Fakta Unik Salib Kasih: Komisi VII DPR Dorong Jadi Wisata Rohani Internasional
Komisi VII DPR RI berupaya menjadikan Salib Kasih di Tapanuli Utara sebagai destinasi wisata rohani internasional. Simak potensi besar dan rencana revitalisasinya!
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga, mengemukakan gagasan ambisius. Ia mendorong pengembangan Salib Kasih di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, menjadi destinasi wisata rohani bertaraf internasional.
Pernyataan ini disampaikan Lamhot saat melakukan kunjungan kerja (reses) di Tapanuli Utara pada Senin (28/7). Inisiatif ini bertujuan mengangkat potensi spiritual dan sejarah kawasan tersebut.
Salib Kasih dinilai bukan sekadar monumen, melainkan titik nol sejarah kekristenan di Tanah Batak. Revitalisasi menyeluruh diharapkan dapat menjadikannya lokomotif ekonomi pariwisata daerah.
Potensi dan Sejarah Salib Kasih
Salib Kasih memiliki nilai historis dan spiritual yang sangat tinggi. Kawasan ini merupakan titik awal perjalanan misionaris asal Jerman, Dr. Ingwer Ludwig Nomensen, dalam menyebarkan agama Kristen di Tanah Batak. Kehadiran Nomensen menjadi magnet rohani kuat bagi banyak orang.
Lamhot Sinaga menegaskan bahwa Salib Kasih tidak hanya berfungsi sebagai monumen spiritual. Ia melihatnya sebagai aset strategis yang mampu menarik peziarah dari berbagai daerah, bahkan mancanegara. Potensi ini perlu digali dan dikembangkan secara optimal.
Keberadaan situs ini menjadi kebanggaan lokal dan simbol identitas budaya. Sejarah panjang dan makna mendalam yang terkandung di dalamnya menjadikannya unik. Hal ini membedakannya dari destinasi wisata lainnya.
Rencana Revitalisasi Komprehensif
Revitalisasi Salib Kasih harus dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi. Hal ini mencakup perbaikan infrastruktur dasar seperti akses jalan, area parkir, dan fasilitas umum ramah difabel. Tujuannya adalah meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Penguatan konten sejarah juga menjadi prioritas utama dalam rencana ini. Pembangunan museum kecil dan penyediaan pemandu audio akan menceritakan perjuangan misionaris Nomensen. Penataan jalur jalan salib dan taman kontemplasi artistik khas Batak juga diusulkan.
Aspek pemberdayaan ekonomi lokal tidak luput dari perhatian. Pengembangan pusat kuliner dan kerajinan rohani lokal diharapkan mampu melibatkan warga sekitar. Mereka akan menjadi pelaku utama dalam ekowisata rohani ini.
Promosi digital dan agenda festival rohani tahunan juga dipertimbangkan. Acara seperti ibadah raya, Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) kolosal, konser musik rohani, dan retret dapat menarik komunitas Kristiani. Ini akan menarik peziarah dari berbagai daerah dan diaspora internasional.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Lamhot Sinaga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, gereja, dan masyarakat lokal sangat krusial. Ini demi mewujudkan kejayaan Salib Kasih.
Bupati Tapanuli Utara, Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, menyambut baik gagasan ini. Ia mengapresiasi komitmen Lamhot untuk mengembalikan kejayaan Salib Kasih. Destinasi ini pernah ramai dikunjungi peziarah pada era 2000-an.
Bupati menyatakan dukungan penuh terhadap ide besar Lamhot Sinaga. Ia berharap momentum ini dapat mengangkat kembali Salib Kasih sebagai kebanggaan Tapanuli Utara. Selain itu, menjadikannya pusat wisata rohani yang berdaya saing global.
Kolaborasi yang kuat diharapkan tidak hanya mengangkat nilai spiritual dan budaya. Namun juga membuka peluang ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat sekitar. Ini akan menjadikan Salib Kasih bersinar kembali.