LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Fakta Unik: Target Pendapatan Daerah Banten 2025 Turun Drastis 10,34 Persen, Apa Penyebabnya?

Pemerintah Provinsi Banten memangkas Target Pendapatan Daerah Banten 2025 hingga 10,34%. Penurunan signifikan ini memicu pertanyaan tentang kondisi keuangan daerah dan dampaknya.

Sabtu, 16 Agu 2025 05:21:00
#konten ai
Pemerintah Provinsi Banten memangkas Target Pendapatan Daerah Banten 2025 hingga 10,34%. Penurunan signifikan ini memicu pertanyaan tentang kondisi keuangan daerah dan dampaknya. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Pemerintah Provinsi Banten mengumumkan revisi signifikan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Dalam perubahan ini, Target Pendapatan Daerah Banten 2025 mengalami pemangkasan sebesar 10,34 persen. Penyesuaian ini mencerminkan upaya pemerintah daerah untuk menyelaraskan anggaran dengan kondisi riil keuangan yang ada.

Wakil Gubernur Banten, A Dimyati Natakusumah, menyampaikan nota pengantar mengenai perubahan APBD ini dalam rapat paripurna di DPRD Provinsi Banten, Kota Serang, pada Jumat lalu. Keputusan ini diambil untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Penurunan target ini menjadi sorotan utama dalam pembahasan anggaran mendatang.

Semula, Target Pendapatan Daerah Banten 2025 ditetapkan sebesar Rp11,837 triliun, namun kini direvisi menjadi Rp10,614 triliun. Angka ini menunjukkan pengurangan sebesar Rp1,223 triliun lebih. Penyesuaian ini diharapkan dapat menjaga stabilitas fiskal daerah dan menghindari potensi defisit yang lebih besar di masa mendatang.

Advertisement

Penurunan Signifikan Pendapatan Asli Daerah

Penurunan terbesar dalam revisi APBD 2025 ini tercatat pada pos Pendapatan Asli Daerah (PAD). Anggaran PAD yang semula direncanakan Rp8,319 triliun kini dipangkas menjadi Rp7,044 triliun. Ini menandai penurunan sebesar 15,33 persen, sebuah angka yang cukup substansial dan menunjukkan tantangan dalam penerimaan daerah.

Berbeda dengan PAD, pendapatan transfer dari pemerintah pusat justru mengalami sedikit kenaikan. Dari angka awal Rp3,511 triliun, pendapatan transfer kini meningkat menjadi Rp3,563 triliun. Meskipun demikian, kenaikan ini tidak mampu menutupi defisit yang diakibatkan oleh penurunan PAD yang drastis.

Dimyati menjelaskan bahwa penyesuaian ini merupakan langkah krusial untuk menyesuaikan kondisi riil keuangan daerah. "Intinya, perubahan APBD ini adalah penyesuaian terhadap kebutuhan dan kemampuan daerah," ujarnya. Pernyataan ini menegaskan komitmen Pemprov Banten untuk mengelola anggaran secara realistis dan bertanggung jawab.

Advertisement

Dampak pada Belanja Daerah dan Efisiensi Anggaran

Sejalan dengan penurunan target pendapatan, total anggaran belanja daerah juga direvisi turun. Angka belanja yang semula Rp11,841 triliun kini menjadi Rp10,920 triliun, atau berkurang 7,78 persen. Pemangkasan ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran seiring dengan revisi Target Pendapatan Daerah Banten 2025.

Pemangkasan terbesar terlihat pada belanja modal, yang mengalami penurunan 21,28 persen. Anggaran belanja modal yang semula Rp1,525 triliun kini hanya Rp1,200 triliun. Selain itu, belanja operasi juga berkurang dari Rp8,019 triliun menjadi Rp7,288 triliun, atau turun 9,11 persen. Pengurangan ini menunjukkan prioritas pada efisiensi pengeluaran.

Menurut Dimyati, pengurangan anggaran ini bertujuan agar alokasi dana lebih efisien dan efektif. Langkah ini juga diambil untuk menghindari defisit yang lebih besar di kemudian hari. Surplus anggaran sebesar Rp305,987 miliar akan dialokasikan untuk menutup defisit yang mungkin terjadi. "Tujuannya agar APBD kita lebih responsif terhadap kondisi lapangan dan tetap menjamin belanja prioritas berjalan," pungkasnya, menekankan pentingnya responsivitas anggaran terhadap kebutuhan masyarakat.

Berita Terbaru
  • Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara
  • Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
  • UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi
  • Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar
  • Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan
  • anggaran daerah
  • apbd banten 2025
  • defisit anggaran
  • dimyati natakusumah
  • ekonomi banten
  • #keuangan daerah
  • #konten ai
  • pemerintahan daerah
  • pendapatan daerah banten
  • #planetantara
  • provinsi banten
  • rancangan apbd
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.