Kadin Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis, Siap Bangun 100 Dapur SPPG
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) berkomitmen mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan membangun 100 dapur SPPG dan membina rantai pasok pangan.
Jakarta, 14 Maret 2024 - Badan Gizi Nasional (BGN) mengapresiasi peran penting Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kepala BGN, Dadan Hindayana, dan Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, di Jakarta. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya generasi emas Indonesia 2045 melalui peningkatan gizi anak-anak Indonesia.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa Kadin memiliki peran ganda dalam program ini. Pertama, sebagai mitra pembangunan infrastruktur, khususnya dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kedua, Kadin berperan dalam pembinaan rantai pasok bahan pangan yang dibutuhkan untuk MBG. "Jadi saya berharap Kadin bisa membangun percepatan infrastruktur kita," ujar Dadan. Infrastruktur SPPG menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan MBG, selain anggaran dan sumber daya manusia.
Program MBG, yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto, merupakan langkah strategis untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul. Oleh karena itu, keterlibatan Kadin sangat penting untuk memastikan kelancaran program ini di seluruh Indonesia. "Insya Allah dengan keterlibatan dari Kadin di seluruh Indonesia, program ini akan lancar," tambah Dadan.
Kadin Komitmen Bangun 100 Dapur SPPG dan Bina Rantai Pasok
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyatakan komitmen penuh Kadin dalam mendukung MBG. Kadin berencana membangun 100 unit SPPG sebelum 17 Agustus 2025 sebagai bagian dari inisiatif 'Quick Win' mereka. Langkah ini sejalan dengan peningkatan jumlah SPPG oleh pemerintah dari 11.000 menjadi 30.000 unit.
Anindya juga menekankan pentingnya peran pengusaha dalam memasok bahan baku pangan untuk MBG. "Tentu akan membawa manfaat untuk pemberdayaan daerah dari sisi hilirisasinya. Tentu kita bisa membuat cabai, jagung, beras, kacang mete, dan lain-lain. Dan juga tidak menutup kemungkinan protein lainnya misalnya perikanan, telur, dan lain-lain. Nah, ini luar biasa komitmen Pak Profesor (Dadan) untuk mengajak kita," jelas Anindya.
Kadin tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada pembinaan rantai pasok. Hal ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan berkualitas dan terjangkau untuk program MBG. Dengan demikian, program ini dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Ruang Lingkup Nota Kesepahaman BGN dan Kadin
Nota kesepahaman antara BGN dan Kadin mencakup beberapa poin penting, antara lain: mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis sesuai peraturan perundang-undangan; mensosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis kepada seluruh anggota Kadin Indonesia; meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam rangka pemenuhan gizi nasional; dan kegiatan lain yang disepakati bersama.
Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat Indonesia. Keterlibatan Kadin dalam program MBG ini menunjukkan komitmen nyata sektor swasta untuk berkontribusi pada pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat.
Dengan dukungan penuh dari Kadin, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat mencapai sasarannya dan berkontribusi signifikan dalam mewujudkan generasi emas Indonesia di tahun 2045. Program ini tidak hanya fokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi lokal melalui peningkatan permintaan komoditas pertanian dan peternakan.