KAI Tutup Perlintasan Sebidang Usai Asisten Masinis Meninggal Dunia
Kecelakaan maut antara kereta api dan truk di perlintasan sebidang Gresik mengakibatkan penutupan perlintasan sebidang oleh KAI untuk meningkatkan keselamatan.
Insiden kecelakaan antara Kereta Api Commuter Line (CL) Jenggala relasi Indro-Sidoarjo dengan sebuah truk di perlintasan sebidang di Gresik, Jawa Timur, pada Selasa (8/4) pukul 18.35 WIB, telah mengakibatkan satu korban jiwa, yaitu asisten masinis Abdillah Ramdan. Peristiwa nahas ini terjadi di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 11, Km 7+600/700 antara Stasiun Indro dan Kandangan. Truk muatan kayu tersebut menerobos perlintasan tanpa memperhatikan kereta yang sedang melintas, mengakibatkan tabrakan yang menyebabkan luka berat pada masinis dan asisten masinis. Asisten masinis kemudian meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di RS Semen Gresik.
Sebagai respons atas tragedi tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama berbagai pihak terkait, termasuk Balai Teknik Perkeretaapian kelas 1 Surabaya, Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, dan pihak kepolisian setempat, sepakat untuk menutup perlintasan sebidang nomor 11 tersebut. Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi bersama yang menyoroti tingginya risiko kecelakaan di lokasi tersebut. Penutupan dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Penutupan perlintasan sebidang ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk meningkatkan keselamatan transportasi di Indonesia. Proses penutupan sendiri telah dimulai pada malam Selasa (8/4) dengan memasang patok dan membongkar jalan aspal di perlintasan tersebut. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan di masa mendatang, mengingat lokasi perlintasan yang melewati pemukiman warga dan daerah industri dinilai rawan kecelakaan.
Penutupan Perlintasan Sebidang: Langkah Preventif KAI
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa penutupan perlintasan sebidang nomor 11 merupakan langkah yang telah disepakati bersama berbagai pihak terkait. "Para pihak terkait telah sepakat untuk menutup perlintasan sebidang Nomor 11 yang terletak di antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan (Gresik, Jawa Timur)," ungkap Luqman. Penutupan ini bertujuan untuk menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api serta pengguna jalan.
Luqman menekankan bahwa keputusan penutupan diambil setelah mempertimbangkan hasil evaluasi bersama yang menunjukkan tingginya potensi risiko kecelakaan di lokasi tersebut. Pihak-pihak yang terlibat dalam kesepakatan penutupan ini menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan keselamatan transportasi. Sebelum penutupan dilakukan, koordinasi telah dilakukan untuk memastikan proses berjalan lancar dan tidak mengganggu masyarakat secara signifikan.
KAI juga menegaskan komitmennya untuk terus berupaya menutup perlintasan sebidang yang tidak memenuhi regulasi keselamatan. Perlintasan sebidang memang diakui sebagai salah satu titik rawan kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif seperti penutupan ini dinilai sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan di masa mendatang.
Lebih lanjut, Luqman mengimbau masyarakat untuk selalu disiplin dalam berlalu lintas, terutama di sekitar perlintasan sebidang. Ia menekankan bahwa rambu-rambu lalu lintas merupakan alat utama keselamatan, dan palang pintu serta penjaga pintu hanyalah alat bantu keamanan. "Keberadaan palang pintu dan penjaga pintu hanyalah alat bantu keamanan semata. Jadi solusi utama untuk terhindar dari kecelakaan lalulintas di perlintasan adalah disiplin berlalu lintas," imbuh Luqman.
Perlintasan Sebidang dan Keselamatan Transportasi
Keberadaan perlintasan sebidang di beberapa lokasi yang melewati pemukiman warga dan daerah industri memang meningkatkan risiko kecelakaan. Insiden di Gresik ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan keamanan di perlintasan sebidang. PT KAI terus berupaya untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dengan berbagai upaya, termasuk penutupan perlintasan sebidang yang berisiko tinggi.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, sebelumnya telah memberikan keterangan mengenai insiden tabrakan tersebut. Berdasarkan laporan kondektur, truk muatan kayu menerobos perlintasan tanpa memperhatikan kereta api yang sedang melintas. Akibatnya, bagian depan kereta tertemper truk, dan masinis serta asisten masinis mengalami luka-luka. Sayangnya, asisten masinis, Abdillah Ramdan, akhirnya meninggal dunia.
Tragedi ini menjadi momentum bagi KAI dan pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah konkret dalam meningkatkan keselamatan transportasi. Penutupan perlintasan sebidang di Gresik merupakan salah satu langkah nyata yang diambil untuk mengurangi risiko kecelakaan di masa mendatang dan diharapkan dapat mencegah tragedi serupa terulang kembali.
Kejadian ini juga menjadi pembelajaran penting bagi seluruh pengguna jalan untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan selalu waspada saat melintasi perlintasan sebidang. Keselamatan bersama merupakan tanggung jawab kita semua.