FPRB Aceh Fasilitasi Pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Sekolah
Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Aceh gencar memfasilitasi pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di sekolah-sekolah Aceh untuk meningkatkan mitigasi bencana dan membentuk generasi tangguh bencana.
Banda Aceh, 30 April 2024 - Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Aceh mengambil peran aktif dalam memfasilitasi pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di berbagai sekolah di Aceh. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mitigasi bencana di lingkungan pendidikan dan membentuk generasi muda yang tangguh menghadapi bencana alam.
Ketua FPRB Aceh, Hasan Bangka, menjelaskan bahwa pembentukan SPAB merupakan upaya kolaboratif untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Hal ini penting mengingat Aceh merupakan wilayah rawan bencana, seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Dengan adanya SPAB, diharapkan seluruh warga sekolah, baik siswa maupun guru, dapat berperan aktif dalam mengurangi risiko bencana.
Pembentukan SPAB ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, yang telah mengeluarkan surat edaran agar semua sekolah di Aceh menerapkan pendidikan aman bencana. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi generasi muda dari ancaman bencana.
Upaya Mitigasi Bencana di Sekolah-Sekolah Aceh
Beberapa sekolah telah berhasil di fasilitasi oleh FPRB Aceh dalam membentuk dan menjalankan SPAB, di antaranya SMA Kartika XIV-1 Banda Aceh dan SMA Negeri 6 Banda Aceh. Kedua sekolah ini telah menunjukkan komitmen nyata dalam menerapkan program mitigasi bencana di lingkungan sekolah masing-masing.
Hasan Bangka menekankan pentingnya mitigasi bencana untuk mengurangi jumlah korban jiwa dan kerugian material saat bencana terjadi. Dengan terbentuknya SPAB, diharapkan siswa dan guru dapat memahami dan menerapkan langkah-langkah tepat dalam menghadapi berbagai jenis bencana.
FPRB Aceh tidak hanya memfasilitasi pembentukan SPAB, tetapi juga menyelenggarakan simulasi bencana, seperti simulasi gempa bumi dan tsunami. Simulasi ini bertujuan untuk menguji pemahaman siswa terhadap mitigasi bencana dan mengukur respons mereka dalam situasi darurat.
Melalui simulasi, diharapkan siswa dapat mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh, sehingga lebih siap menghadapi situasi nyata saat terjadi bencana. Hal ini merupakan bagian penting dari upaya membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di kalangan generasi muda.
Pentingnya Peran SPAB dalam Mitigasi Bencana di Aceh
Provinsi Aceh, sebagai wilayah yang rentan terhadap berbagai bencana alam, membutuhkan upaya serius dalam mitigasi bencana. Pembentukan SPAB merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda Aceh dalam menghadapi tantangan tersebut.
Dengan adanya SPAB, diharapkan siswa tidak hanya memahami teori mitigasi bencana, tetapi juga mampu mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membentuk generasi yang tangguh dan siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana di masa depan.
FPRB Aceh berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan dan pelatihan kepada sekolah-sekolah dalam membentuk dan menjalankan SPAB. Upaya ini merupakan investasi jangka panjang untuk melindungi generasi muda Aceh dari ancaman bencana alam.
Selain itu, FPRB Aceh juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya mitigasi bencana. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, diharapkan upaya pengurangan risiko bencana dapat lebih efektif dan menyeluruh.
"Kami terus berupaya memberikan pendampingan mitigasi bencana di sektor kependidikan karena peserta didik merupakan generasi penerus bangsa agar mampu mengurangi dampak risiko apabila terjadi bencana," ujar Hasan Bangka.
Dengan adanya program SPAB dan berbagai upaya mitigasi bencana lainnya, diharapkan Aceh dapat menjadi provinsi yang lebih siap dan tangguh dalam menghadapi bencana alam.