Gubernur Gorontalo Gandeng MUI: Bangun Daerah Berbasis Agama dan Adat
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, berkolaborasi dengan MUI untuk membangun Gorontalo berdasarkan nilai-nilai agama dan kearifan lokal, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, resmi menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membangun daerah berbasis agama dan adat. Kerjasama ini diumumkan pada Sabtu, 3 Mei 2024, saat Gubernur menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) ke-VI MUI Provinsi Gorontalo di Kota Gorontalo. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gorontalo dengan memadukan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal yang kuat.
Dalam sambutannya, Gusnar Ismail menekankan pentingnya peran ulama dalam pembangunan daerah. Ia menyatakan, "Kita tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah sangat memerlukan peran para ulama dalam meningkatkan kemaslahatan umat di tengah pembangunan yang terus berjalan." Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen pemerintah daerah untuk melibatkan tokoh agama dalam proses pembangunan yang berkelanjutan.
Pembangunan Gorontalo, menurut Gusnar, harus berlandaskan dua pilar utama: nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal. Gorontalo sendiri memiliki falsafah adat yang unik, yaitu 'bersendikan Syara', dan Syara' yang bersendikan Kitabullah'. Falsafah ini menekankan pentingnya keselarasan antara adat istiadat dan nilai-nilai agama, yang pada akhirnya berpedoman pada kitab suci Allah SWT.
Peran Ulama yang Tak Terbatas
Gubernur Gusnar Ismail juga menegaskan pentingnya peran ulama yang tidak boleh dibatasi. Ia memandang ulama sebagai pilar penting masyarakat yang selalu hadir memberikan arahan, menciptakan kesejukan, dan menawarkan solusi di tengah dinamika sosial. "Ulama itu tempat bertanya, tempat mendapat pencerahan, penyejuk dan pemersatu. Semua hal positif itu diperankan oleh para ulama," tegasnya.
Lebih lanjut, Gusnar Ismail menyatakan kesiapannya untuk berdialog langsung dengan para tokoh agama. Ia membuka pintu komunikasi seluas-luasnya untuk berdiskusi dan bertukar pikiran demi kemajuan Gorontalo. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah dan tokoh agama.
Komunikasi yang terbuka ini diharapkan dapat menghasilkan solusi-solusi inovatif dan efektif untuk pembangunan Gorontalo. Dengan melibatkan ulama secara aktif, pemerintah berharap dapat membangun daerah yang religius dan bermartabat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.
Sinergi MUI dan Pemerintah Gorontalo
Gubernur Gusnar Ismail berharap MUI, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dapat terus bersinergi mendukung pembangunan Gorontalo. Ia mengajak MUI untuk aktif berpartisipasi dalam setiap proses pembangunan, memberikan masukan dan arahan yang konstruktif. "Silakan kirim teks (WA) ke saya, mau ketemu langsung juga bisa. Kita berdiskusi, berdialog. Dari situ insya Allah lahir berkah dan rahmat," ajaknya.
Kerjasama antara pemerintah dan MUI ini diharapkan dapat menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, yang memperhatikan aspek keagamaan dan kearifan lokal. Dengan demikian, pembangunan Gorontalo akan lebih terarah dan berdampak positif bagi seluruh masyarakat.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan Gorontalo dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun daerah yang religius, bermartabat, dan sejahtera. Komitmen Gubernur Gusnar Ismail untuk melibatkan ulama dalam pembangunan merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi.
Dengan melibatkan MUI, diharapkan pembangunan Gorontalo akan lebih berpihak pada kepentingan rakyat dan berkelanjutan, serta mampu memperkuat nilai-nilai agama dan kearifan lokal sebagai pondasi pembangunan yang kokoh.
Harapan Ke Depan
Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Gorontalo dan MUI ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam membangun daerah yang berlandaskan nilai-nilai agama dan kearifan lokal. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan pembangunan Gorontalo akan semakin maju dan sejahtera.