Fakta Unik Sekolah Rakyat: Presiden Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Lokasi Akhir Agustus
Presiden Prabowo Subianto direncanakan akan mengunjungi lokasi Sekolah Rakyat pada akhir Agustus 2025, menyusul peluncuran program penting ini yang telah dilakukan pada Juli lalu.
Istana Kepresidenan mengonfirmasi rencana kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke lokasi Sekolah Rakyat pada akhir Agustus 2025. Kunjungan ini akan menindaklanjuti peluncuran program pendidikan tersebut yang telah dilakukan pada 14 Juli lalu. Informasi ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa.
Meskipun jadwal kunjungan telah ditetapkan, lokasi spesifik yang akan dikunjungi oleh Presiden Prabowo hingga saat ini masih belum ditentukan. Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak yang selama ini belum memiliki kesempatan. Inisiatif ini diharapkan dapat membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik dan mengangkat harkat serta martabat keluarga mereka.
Prasetyo Hadi menyatakan bahwa program Sekolah Rakyat memiliki makna emosional baginya, mengingat banyaknya anak-anak yang belum mendapatkan akses pendidikan layak. Ia menekankan bahwa pendidikan adalah kunci untuk keluar dari kemiskinan dan belenggu ketertinggalan. Presiden Prabowo sendiri terus mendorong percepatan pelaksanaan program ini, yang dinilai sebagai kebanggaan nasional menjelang perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 tahun.
Misi Mulia Sekolah Rakyat: Memutus Rantai Kemiskinan
Program Sekolah Rakyat dirancang sebagai upaya nyata pemerintah dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi kelompok masyarakat paling rentan. Inisiatif ini secara khusus menyasar keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah, yaitu desil 1 dan 2, berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Program ini merupakan bagian integral dari visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Tujuan utama dari Sekolah Rakyat adalah memutus rantai kemiskinan melalui pendekatan komprehensif. Program ini tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga mengintegrasikan pemberdayaan ekonomi keluarga serta jaminan sosial secara menyeluruh. Hal ini mencakup aspek kesehatan bagi para siswa dan anggota keluarga mereka, memastikan dukungan holistik bagi penerima manfaat.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat adalah wujud nyata dari makna kemerdekaan. Menurutnya, pendidikan adalah satu-satunya cara untuk membebaskan diri dari kemiskinan dan keterbatasan. Dengan demikian, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi jembatan menuju kehidupan yang lebih sejahtera dan bermartabat bagi generasi muda Indonesia.
Progres dan Implementasi Tahap Awal Program
Pelaksanaan program Sekolah Rakyat telah menunjukkan progres yang signifikan sejak diluncurkan. Kementerian Sosial, sebagai pelaksana teknis, melaporkan bahwa jumlah siswa yang terdaftar pada tahap pertama mencapai 9.700 orang. Para siswa ini telah mulai menjalani pendidikan sejak Juli 2025, menandai dimulainya babak baru dalam akses pendidikan di Indonesia.
Untuk mendukung jalannya program ini, lebih dari 1.500 guru dan sekitar 2.000 tenaga pendamping telah dikerahkan. Tenaga pendamping ini mencakup wali asrama dan pembimbing sosial, yang berperan penting dalam memastikan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung. Komitmen terhadap kualitas pendidikan dan kesejahteraan siswa menjadi prioritas utama dalam implementasi program ini.
Secara geografis, Sekolah Rakyat tahap pertama tersebar di 100 lokasi di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 63 titik telah aktif sejak pertengahan Juli, sementara 37 titik lainnya mulai beroperasi penuh pada Agustus 2025. Pemerintah terus melakukan evaluasi dan berencana memperluas cakupan program ini agar dapat menjangkau lebih banyak anak-anak yang membutuhkan akses pendidikan.