Fantastis, Tabungan Warga Banten Tembus Rp110,48 Triliun: OJK Sebut 'Sultan Semua'
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Banten mencatat **tabungan warga Banten** mencapai Rp110,48 triliun hingga triwulan II, menunjukkan kekuatan finansial masyarakat yang signifikan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Banten melaporkan adanya peningkatan signifikan dalam kapasitas finansial masyarakat. Hingga triwulan II tahun ini, total **tabungan warga Banten** di perbankan telah mencapai angka fantastis Rp110,48 triliun. Fenomena ini menjadi cerminan kekuatan ekonomi individu yang sangat kuat di wilayah tersebut.
Kepala Kantor OJK Provinsi Banten, Adi Dharma, menegaskan bahwa data ini menunjukkan daya simpan yang luar biasa. Ia bahkan menyebut fenomena ini sebagai indikasi bahwa masyarakat Banten memiliki kemampuan finansial yang sangat tinggi. Angka tersebut mencerminkan kepercayaan publik terhadap sektor perbankan.
Temuan menarik lainnya adalah bahwa separuh dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan Banten berasal dari nasabah perorangan. Ini membuktikan bahwa individu memiliki peran besar dalam akumulasi dana. Data ini secara jelas menggambarkan potensi ekonomi yang besar di Banten.
Kekuatan Finansial Individu dan Pertumbuhan Ekonomi Banten
Adi Dharma menjelaskan bahwa pertumbuhan simpanan tabungan mencapai 38,72 persen, melonjak menjadi Rp110,48 triliun. Angka ini didukung oleh simpanan deposito yang menyentuh Rp98,02 triliun. Selain itu, giro juga terus bertumbuh signifikan hingga Rp80,41 triliun.
Secara keseluruhan, total DPK pada bank umum di Banten telah mencapai Rp293,5 triliun. Ini menunjukkan likuiditas yang melimpah di sektor perbankan. Tingginya angka ini juga mengindikasikan kepercayaan besar masyarakat terhadap lembaga keuangan.
Menurut Adi, tingginya simpanan ini selaras dengan pertumbuhan ekonomi Banten yang solid. Ekonomi daerah ini tumbuh pada angka 5,33 persen. Pertumbuhan ini ditopang oleh berbagai sektor industri strategis yang kuat.
Sektor-sektor tersebut meliputi makanan-minuman, pengolahan logam, dan elektronik. Proyek konstruksi juga turut berkontribusi besar dalam menopang pertumbuhan. Hal ini menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif bagi peningkatan finansial masyarakat.
Indikator Kesehatan Sektor Perbankan dan Daya Beli Properti
Kekuatan finansial masyarakat Banten juga terlihat dari pola penyaluran pembiayaan. Kredit untuk pemilikan rumah tinggal (KPR) menjadi yang terbesar. Porsinya mencapai 31,85 persen dari total pembiayaan yang disalurkan.
Angka ini menandakan daya beli yang tinggi di sektor properti. Ini juga menunjukkan adanya investasi yang kuat dalam aset riil. Masyarakat Banten aktif dalam memenuhi kebutuhan hunian mereka.
Sektor perbankan yang menampung dana besar ini juga berada dalam kondisi yang sangat sehat. Total aset bank umum di Banten mencapai Rp214 triliun. Angka ini menunjukkan stabilitas dan kapasitas operasional bank.
Rasio kredit bermasalah (NPL) juga terkendali dengan baik. NPL berada di level 2,81 persen, jauh di bawah ambang batas yang mengkhawatirkan. Kondisi ini menjamin keamanan dana nasabah dan keberlanjutan bisnis perbankan.