Fakta Unik Sekolah Rakyat Ponorogo: Khofifah Usul Prabowo Luncurkan Program di Sana
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengusulkan Kabupaten Ponorogo sebagai lokasi peluncuran Program Sekolah Rakyat oleh Presiden Prabowo Subianto. Mengapa Ponorogo?
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengusulkan Kabupaten Ponorogo sebagai lokasi peluncuran resmi Program Sekolah Rakyat. Usulan ini ditujukan kepada Presiden RI Prabowo Subianto. Peluncuran program penting ini direncanakan berlangsung pada awal September 2025.
Usulan tersebut disampaikan Khofifah saat menghadiri Gala Dinner Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa (PORSENASMA) V Perguruan Tinggi PGRI se-Indonesia. Acara tersebut diselenggarakan di Gedung Bakorwil Madiun, Jawa Timur, pada Senin malam. Khofifah berharap Presiden berkenan dengan usulan lokasi ini.
Pemilihan Ponorogo bukan tanpa alasan kuat. Daerah ini dinilai memiliki Sekolah Rakyat terintegrasi terbaik di Indonesia. Program ini bertujuan memuliakan keluarga desil I dan II, yang merupakan lapisan masyarakat termiskin di Indonesia.
Keunggulan Sekolah Rakyat Terintegrasi di Ponorogo
Kabupaten Ponorogo menjadi sorotan utama dalam usulan Gubernur Khofifah karena keberadaan Sekolah Rakyat yang terintegrasi. Sekolah ini dianggap sebagai model terbaik lantaran mencakup tiga jenjang pendidikan sekaligus. Fasilitas ini melayani siswa dari tingkat SD, SMP, hingga SMA secara lengkap.
Selain kelengkapan jenjang, bangunan Sekolah Rakyat di Ponorogo juga memiliki fasilitas yang memadai. Area yang digunakan cukup luas, mencapai 4,5 hektare. Hal ini memberikan ruang yang optimal untuk kegiatan belajar mengajar dan pengembangan potensi siswa.
Bangunan Sekolah Rakyat di Ponorogo memanfaatkan gedung yang sebelumnya disiapkan oleh pemerintah daerah. Awalnya, gedung tersebut direncanakan untuk sentra UMKM. Kemudian, sempat dialihfungsikan untuk penanganan COVID-19, sebelum akhirnya digunakan untuk Program Sekolah Rakyat.
Misi Mulia Program Sekolah Rakyat untuk Masyarakat
Usulan peluncuran di Ponorogo juga bertujuan untuk memberikan gambaran jelas mengenai komitmen pemerintah. Program ini secara khusus dirancang untuk memuliakan keluarga desil I dan II. Desil I merujuk pada 10 persen warga termiskin, sementara desil II adalah 20 persen warga dengan status sosial ekonomi terendah.
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif luar biasa dari pemerintah. Inisiatif ini menunjukkan perhatian serius terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat kurang mampu. Gubernur Khofifah menegaskan bahwa program ini adalah wujud nyata upaya Presiden dalam memuliakan warganya.
Berdasarkan data dari Kementerian Sosial, target jumlah Sekolah Rakyat yang aktif terus meningkat. Pada pertengahan Agustus, ditargetkan ada 100 unit Sekolah Rakyat yang beroperasi. Hingga akhir tahun 2025, jumlahnya diharapkan mencapai 159 unit di seluruh Indonesia.
Apresiasi Gubernur Khofifah pada PORSENASMA V
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan PORSENASMA V. Kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi PGRI se-Indonesia ini merupakan sebuah kehormatan. Terlebih, acara tersebut dapat digelar di Jawa Timur, khususnya di Madiun.
Menurut Khofifah, kegiatan semacam ini sangat penting untuk mendorong konektivitas. Jaringan antar perguruan tinggi dan daerah dapat tumbuh serta berkembang melalui interaksi. Semakin sering acara lintas provinsi digelar, semakin besar referensi untuk menghargai peran para guru.
Gala Dinner PORSENASMA V dihadiri oleh berbagai tokoh penting. Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wali Kota Madiun Maidi, dan tamu undangan lainnya. Mereka semua merupakan perwakilan dari jajaran Perguruan Tinggi PGRI se-Indonesia.