Kaltim Kawal Swasembada Pangan: Modernisasi Pertanian Jadi Kunci
Gubernur Kaltim, Rudy Masud, berkomitmen menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas dan mengawal program swasembada pangan nasional melalui modernisasi pertanian untuk mengatasi defisit beras.
Penajam Paser Utara, 09 Mei 2024 - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Masud, menyatakan komitmen penuh dalam mengawal program Kementerian Pertanian untuk mencapai swasembada pangan di Kaltim. Strategi yang diusung adalah modernisasi pertanian, sebuah langkah krusial untuk mengatasi tantangan keterbatasan lahan dan perubahan iklim.
Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Rudy Masud di Penajam Paser Utara saat kunjungan kerja Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Beliau menekankan pentingnya melindungi lahan pangan di Kaltim dari alih fungsi, mengarahkan agar minimal 25 ribu hektare lahan pertanian tetap dipertahankan dan dekat dengan sumber air. "Kami siapkan lahan minimal 25 ribu hektare sesuai instruksi Pak Menteri. Lahan itu tidak boleh jauh dari sumber air dan tidak boleh dialihfungsikan," tegas Gubernur Rudy.
Defisit beras di Kaltim yang cukup signifikan menjadi pendorong utama upaya ini. Saat ini, kebutuhan beras Kaltim mencapai 450 ribu ton per tahun, sementara produksi baru mencapai 200 ribu ton. Modernisasi pertanian diharapkan mampu menutupi kesenjangan tersebut dan menjadikan Kaltim sebagai lumbung pangan baru Indonesia.
Modernisasi Pertanian: Solusi Hadapi Tantangan
Gubernur Rudy Masud mengakui potensi besar Kaltim dalam mencapai swasembada pangan. Namun, ia juga menyadari tantangan yang ada, terutama keterbatasan lahan dan dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, modernisasi pertanian menjadi solusi utama. Penerapan teknologi pertanian modern diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi lahan yang ada.
Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan dalam upaya ini. Gubernur Rudy Masud menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, TNI-Polri, DPRD, dan seluruh elemen masyarakat. Kerja keras dan gotong royong menjadi kunci keberhasilan program swasembada pangan ini.
Ia juga mengapresiasi kerja keras Menteri Pertanian yang terjun langsung ke lapangan memberikan arahan konkret. "Pak Menteri ini luar biasa. Beliau bekerja dengan cinta dan keikhlasan. Kita belajar dari beliau bahwa tidak ada orang sukses yang santai," puji Gubernur Rudy kepada para petani dan penyuluh yang hadir.
Dukungan Lintas Sektor untuk Swasembada Pangan
Program swasembada pangan ini merupakan bagian dari agenda nasional “Akselerasi Menuju Indonesia Swasembada Pangan”. Kaltim, sebagai salah satu daerah potensial, diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam mencapai target tersebut. Untuk itu, Gubernur meminta seluruh kabupaten dan kota di Kaltim untuk mempersiapkan lahan dan menyambut bantuan alat dan teknologi dari Kementerian Pertanian.
Persiapan lahan yang matang dan dukungan teknologi modern akan menjadi faktor penentu keberhasilan program ini. Gubernur menegaskan kembali komitmennya untuk menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas utama pembangunan daerah. "Kita tidak makan sawit atau batu bara, tapi makan beras. Jadi pertanian harus jadi prioritas. Swasembada bukan hal mustahil, asal kita kerja keras dan gotong royong," tegasnya.
Langkah-langkah konkret yang akan dilakukan meliputi:
- Perlindungan lahan pertanian dari alih fungsi
- Pengembangan teknologi pertanian modern
- Peningkatan kerja sama antar sektor
- Peningkatan kapasitas petani
Dengan komitmen dan kerja keras seluruh pihak, Kaltim optimis dapat mencapai swasembada pangan dan berkontribusi bagi ketahanan pangan nasional.