semua aspek ini harus dijaga agar pembangunan desa benar-benar inklusif dan berkelanjutan bagi warga Donggala.